Ramaikan Perlombaan ke Luar Angkasa, Korsel Lanjutkan Proyek Roket Nuri
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 09:25 WIB
GOHEUNG - Roket luar angkasa pertama yang dibuat di dalam negeri Korea Selatan diluncurkan pada Kamis 21 Oktober 2021. Kendati gagal mencapai orbit yang ditetapkan, peluncuran roket ini merupakan lompatan besar bagi ambisi Korea Selatan.
Roket Nuri, atau dunia dalam bahasa Korsel, dirancang untuk membawa muatan 1,5 ton ke orbit 600 hingga 800 km (370 hingga 500 mil) di atas Bumi. Ini bagian dari upaya ruang angkasa Korsel untuk mulai mandiri di bidang luar angkasa.
Presiden Moon Jae-in, yang menyaksikan peluncuran dari pusat antariksa, mengatakan roket itu menyelesaikan urutan penerbangannya tetapi gagal menempatkan muatan uji ke orbit. "Sayangnya, kami tidak sepenuhnya mencapai tujuan kami," katanya dalam pidato di lokasi seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: roket
Penyebab pemadaman dini masih diselidiki, tetapi mungkin karena kurangnya tekanan di dalam tangki bahan bakar, perintah prematur dari komputer kontrol, atau faktor lainnya, kata para pejabat.
"Peluncuran hari ini meninggalkan beberapa kekecewaan, tetapi ini penting karena ini adalah tes pertama dari kendaraan peluncuran yang dikembangkan secara independen dengan teknologi kami sendiri," kata Menteri sains dan teknologi Lim Hye-sook dalam sebuah pengarahan.
Korea Aerospace Research Institute (KARI) mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan sebanyak lima peluncuran uji lagi sebelum roket secara teratur membawa muatan nyata. Tes berikutnya saat ini dijadwalkan pada 19 Mei 2022.
Peluncuran luar angkasa telah lama menjadi isu sensitif di semenanjung Korea, di mana Korea Utara menghadapi sanksi atas program rudal balistik bersenjata nuklirnya.
Rencana Korea Selatan untuk meluncurkan berbagai satelit militer di masa depan, tetapi para pejabat menyangkal bahwa NURI memiliki kegunaan sebagai senjata itu sendiri.
Memiliki roket peluncuran sendiri akan memberi Korea Selatan fleksibilitas untuk menentukan jenis muatan dan jadwal peluncuran, dan menguntungkan perusahaan Korea Selatan, kata para pejabat kepada Reuters.
Roket Nuri, atau dunia dalam bahasa Korsel, dirancang untuk membawa muatan 1,5 ton ke orbit 600 hingga 800 km (370 hingga 500 mil) di atas Bumi. Ini bagian dari upaya ruang angkasa Korsel untuk mulai mandiri di bidang luar angkasa.
Presiden Moon Jae-in, yang menyaksikan peluncuran dari pusat antariksa, mengatakan roket itu menyelesaikan urutan penerbangannya tetapi gagal menempatkan muatan uji ke orbit. "Sayangnya, kami tidak sepenuhnya mencapai tujuan kami," katanya dalam pidato di lokasi seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: roket
Penyebab pemadaman dini masih diselidiki, tetapi mungkin karena kurangnya tekanan di dalam tangki bahan bakar, perintah prematur dari komputer kontrol, atau faktor lainnya, kata para pejabat.
"Peluncuran hari ini meninggalkan beberapa kekecewaan, tetapi ini penting karena ini adalah tes pertama dari kendaraan peluncuran yang dikembangkan secara independen dengan teknologi kami sendiri," kata Menteri sains dan teknologi Lim Hye-sook dalam sebuah pengarahan.
Korea Aerospace Research Institute (KARI) mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan sebanyak lima peluncuran uji lagi sebelum roket secara teratur membawa muatan nyata. Tes berikutnya saat ini dijadwalkan pada 19 Mei 2022.
Peluncuran luar angkasa telah lama menjadi isu sensitif di semenanjung Korea, di mana Korea Utara menghadapi sanksi atas program rudal balistik bersenjata nuklirnya.
Rencana Korea Selatan untuk meluncurkan berbagai satelit militer di masa depan, tetapi para pejabat menyangkal bahwa NURI memiliki kegunaan sebagai senjata itu sendiri.
Memiliki roket peluncuran sendiri akan memberi Korea Selatan fleksibilitas untuk menentukan jenis muatan dan jadwal peluncuran, dan menguntungkan perusahaan Korea Selatan, kata para pejabat kepada Reuters.
(ysw)
tulis komentar anda