Ilmuwan Kembangkan Perban Anti-Bakteri dari Kulit Durian
Rabu, 29 September 2021 - 06:46 WIB
SINGAPURA - Ilmuwan makanan dari Nanyang Technological University, Singapura (NTU Singapore) membuat perban gel anti-bakteri menggunakan kulit buah tropis yang populer, durian.
Dengan mengekstraksi selulosa berkualitas tinggi dari kulit durian dan menggabungkannya dengan gliserol, ilmuwan NTU menciptakan gel lunak, mirip dengan lembaran silikon, yang dapat dipotong menjadi perban berbagai macam bahan bentuk dan ukuran.
Dilansir Science Daily, teknik ini dikembangkan oleh Profesor William Chen, Direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan NTU. Chen mengklaim, teknologi yang dipakai lebih murah dari perban biasa. Efektifitasnya juga cukup tinggi untuk menutup luka terbuka.
"Ini sangat penting bagi penderita diabetes atau pasien yang menderita luka kronis," jelas Prof Chen, Profesor Ketua Michael Fam dalam Ilmu dan Teknologi Pangan di Sekolah Teknik Kimia dan Biomedis.
Karena tidak beracun dan dapat terurai secara hayati, perban gel organik juga diharapkan tidak meninggalkan sampah permanen seperti perban sintetis.
Mengomentari temuan ini, Associate Professor Andrew Tan, Wakil Dekan (Fakultas) dari Sekolah Kedokteran Lee Kong Chian NTU, yang ahli dalam gangguan metabolisme, mengatakan ada hidrogel yang dibuat Profesor Chen ini sangat inovatif dan unik.
"Ini juga cukup unik mengingat duri durian bisa menimbulkan sakit, tapi bahan dari kulitnya bisa menyembuhkan,” kata Assoc Prof Tan.
Dengan mengekstraksi selulosa berkualitas tinggi dari kulit durian dan menggabungkannya dengan gliserol, ilmuwan NTU menciptakan gel lunak, mirip dengan lembaran silikon, yang dapat dipotong menjadi perban berbagai macam bahan bentuk dan ukuran.
Dilansir Science Daily, teknik ini dikembangkan oleh Profesor William Chen, Direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan NTU. Chen mengklaim, teknologi yang dipakai lebih murah dari perban biasa. Efektifitasnya juga cukup tinggi untuk menutup luka terbuka.
"Ini sangat penting bagi penderita diabetes atau pasien yang menderita luka kronis," jelas Prof Chen, Profesor Ketua Michael Fam dalam Ilmu dan Teknologi Pangan di Sekolah Teknik Kimia dan Biomedis.
Karena tidak beracun dan dapat terurai secara hayati, perban gel organik juga diharapkan tidak meninggalkan sampah permanen seperti perban sintetis.
Mengomentari temuan ini, Associate Professor Andrew Tan, Wakil Dekan (Fakultas) dari Sekolah Kedokteran Lee Kong Chian NTU, yang ahli dalam gangguan metabolisme, mengatakan ada hidrogel yang dibuat Profesor Chen ini sangat inovatif dan unik.
"Ini juga cukup unik mengingat duri durian bisa menimbulkan sakit, tapi bahan dari kulitnya bisa menyembuhkan,” kata Assoc Prof Tan.
(ysw)
tulis komentar anda