7 Penemuan Menakjubkan di Planet Merkurius

Jum'at, 19 April 2024 - 23:00 WIB
loading...
7 Penemuan Menakjubkan di Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil di tata surya. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah mempelajari planet Merkurius. Sejumlah misi antariksa juga pernah menyambangi planet terkecil di tata surya ini.

Dua wahana antariksa yang pernah menyambangi Merkurius adalah Mariner 10, yang terbang melewati planet ini pada 1974 dan 1975. Kemudian MESSENGER, yang diluncurkan pada 2004 dan telah mengorbit Merkurius lebih dari 4.000 kali dalam empat tahun sebelum kehabisan bahan bakar dan menabrakkan diri ke permukaan planet ini pada 30 April 2015. Sementara wahana antariksa BepiColombo diperkirakan akan tiba di Merkurius pada tahun 2025.

Merkurius sangat dekat dengan Matahari. Para ilmuwan berspekulasi bahwa batuan sederhana ini, yang hanya sedikit lebih tebal dari bulan Bumi, akan hancur total oleh sinar matahari yang intens. Merkurius adalah dunia yang tidak bersahabat. Ada perbedaan suhu hampir 600 derajat Celcius antara sisi siang dan malam bumi.

Namun Merkurius telah terbukti menjadi dunia yang penuh kontradiksi dan planet dinamis dengan lebih banyak kejutan daripada yang diyakini para ilmuwan sebelumnya.



Berikut tujuh penemuan paling mengejutkan tentang planet Merkurius dilansir dari Smithsonianmag, Jumat (19/4/2024):

1. Merkurius adalah logam


Merkurius mungkin kecil, namun berat. Diameter Merkurius sedikit lebih besar dibandingkan Bulan, namun massa Merkurius lebih dari empat kali massa satelit alami Bumi. Faktanya, Merkurius adalah planet terpadat kedua di tata surya setelah Bumi. Kepadatan ekstrem Merkurius karena mempunyai inti besi besar yang membentuk sekitar 60 persen volume planet. Sebaliknya, fraksi volume inti bumi hanya sekitar 15%.

Struktur internal yang tidak biasa ini memunculkan beberapa teori tentang kelahiran Merkurius. Para ilmuwan percaya lapisan luar Merkurius mungkin telah diuapkan oleh matahari atau dihamburkan oleh angin matahari. Alternatifnya, planet muda ini mungkin mengalami dampak besar yang menghilangkan sebagian besar lapisan luarnya yang lembut, sehingga meninggalkan jantungnya yang lebih kokoh. Bagian dari mantel dan kerak Merkurius masih tersisa hingga saat ini, menunjukkan bahwa dampaknya mungkin bukan tabrakan langsung.

2. Medan magnet di sekitar Merkurius


Misi pertama ke Merkurius, Mariner 10, menemukan bahwa Merkurius masih mempertahankan medan magnetnya. Penemuan ini mengejutkan komunitas ilmiah, yang berasumsi bahwa planet sekecil itu akan mendingin dan mengeras dengan cepat, menyebabkannya kehilangan daya tariknya secara global. Kehadiran magnetosfer menunjukkan bahwa sebagian inti Merkurius masih bergerak.

Medan magnet Merkurius kira-kira 100 kali lebih lemah dibandingkan medan magnet bumi di setiap permukaan planet. Penurunan dinamo berarti planet ini berada pada akhir tahap perkembangannya dan menuju planet kematian seperti Mars.

Pada tahun 2010-an, misi kedua Merkurius, MESSENGER, mencatat adanya ketidakseimbangan medan magnet planet. Kutub selatan magnet tidak terletak di kutub selatan geografis. Sebaliknya, ia hampir terkubur di tengah bumi. Medan magnet memberikan gambaran sekilas tentang bagian dalam planet dan sejarahnya, menunjukkan betapa perputaran bagian dalamnya telah melambat selama miliaran tahun.


3. Memiliki atmosfer tipis


Atmosfer Merkurius sangat tipis sehingga tidak dianggap sebagai atmosfer. Sebaliknya, para ilmuwan menyebut lapisan gas tipis ini sebagai eksosfer. Di sini, gasnya sangat encer sehingga hampir tidak menunjukkan nilai tekanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2253 seconds (0.1#10.140)