Pamer Sertifikat Vaksin, Pakar: Data Pribadi Rentan Terekspose
Selasa, 24 Agustus 2021 - 07:35 WIB
JAKARTA - Sertifikat vaksin saat ini menjadi salah satu syarat utama bagi masyarakat Indonesia dalam berpergian atau beraktivitas ke beberapa tempat.
Dengan menunjukkan sertifikat vaksin, seseorang dapat memberikan informasi vaksin mereka, seperti vaksin yang digunakan, tanggal vaksin, serta sudah berapa kali orang tersebut melakukan vaksinasi.
Namun, perlu diketahui bahwa data pribadi seseorang baik NIK, tanggal lahir, alamat, email, dan nomor telepon juga tertera dalam QR Code sertifikat vaksin tersebut.
Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh masyarakat guna menjaga kerahasiaan data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak tidak bertanggung jawab.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Andri Hutama Putra mengatakan, ditengah fenomena sertifikat vaksin yang menjadi salah satu kewajiban bagi masyarakat dalam beraktivitas, perlu dipahami bahwa data pribadi menjadi rentan untuk terekspos.
”Saya melihat beberapa kasus seperti ada yang mem-print sertifikat vaksinnya, memamerkan sertifikatnya di sosial media, bahkan ada yang sampai menyablon sertifikat vaksin mereka di baju. Hal ini yang perlu diperhatikan secara khusus, karena akibat dari kebocoran data pribadi kita sangat fatal dan merugikan,” ujarnya.
ITSEC Asia sendiri merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan keamanan informasi terbesar di Asia Pasifik. Andri membagikan beberapa tips dalam menjaga kerahasiaan data pribadi ketika menggunakan sertifikat vaksin:
1. Jangan Pamerkan Sertifikat Vaksin
Dengan menunjukkan sertifikat vaksin, seseorang dapat memberikan informasi vaksin mereka, seperti vaksin yang digunakan, tanggal vaksin, serta sudah berapa kali orang tersebut melakukan vaksinasi.
Baca Juga
Namun, perlu diketahui bahwa data pribadi seseorang baik NIK, tanggal lahir, alamat, email, dan nomor telepon juga tertera dalam QR Code sertifikat vaksin tersebut.
Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh masyarakat guna menjaga kerahasiaan data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak tidak bertanggung jawab.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Andri Hutama Putra mengatakan, ditengah fenomena sertifikat vaksin yang menjadi salah satu kewajiban bagi masyarakat dalam beraktivitas, perlu dipahami bahwa data pribadi menjadi rentan untuk terekspos.
”Saya melihat beberapa kasus seperti ada yang mem-print sertifikat vaksinnya, memamerkan sertifikatnya di sosial media, bahkan ada yang sampai menyablon sertifikat vaksin mereka di baju. Hal ini yang perlu diperhatikan secara khusus, karena akibat dari kebocoran data pribadi kita sangat fatal dan merugikan,” ujarnya.
ITSEC Asia sendiri merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan keamanan informasi terbesar di Asia Pasifik. Andri membagikan beberapa tips dalam menjaga kerahasiaan data pribadi ketika menggunakan sertifikat vaksin:
1. Jangan Pamerkan Sertifikat Vaksin
tulis komentar anda