Seperti Laba-Laba Raksasa, Penghuni Asli Mars Berhasil Diungkap
Kamis, 08 April 2021 - 12:02 WIB
Laba-laba ini disebut sebagai araneiform oleh para ilmuwan. Lokasinya terletak di dekat kutub selatan Mars dan telah menimbulkan teori bahwa pembentukan formasi ini dipengaruhi oleh kondisi musiman planet itu.
Para ilmuwan menggunakan laboratorium khusus yang dirancang untuk menyimulasikan kondisi permukaan Mars dalam penelitian terbaru. Tim dari Irlanda kemudian mengkonfirmasi struktur terbentuk ketika karbon dioksida beku, atau juga disebut sebagai dry ice (es kering) bertemu dengan permukaan tanah planet yang lebih hangat. Tidak seperti air es, karbon dioksida biasanya tidak 'meleleh', dalam arti berubah menjadi bentuk cair.
Sebaliknya, ia berpindah langsung dari padat ke gas, sebuah proses yang dikenal sebagai sublimasi. Dalam kasus laba-laba Mars tersebut, para ilmuwan berhipotesis bahwa ketika sinar Matahari menghantam es CO2 Mars, kemudian memanaskan tanah di bawahnya, menyebabkan es di pangkalan menyublim, perlahan-lahan membangun tekanan hingga es retak.
Pada saat itu, gas yang menumpuk keluar, dengan kekuatan yang mengikis pola keropos di pasir. Namun, belum ada bukti jelas hingga studi yang dilakukan melibatkan pembangunan ruang khusus yang dapat disegel dan diberi tekanan agar sesuai dengan tingkat suhu Mars dan atmosfer yang sangat tipis. Para ilmuwan menurunkan balok es kering dengan lubang yang dibor di dalamnya dan mempelajari pelepasan gas sublimasi, mencatat pola yang tertinggal di tanah di bawahnya, yang mirip dengan yang diamati di Mars dari orbit.
“Ini menarik karena kami mulai memahami lebih banyak tentang bagaimana permukaan Mars berubah secara musiman,” ujar Lauren McKeown, ketua tim peneliti dari Universitas Trinity.
Para peneliti mengatakan metode mereka dapat digunakan untuk mempelajari efek geomorfik lain dari sublimasi es kering di Mars . Bahkan ini juga bisa memberikan pengetahuan lebih lanjut di bagian tata surya lain seperti Enceladus atau Europa, dengan sedikit atau tanpa atmosfer.
Lebih dari 95% atmosfer Mars mengandung karbon dioksida (CO2), kata NASA. Es dan embun beku yang terbentuk di sekitar kutub selatan dan utara di musim dingin juga terbuat dari CO2.
Para peneliti berhipotesis bahwa laba-laba di Planet Merah juga bisa terbentuk pada musim semi, ketika sinar matahari menembus lapisan es CO2 dan menghangatkan permukaan di bawahnya, lapor sebuah penelitian pada tahun 2003.
Para ilmuwan menggunakan laboratorium khusus yang dirancang untuk menyimulasikan kondisi permukaan Mars dalam penelitian terbaru. Tim dari Irlanda kemudian mengkonfirmasi struktur terbentuk ketika karbon dioksida beku, atau juga disebut sebagai dry ice (es kering) bertemu dengan permukaan tanah planet yang lebih hangat. Tidak seperti air es, karbon dioksida biasanya tidak 'meleleh', dalam arti berubah menjadi bentuk cair.
Sebaliknya, ia berpindah langsung dari padat ke gas, sebuah proses yang dikenal sebagai sublimasi. Dalam kasus laba-laba Mars tersebut, para ilmuwan berhipotesis bahwa ketika sinar Matahari menghantam es CO2 Mars, kemudian memanaskan tanah di bawahnya, menyebabkan es di pangkalan menyublim, perlahan-lahan membangun tekanan hingga es retak.
Pada saat itu, gas yang menumpuk keluar, dengan kekuatan yang mengikis pola keropos di pasir. Namun, belum ada bukti jelas hingga studi yang dilakukan melibatkan pembangunan ruang khusus yang dapat disegel dan diberi tekanan agar sesuai dengan tingkat suhu Mars dan atmosfer yang sangat tipis. Para ilmuwan menurunkan balok es kering dengan lubang yang dibor di dalamnya dan mempelajari pelepasan gas sublimasi, mencatat pola yang tertinggal di tanah di bawahnya, yang mirip dengan yang diamati di Mars dari orbit.
“Ini menarik karena kami mulai memahami lebih banyak tentang bagaimana permukaan Mars berubah secara musiman,” ujar Lauren McKeown, ketua tim peneliti dari Universitas Trinity.
Para peneliti mengatakan metode mereka dapat digunakan untuk mempelajari efek geomorfik lain dari sublimasi es kering di Mars . Bahkan ini juga bisa memberikan pengetahuan lebih lanjut di bagian tata surya lain seperti Enceladus atau Europa, dengan sedikit atau tanpa atmosfer.
Lebih dari 95% atmosfer Mars mengandung karbon dioksida (CO2), kata NASA. Es dan embun beku yang terbentuk di sekitar kutub selatan dan utara di musim dingin juga terbuat dari CO2.
Para peneliti berhipotesis bahwa laba-laba di Planet Merah juga bisa terbentuk pada musim semi, ketika sinar matahari menembus lapisan es CO2 dan menghangatkan permukaan di bawahnya, lapor sebuah penelitian pada tahun 2003.
(wbs)
tulis komentar anda