Suhu Global Naik Satu Derajat, 50% Penduduk Bumi Terancam Mengungsi
Kamis, 25 Maret 2021 - 16:27 WIB
JAKARTA - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa risiko yang harus dihadapi jika terjadi peningkatan suhu sebesar satu derajat bisa membuat 50% penduduk Bumi mengungsi. Banyak faktor yang membuat penduduk Bumi mengungsi, satu diantaranya adalah banjir.
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim internasional dari Swiss, Jerman, dan Belanda, menggunakan rantai pemodelan iklim, hidrologi- dan genangan global. Termasuk berbagai model iklim dan hidrologi alternatif, untuk mengukur efek pemanasan global pada risiko perpindahan untuk keduanya. Distribusi populasi saat ini dan yang diproyeksikan di masa depan. Hasil penelitian ini dipublikasikan jurnal IOP Publishing, Environmental Research Letters. (Baca: Inggris Berharap Bisa Sinergi dengan Indonesia Atasi Perubahan Iklim)
Sejak 2008, bencana yang disebabkan oleh faktor alam menyebabkan 288 juta orang mengungsi. Jumlah ini tiga kali lipat jumlah pengungsi akibat perang, konflik, dan kekerasan. Banjir telah menyebabkan 63% lebih banyak pengungsian dibandingkan konflik dan kekerasan.
Dilansir Phys.org , para penulis menjelaskan bahwa banjir adalah pendorong utama pengungsian. Fakta bahwa banjir dipengaruhi oleh perubahan iklim, sangat penting bagi peneliti untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko perpindahan banjir di masa depan dan bagaimana pengaruhnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa di sebagian besar wilayah, peningkatan banjir dan pertumbuhan populasi berkontribusi pada peningkatan risiko pengungsian akibat banjir sungai. "Jika perubahan iklim sejalan dengan Perjanjian Paris dan skenario perubahan populasi digunakan, risiko rata-rata global dari orang-orang yang mengungsi akibat banjir sungai diproyeksikan menjadi dua kali lipat pada akhir abad ini," tulis penelitian tersebut.
Namun, risiko pengungsian akibat banjir masih dapat diatasi dan dikelola dengan perencanaan kota dan infrastruktur pelindung. (Baca juga: Selangkah Lagi, Misteri Asal-Usul Kehidupan di Bumi Akan Terungkap)
Meskipun resolusi model global terbatas, efek pemanasan global kuat akan memengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat. Hasil penelitian ini menyoroti perlunya tindakan cepat pada agenda mitigasi dan adaptasi iklim untuk mengurangi risiko masa depan bagi rentannya populasi di Bumi.
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim internasional dari Swiss, Jerman, dan Belanda, menggunakan rantai pemodelan iklim, hidrologi- dan genangan global. Termasuk berbagai model iklim dan hidrologi alternatif, untuk mengukur efek pemanasan global pada risiko perpindahan untuk keduanya. Distribusi populasi saat ini dan yang diproyeksikan di masa depan. Hasil penelitian ini dipublikasikan jurnal IOP Publishing, Environmental Research Letters. (Baca: Inggris Berharap Bisa Sinergi dengan Indonesia Atasi Perubahan Iklim)
Sejak 2008, bencana yang disebabkan oleh faktor alam menyebabkan 288 juta orang mengungsi. Jumlah ini tiga kali lipat jumlah pengungsi akibat perang, konflik, dan kekerasan. Banjir telah menyebabkan 63% lebih banyak pengungsian dibandingkan konflik dan kekerasan.
Dilansir Phys.org , para penulis menjelaskan bahwa banjir adalah pendorong utama pengungsian. Fakta bahwa banjir dipengaruhi oleh perubahan iklim, sangat penting bagi peneliti untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko perpindahan banjir di masa depan dan bagaimana pengaruhnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa di sebagian besar wilayah, peningkatan banjir dan pertumbuhan populasi berkontribusi pada peningkatan risiko pengungsian akibat banjir sungai. "Jika perubahan iklim sejalan dengan Perjanjian Paris dan skenario perubahan populasi digunakan, risiko rata-rata global dari orang-orang yang mengungsi akibat banjir sungai diproyeksikan menjadi dua kali lipat pada akhir abad ini," tulis penelitian tersebut.
Namun, risiko pengungsian akibat banjir masih dapat diatasi dan dikelola dengan perencanaan kota dan infrastruktur pelindung. (Baca juga: Selangkah Lagi, Misteri Asal-Usul Kehidupan di Bumi Akan Terungkap)
Meskipun resolusi model global terbatas, efek pemanasan global kuat akan memengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat. Hasil penelitian ini menyoroti perlunya tindakan cepat pada agenda mitigasi dan adaptasi iklim untuk mengurangi risiko masa depan bagi rentannya populasi di Bumi.
(ysw)
tulis komentar anda