SpaceX Batalkan Peluncuran Satelit di Detik Terakhir, Trauma?
Sabtu, 12 Desember 2020 - 05:09 WIB
FLORIDA - SpaceX membatalkan peluncuran roket Falcon 9 yang membawa satelit Sirius XM pada hari Jumat (11/12/2020). Penerbangan dihentikan pada detik terakhir dengan alasan untuk pemeriksaan sistem tambahan. (Baca juga: Biaya Roket SpaceX SN8 yang Meledak Mencapai Rp3 Triliun )
Roket Falcon 9 tinggal 30 detik lagi untuk lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, pukul 12.55 malam waktu setempat. Roket tersebut membawa satelit SXM-7 untuk Sirius XM.
"Mundur dari upaya peluncuran hari ini untuk melakukan pemeriksaan sistem darat tambahan, tim sedang bekerja paling cepat hari Minggu, 13 Desember, untuk upaya peluncuran berikutnya dari SXM-7," cuit SpaceX di Twitter, dilansir Space.com. Rencananya peluncuran di hari Minggu akan dilakukan pukul 07.13 pagi waktu setempat.
Dalam misi ini, SpaceX meluncurkan satelit SXM-7 untuk penyedia radio satelit Sirius XM. SXM-7 adalah satelit komunikasi radio seberat 7.000 kilogram yang dirancang untuk melayani pelanggan Sirius di seluruh AS, Kanada, dan Karibia.
Bagi Roket Falcon 9, ini adalah misi ketujuhny ke luar angkasa. Sebelumnya roket berhasil meluncurkan penerbangan uji-coba Crew Dragon tanpa awak untuk NASA pada 2019, konstelasi Radarsat untuk Kanada, dan empat misi internet satelit Starlink pada 2020.
Roket Meledak
Sebelumnya, SpaceX gagal menjalani uji coba prototipe Starship SN8 untuk penerbangan high-altitude perdananya di fasilitas roket Boca Chica, Texas, Rabu (9/12/2020) pukul 17.45 waktu setempat.
Menurut The Guardian, Kamis (10/12/2020), roket Starship yang hancur itu merupakan purwarupa pesawat luar angkasa setinggi 16 lantai yang dikembangkan sendiri oleh SpaceX. Roket ini sangat penting karena memiliki kemampuan kargo yang sangat besar.
Klaim Space X, Starship SN8 tidak hanya mampu membawa kru manusia. Tapi juga kargo sebesar 100 ton untuk misi ke Bulan ataupun ke Mars.
Penerbangan uji coba itu dimaksudkan untuk mencapai ketinggian 12.500 meter di atas permukaan laut. Juga, sekaligus untuk mengetes tiga mesin peluncur roket baru yang dikembangkan oleh SpaceX. Namanya, Raptor.
Lihat Juga: Starlink vs Qianfan: Duel Sengit AS-China Berebut Hegemoni Internet dan Ancaman Baru bagi Astronomi
Roket Falcon 9 tinggal 30 detik lagi untuk lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, pukul 12.55 malam waktu setempat. Roket tersebut membawa satelit SXM-7 untuk Sirius XM.
"Mundur dari upaya peluncuran hari ini untuk melakukan pemeriksaan sistem darat tambahan, tim sedang bekerja paling cepat hari Minggu, 13 Desember, untuk upaya peluncuran berikutnya dari SXM-7," cuit SpaceX di Twitter, dilansir Space.com. Rencananya peluncuran di hari Minggu akan dilakukan pukul 07.13 pagi waktu setempat.
Dalam misi ini, SpaceX meluncurkan satelit SXM-7 untuk penyedia radio satelit Sirius XM. SXM-7 adalah satelit komunikasi radio seberat 7.000 kilogram yang dirancang untuk melayani pelanggan Sirius di seluruh AS, Kanada, dan Karibia.
Bagi Roket Falcon 9, ini adalah misi ketujuhny ke luar angkasa. Sebelumnya roket berhasil meluncurkan penerbangan uji-coba Crew Dragon tanpa awak untuk NASA pada 2019, konstelasi Radarsat untuk Kanada, dan empat misi internet satelit Starlink pada 2020.
Roket Meledak
Sebelumnya, SpaceX gagal menjalani uji coba prototipe Starship SN8 untuk penerbangan high-altitude perdananya di fasilitas roket Boca Chica, Texas, Rabu (9/12/2020) pukul 17.45 waktu setempat.
Menurut The Guardian, Kamis (10/12/2020), roket Starship yang hancur itu merupakan purwarupa pesawat luar angkasa setinggi 16 lantai yang dikembangkan sendiri oleh SpaceX. Roket ini sangat penting karena memiliki kemampuan kargo yang sangat besar.
Klaim Space X, Starship SN8 tidak hanya mampu membawa kru manusia. Tapi juga kargo sebesar 100 ton untuk misi ke Bulan ataupun ke Mars.
Penerbangan uji coba itu dimaksudkan untuk mencapai ketinggian 12.500 meter di atas permukaan laut. Juga, sekaligus untuk mengetes tiga mesin peluncur roket baru yang dikembangkan oleh SpaceX. Namanya, Raptor.
Lihat Juga: Starlink vs Qianfan: Duel Sengit AS-China Berebut Hegemoni Internet dan Ancaman Baru bagi Astronomi
(iqb)
tulis komentar anda