Lebih Dahsyat dari Bom Atom, Inggris Ungkap Fakta Baru Soal Virus Covid-19 di Wuhan
Jum'at, 30 April 2021 - 19:11 WIB
WUHAN - Virus Covid-19 yang kini menyebar ke penjuru dunia diduga berasal dari awal diduga dari laboratorium di Wuhan terkait program senjata biologis China. Dan kini beberapa negara dunia berkeyakinan Labotarium Wuhan memanglah sarang pengembangan virus.
‘The Mail on Sunday’ media Inggiris mengungkap sebuah program nasional yang diarahkan oleh lembaga pemerintah komunis China untuk menemukan virus baru dan mendeteksi senjata biologis yang terlibat dalam penularan penyakit, telah berlangsung sejak 9 tahun lalu
Meskipun China berulang kali menolak adanya keterkaitan antara Wuhan Institute Virology – WIV atau Institut Virologi Wuhan dengan penelitian virus proyek militer, namun, dokumen yang diperoleh media Inggris ‘The Mail on Sunday’ menunjukkan, bahwa China telah menekuni sebuah proyek militer rahasia sejak 9 tahun lalu. Ditemukan juga bahwa ilmuwan dari laboratorium Wuhan yang mempelajari penyakit kelelawar telah terlibat langsung dalam penelitian terhadap virus hewan yang merupakan bagian dari proyek rahasia militer komunis Tiongkok.
Menurut ‘The Mail on Sunday’, dokumen mengungkapkan bahwa sebuah program nasional yang diarahkan oleh lembaga pemerintah komunis Tiongkok untuk menemukan virus baru dan mendeteksi “materi gelap” biologis yang terlibat dalam penularan penyakit telah berlangsung sejak 9 tahun lalu.
Seorang ilmuwan China terkemuka berhasil menemukan 143 jenis penyakit baru hanya dalam 3 tahun pertama penelitian terkait proyek tersebut. Ilmuwan itu mengumumkan urutan gen pertama virus Covid-19 atau virus Komunis TIongkok pada bulan Januari 2020 silam.
Mantan pejabat intelijen militer Israel Dany Shoham yang mempelajari perang biologi China menjelaskan, laboratorium itu terkait dengan program senjata biologis rahasia China.
"Sejumlah laboratorium di institut itu mungkin terkait, dalam hal riset dan pengembangan, dalam ( senjata biologis ) China, paling tidak secara kolateral, namun belum sebagai fasilitas utama senjata biologi China," papar Shoham pada The Washington Times.
"Pekerjaan pada senjata biologis itu dilakukan sebagai bagian riset militer-sipil dan jelas rahasia," papar dia melalui email.
‘The Mail on Sunday’ media Inggiris mengungkap sebuah program nasional yang diarahkan oleh lembaga pemerintah komunis China untuk menemukan virus baru dan mendeteksi senjata biologis yang terlibat dalam penularan penyakit, telah berlangsung sejak 9 tahun lalu
Meskipun China berulang kali menolak adanya keterkaitan antara Wuhan Institute Virology – WIV atau Institut Virologi Wuhan dengan penelitian virus proyek militer, namun, dokumen yang diperoleh media Inggris ‘The Mail on Sunday’ menunjukkan, bahwa China telah menekuni sebuah proyek militer rahasia sejak 9 tahun lalu. Ditemukan juga bahwa ilmuwan dari laboratorium Wuhan yang mempelajari penyakit kelelawar telah terlibat langsung dalam penelitian terhadap virus hewan yang merupakan bagian dari proyek rahasia militer komunis Tiongkok.
Menurut ‘The Mail on Sunday’, dokumen mengungkapkan bahwa sebuah program nasional yang diarahkan oleh lembaga pemerintah komunis Tiongkok untuk menemukan virus baru dan mendeteksi “materi gelap” biologis yang terlibat dalam penularan penyakit telah berlangsung sejak 9 tahun lalu.
Seorang ilmuwan China terkemuka berhasil menemukan 143 jenis penyakit baru hanya dalam 3 tahun pertama penelitian terkait proyek tersebut. Ilmuwan itu mengumumkan urutan gen pertama virus Covid-19 atau virus Komunis TIongkok pada bulan Januari 2020 silam.
Mantan pejabat intelijen militer Israel Dany Shoham yang mempelajari perang biologi China menjelaskan, laboratorium itu terkait dengan program senjata biologis rahasia China.
"Sejumlah laboratorium di institut itu mungkin terkait, dalam hal riset dan pengembangan, dalam ( senjata biologis ) China, paling tidak secara kolateral, namun belum sebagai fasilitas utama senjata biologi China," papar Shoham pada The Washington Times.
"Pekerjaan pada senjata biologis itu dilakukan sebagai bagian riset militer-sipil dan jelas rahasia," papar dia melalui email.
(wbs)
tulis komentar anda