Hama Kutu Busuk Asia Mulai Merongrong Petani di Amerika dan Inggris
Jum'at, 12 Maret 2021 - 11:21 WIB
LONDON - Petani didesak untuk waspada terhadap serangga penyengat atau kutu busuk dan hama lainnya yang akan tiba di Inggris. Kutu busuk coklat marmor telah ditemukan di tiga tempat di Inggris, tetapi para ahli memperingatkan bahwa hama itu mungkin akan menyebar lebih luas lagi.
Royal Horticultural Society (RHS) mengatakan petani harus waspada terhadap serangga tersebut. Ia bisa muncul bersama hewan yang lebih dikenal seperti siput dan ulat pohon. (Baca: Hadapi Hama Ulat, Petani Tembakau Kembangkan 2 Varietas)
Andy Salisbury, ahli entomologi utama di RHS, mengatakan hama dan penyakit yang biasa dihadapi petani di kebun mereka berfluktuasi selama 25 tahun terakhir.
"Kami akan terus mengantisipasi ancaman di masa depan seperti penyakit Xylella, yang sudah ada di Eropa, dan kutu busuk marmorated, untuk melindungi kebun kami untuk masa depan," katanya seperti dikutip BBC News .
Kutu busuk coklat adalah salah satu dari sejumlah spesies serangga Asia yang baru-baru ini berkembang dan menjadi hama di AS, lainnya adalah kepik harlequin, hama penggerek, dan longhorn Asia. Dari jumlah tersebut, hanya kepik harlequin yang bertahan di Inggris, di mana ia sekarang menjadi spesies kepik yang paling umum. (Baca juga: Arkeolog Temukan Harta Karun dari Periode Awal Islam di Israel)
Kurator serangga di Museum Sejarah Nasional London, Max Barclay, memprediksikan bahwa kutu busuk coklat dapat berkembang biak di bagian Tenggara Inggris dan dapat menyebar lebih jauh dengan perubahan iklim.
"Kami hanya mencoba untuk menentukan seberapa luasnya masalah ini, dan kami masih mengidentifikasi spesimen tersebut," katanya. Tiga penampakan sejauh ini terjadi di Essex, Surrey, dan di Taman Margasatwa Museum.
Peringatan itu muncul saat RHS merilis penghitungan terbaru dari hama yang mengganggu kebun, dengan siput yang menduduki puncak daftar hama paling merugikan. (Baca juga: Prancis Terkena 'Karma' dari Uji Coba Nuklir era Perang Dingin di Sahara)
Sedangkan hama ulat pohon mulai berkurang di seluruh Inggris dan Wales. Jamur madu menduduki puncak daftar penyakit, seperti yang telah terjadi selama 25 tahun.
Royal Horticultural Society (RHS) mengatakan petani harus waspada terhadap serangga tersebut. Ia bisa muncul bersama hewan yang lebih dikenal seperti siput dan ulat pohon. (Baca: Hadapi Hama Ulat, Petani Tembakau Kembangkan 2 Varietas)
Andy Salisbury, ahli entomologi utama di RHS, mengatakan hama dan penyakit yang biasa dihadapi petani di kebun mereka berfluktuasi selama 25 tahun terakhir.
"Kami akan terus mengantisipasi ancaman di masa depan seperti penyakit Xylella, yang sudah ada di Eropa, dan kutu busuk marmorated, untuk melindungi kebun kami untuk masa depan," katanya seperti dikutip BBC News .
Kutu busuk coklat adalah salah satu dari sejumlah spesies serangga Asia yang baru-baru ini berkembang dan menjadi hama di AS, lainnya adalah kepik harlequin, hama penggerek, dan longhorn Asia. Dari jumlah tersebut, hanya kepik harlequin yang bertahan di Inggris, di mana ia sekarang menjadi spesies kepik yang paling umum. (Baca juga: Arkeolog Temukan Harta Karun dari Periode Awal Islam di Israel)
Kurator serangga di Museum Sejarah Nasional London, Max Barclay, memprediksikan bahwa kutu busuk coklat dapat berkembang biak di bagian Tenggara Inggris dan dapat menyebar lebih jauh dengan perubahan iklim.
"Kami hanya mencoba untuk menentukan seberapa luasnya masalah ini, dan kami masih mengidentifikasi spesimen tersebut," katanya. Tiga penampakan sejauh ini terjadi di Essex, Surrey, dan di Taman Margasatwa Museum.
Peringatan itu muncul saat RHS merilis penghitungan terbaru dari hama yang mengganggu kebun, dengan siput yang menduduki puncak daftar hama paling merugikan. (Baca juga: Prancis Terkena 'Karma' dari Uji Coba Nuklir era Perang Dingin di Sahara)
Sedangkan hama ulat pohon mulai berkurang di seluruh Inggris dan Wales. Jamur madu menduduki puncak daftar penyakit, seperti yang telah terjadi selama 25 tahun.
(ysw)
tulis komentar anda