Banyak yang Meninggal, Pesepeda Penting Gunakan HR Monitor
Senin, 07 Juni 2021 - 10:05 WIB
JAKARTA - Idealnya, pesepeda harus selalu bisa memantau denyut jantungnya saat bersepeda, memastikan detak jantungnya tetap normal.
Bersepeda memang menyehatkan. Bahkan, bersepeda 40 menit sehari selama 5 kali seminggu dapat mengurangi risiko terkena penyakit secara signnifikan sebesar 50 persen lebih rendah dibanding yannng tidak berolahraga atau bergerak aktif.
Sayangnya, bersepeda menjadi berisiko, dengan beberapa alasan terentu. Misalnya, mereka yang kembali berolahraga setelah vakum tapi berjiwa kompetitif dan menuntut performa sama saat masih aktif berolahraga.
Salah satu cara menghindarinya, selain dengan melakukan olah raga dengan intensitas rendah dan bertahap, juga selalu memantau kondisi denyut jantung lewat alat yang disebut heart reate monitor (HR monitor).
Country Manager Garmin Indonesia Rian Krisna mengatakan, orang yang berolahraga atau beraktivitas dengan intensitas tinggi perlu berada di zona detak jantung tertentu. ”Hal tersebut penting demi menjaga keamanan kondisi medis seseorang. Juga, atlet yang berkompetisi dan menggunakan data sebagai acuan untuk latihan yang efektif,” ungkapnya.
Rian menyebut, perangkat Garmin membantu pengguna mendapat hasil latihan yang maksimal melalui pemonitoran data. Dalam hal ini, pemantauan detak jantung secara teratur sangatlah penting.
”Detak jantung yang diukur setiap hari membantu pengguna menentukan tingkat kebugaran mereka, sehingga pengguna juga dapat menghindari latihan berlebih yang dapat mengakibatkan cedera dan kelelahan,” ujarnya.
Lewat perangkat smartwatch Garmin, Riann menyebut ada sejumlah parameter yang dapat diukur.
Bersepeda memang menyehatkan. Bahkan, bersepeda 40 menit sehari selama 5 kali seminggu dapat mengurangi risiko terkena penyakit secara signnifikan sebesar 50 persen lebih rendah dibanding yannng tidak berolahraga atau bergerak aktif.
Baca Juga
Sayangnya, bersepeda menjadi berisiko, dengan beberapa alasan terentu. Misalnya, mereka yang kembali berolahraga setelah vakum tapi berjiwa kompetitif dan menuntut performa sama saat masih aktif berolahraga.
Salah satu cara menghindarinya, selain dengan melakukan olah raga dengan intensitas rendah dan bertahap, juga selalu memantau kondisi denyut jantung lewat alat yang disebut heart reate monitor (HR monitor).
Country Manager Garmin Indonesia Rian Krisna mengatakan, orang yang berolahraga atau beraktivitas dengan intensitas tinggi perlu berada di zona detak jantung tertentu. ”Hal tersebut penting demi menjaga keamanan kondisi medis seseorang. Juga, atlet yang berkompetisi dan menggunakan data sebagai acuan untuk latihan yang efektif,” ungkapnya.
Rian menyebut, perangkat Garmin membantu pengguna mendapat hasil latihan yang maksimal melalui pemonitoran data. Dalam hal ini, pemantauan detak jantung secara teratur sangatlah penting.
”Detak jantung yang diukur setiap hari membantu pengguna menentukan tingkat kebugaran mereka, sehingga pengguna juga dapat menghindari latihan berlebih yang dapat mengakibatkan cedera dan kelelahan,” ujarnya.
Lewat perangkat smartwatch Garmin, Riann menyebut ada sejumlah parameter yang dapat diukur.
tulis komentar anda