Hasil Vaksin Sinovac China Dilaporkan Beragam, Apa Artinya Bagi Kita?

Senin, 18 Januari 2021 - 21:02 WIB
"Hasil Brasil mengecewakan jika dibandingkan dengan dua pelopor berbasis RNA, yang dikembangkan oleh Pfizer –BioNTech dan Moderna, yang terbukti lebih dari 90% efektif dalam uji coba," kata Akova. Tetapi CoronaVac masih berharga bagi Turki karena akan mencegah sebagian besar kasus yang parah.

Indonesia juga telah mengesahkan CoronaVac untuk penggunaan darurat dan memulai program vaksinasi nasionalnya pada 13 Januari. "Hasil dari uji kemanjuran sekitar 1.600 orang di negara itu menemukan bahwa vaksin tersebut 65,3% efektif dalam mencegah penyakit bergejala berdasarkan 25 kasus COVID-19," kata Jarir At Thobari, ahli vaksin di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

"Mengingat populasi Indonesia yang besar, banyak orang dapat memperoleh manfaat dari vaksin ini bahkan dengan efektivitas 65%," tambahnya.

Para ilmuwan mengatakan hasil yang beragam tidak mengejutkan untuk vaksin dengan kemanjuran lebih rendah yang telah diuji pada sejumlah kecil orang. Hasil beragam juga telah dilaporkan dari uji coba vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh University of Oxford, Inggris, dan perusahaan obat AstraZeneca.

“Jika Anda mendapatkan vaksin dengan kemanjuran yang sangat tinggi, Anda tidak memerlukan banyak angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas. Tetapi jika itu rumit, maka Anda benar-benar membutuhkan jumlah yang lebih besar untuk memahami apa yang terjadi dengan lebih baik," sebut Bastian.

Para peneliti yang terlibat dalam uji coba Brasil mengatakan kemanjuran yang lebih rendah dibandingkan dengan vaksin lain bisa jadi karena dua suntikan diberikan hanya dengan jarak dua pekan. Ini tidak memberikan waktu yang cukup bagi peserta untuk mencapai kekebalan puncak.

Mereka juga mengatakan bahwa uji coba yang hanya merekrut profesional kesehatan, yang lebih mungkin terpapar virus, melaporkan gejala dan menjalani tes, mungkin mengidentifikasi lebih banyak infeksi ringan daripada uji coba di Indonesia dan Turki, yang melibatkan masyarakat. Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, akan memutuskan apakah akan menyetujui vaksin CoronaVac dan AstraZeneca untuk penggunaan darurat. Untuk diketahui, sekitar tujuh juta dosis CoronaVac telah didistribusikan ke seluruh China.

Manfaat Lainnya

Peluncuran CoronaVac dengan menggunakan versi SARS-CoV-2 yang tidak aktif untuk menginduksi respon imun1, dapat dilihat penggunaan yang lebih luas di negara lain, kata Adrian Esterman, seorang ahli biostatistik di University of South Australia di Adelaide. Dibandingkan dengan vaksin Pfizer – BioNTech yang harus disimpan pada suhu 70 ºC, sedangkan CoronaVac stabil pada suhu lemari es dan lebih mudah didistribusikan.

Berdasarkan data yang dilaporkan sejauh ini, vaksin tersebut tampaknya aman, dengan hanya sedikit orang yang mengalami gejala ringan seperti sakit kepala.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More