Ilmuwan Temukan Kota Emas Kuno Asham yang Penduduknya Makmur di Masa Islam
Senin, 15 Maret 2021 - 10:17 WIB
Anggota Dewan Shoura dan konsultan di SCTH, Ahmed bin Omar Al-Zailai, percaya pentingnya Asham terletak pada fakta bahwa itu adalah salah satu situs arkeologi Islam penting Kerajaan, dengan sejumlah besar prasasti tertulis -diperkirakan ratusan- dan berbagai macam dekorasi.
“Asham adalah Desa Tihami Islam yang dikenal sejak zaman pra-Islam dan dihancurkan pada abad ke-5 (Hijriah). Terletak 300 km di selatan Mekkah dan menghubungkan dataran Tihamah di barat ke pegunungan di timur,” kata Ahmed.
“Asham memainkan peran komersial utama sebagai titik persimpangan bagi peziarah yang datang mengunjungi Mekah dan pedagang yang berpindah antara Yaman, Hijaz, dan tambang emas,” tambahnya.
Terlepas dari pentingnya, Asham adalah salah satu situs Islam yang paling sedikit disebutkan dalam buku dan sumber Arab. Beberapa ahli geografi Muslim menulis tentang itu dengan sedikit detail.
Yang pertama adalah Al-Yaqoubi yang meninggal pada tahun 284 H. Ahli geografi lain yang merujuk pada Asham adalah Ibn Khordathaba dan Al-Hamdani, yang menggambarkannya sebagai tambang emas, serta Al-Makdissi, Al-Bakri, Al- Sharif, Al-Idrissi, dan lainnya.
Dari apa yang telah ditulis oleh para ahli geografi tersebut, kita dapat melihat bahwa Asham bukan hanya kota berpenduduk padat dan makmur, tetapi juga ibu kota selatan Mekah, yang dikenal sebagai Mikhlaf Asham.
Al-Zailai juga menunjukkan bahwa Arab Saudi saat ini menampung 32 situs penggalian. Pekerjaan penggalian di Asham dimulai sebulan lalu dan akan dilanjutkan dalam dua bulan.
“Asham adalah Desa Tihami Islam yang dikenal sejak zaman pra-Islam dan dihancurkan pada abad ke-5 (Hijriah). Terletak 300 km di selatan Mekkah dan menghubungkan dataran Tihamah di barat ke pegunungan di timur,” kata Ahmed.
“Asham memainkan peran komersial utama sebagai titik persimpangan bagi peziarah yang datang mengunjungi Mekah dan pedagang yang berpindah antara Yaman, Hijaz, dan tambang emas,” tambahnya.
Terlepas dari pentingnya, Asham adalah salah satu situs Islam yang paling sedikit disebutkan dalam buku dan sumber Arab. Beberapa ahli geografi Muslim menulis tentang itu dengan sedikit detail.
Yang pertama adalah Al-Yaqoubi yang meninggal pada tahun 284 H. Ahli geografi lain yang merujuk pada Asham adalah Ibn Khordathaba dan Al-Hamdani, yang menggambarkannya sebagai tambang emas, serta Al-Makdissi, Al-Bakri, Al- Sharif, Al-Idrissi, dan lainnya.
Dari apa yang telah ditulis oleh para ahli geografi tersebut, kita dapat melihat bahwa Asham bukan hanya kota berpenduduk padat dan makmur, tetapi juga ibu kota selatan Mekah, yang dikenal sebagai Mikhlaf Asham.
Al-Zailai juga menunjukkan bahwa Arab Saudi saat ini menampung 32 situs penggalian. Pekerjaan penggalian di Asham dimulai sebulan lalu dan akan dilanjutkan dalam dua bulan.
(iqb)
tulis komentar anda