Kasus COVID-19 di Negara Pengguna Vaksin Buatan China Naik Drastis

Rabu, 16 Juni 2021 - 16:46 WIB
Laporan Kasus COVID-19 di beberapa negara penguna vaksin buatan China. FOTO/ JP Morgan
NEW YORK - JPMorgan Chase & Co di Amerika Serikat merilis sebuah laporan negara-negara yang mengunakan vaksin buatan China justru grafiknya cendrung naik secara vertikal terlihat dari angka stastik

Pada 11 Juni, JPMorgan Chase Group merilis laporan “Pembaruan Vaksinasi” di situs resminya. Isi laporan itu menghitung perubahan jumlah diagnosis baru setiap 7 hari setelah 18 negara memberikan vaksin buatan Eropa, Amerika, dan China.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa setelah Seychelles, Uruguay, Maladewa, Bahrain, Argentina, Chili, Uni Emirat Arab, Hongaria, dan Namibia divaksinasi dengan vaksin buatan China, jumlah kasus yang dikonfirmasi setiap 7 hari di Hongaria menurun, sedangkan jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara lainnya meninggi, bukannya menurun.





Di antara negara-negara dengan peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi adalah Bahrain, Maladewa, dan Seychelles adalah yang paling parah terkena dampaknya. Dalam grafik statistik yang diterbitkan dalam laporan tersebut, jumlah diagnosis yang dikonfirmasi sekali naik “keluar dari grafik.”

Dokter Jin-Chung Shih mengatakan di Facebook pribadinya bahwa grafik JPMorgan Chase, “beberapa orang yang ingin divaksin dengan vaksin buatan China , Eropa, dan Amerika Serikat dapat” merujuknya tabel terlebih dahulu.

Sebelum ini, ada banyak laporan media tentang situasi bahwa Chili, Bahrain, Seychelles, dan negara-negara lain, telah divaksinasi dengan vaksin buatan China namun usai di Vaksin bukannya menurun, epidemi tidak berkurang malahan meningkat.

Hungaria sendiri mulanya memiliki angka kematian yang sejak awal pandemi virus Corona COVID-19 hanya segelintir dari negara lain. Dengan 272 kematian dalam 24 jam terakhir, Hungaria saat ini memiliki jumlah kematian harian Corona COVID-19 tertinggi per satu juta orang.

Menurut Worldometer, ia memiliki jumlah total kematian tertinggi kedua secara proporsional dengan populasinya di 1.994 per juta orang sejak merebaknya pandemi. Satu-satunya negara di depannya dengan populasi lebih dari satu juta adalah Republik Ceko.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More