Astronaut Sukses Melakukan Transplantasi Tanaman Pertama di Luar Angkasa

Kamis, 04 Februari 2021 - 08:38 WIB
Seorang astronot di stasiun luar angkasa internasional (ISS) melakukan ekperimen transplantasi tanaman pertama di luar angkasa dan berhasil. Foto/dok
JAKARTA - Seorang astronaut di stasiun luar angkasa internasional (ISS) melakukan ekperimen dengan melakukan transplantasi tanaman pertama di luar angkasa dan berhasil. Transplantasi dilakukan terhadap kangkung merah dan pakcoi dengan metode yang tidak biasa.

Eskperimen itu dilakukan oleh Astronaut Mike Hopkins terhadap sayuran yang dalam kondisi rapuh dan ini baru pertama kali dicoba di ruang angkasa. Mengejutkan semua, ternyata eksperimen Hopkins ini berhasil dan membuat senang ilmuwan NASA di Bumi yang bekerja pada sistem produksi sayuran (Veggie). (Baca: SpaceX Luncurkan Empat Astronaut ke Luar Angkasa)

Menurut NASA, transplantasi kangkung merah dan pakcoi kemungkinan besar tidak akan bertahan di Bumi. Transplantasi ini berhasil karena di luar angkasa tidak ada gaya berat mikro. Rencananya Hopkins akan memanen sayuran tersebut untuk dikonsumsi di luar angkasa dan mengirim sisanya ke Bumi untuk dipelajari.



Sejumlah astronaut yang bertugas di ISS memang dituntut untuk mandiri dengan kondisi yang sangat minim di luar angkasa. Gagasan untuk mandiri dan menumbuhkan sayuran mungkin penting untuk misi luar angkasa jangka panjang dan pemukim masa depan di planet lain. (Baca juga: Penjelasan Mengapa Gunung Api di Indonesia Erupsi Diwaktu Hampir Bersamaan)

Ketika Hopkins memeriksa sayuran pada pertengahan Januari, dia melihat beberapa biji selada Red Romaine dan Dragoon berkecambah perlahan, jauh di belakang tanaman lainnya. Dengan bimbingan tim Veggie di Bumi, Hopkins melakukan eksperimen, menanam kecambah ekstra dari tanaman yang tumbuh subur dan itu berhasil.

“Keberhasilan transplantasi kecil yang tidak disengaja ini akan menjadi sangat penting. Ini membuka banyak area untuk pengembangan di masa depan,” kata Matt Romeyn, ilmuwan utama proyek VEG-03I NASA.

Romeyn mengatakan, pihaknya terbiasa dengan gayaberat mikro yang bekerja melawan kami di departemen fluida / fisika dan membuat menumbuhkan tanaman di luar angkasa menjadi sangat sulit. "Jadi untuk pengecualian seperti ini, di mana gayaberat mikro tampaknya berguna dan tanaman tumbuh lebih baik daripada di Bumi dan itu menakjubkan,” kataya. (Baca juga: Benarkah Ibu Hamil Bisa Menularkan Kekebalan Covid-19 kepada Bayinya?)

Jadi bagaimana gaya berat mikro membantu tanaman? “Cairan berperilaku sangat berbeda di luar angkasa daripada di darat. Perilaku cairan ini tampaknya telah membantu tanaman tumbuh," kata ilmuwan tanaman program Veggie, Gioia Massa.
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More