Peneliti Korsel Temukan Alat Forensik Struktur Beton, Deteksi Tingkat Kerusakan Akibat Kebakaran
Rabu, 17 November 2021 - 10:49 WIB
SEOUL - Kebakaran pada bangunan besar atau gedung bertingkat mengakibatkan kerusakan pada struktur beton . Namun, sejauh mana kerusakan yang terjadi pada struktur beton sulit diketahui karena belum ada metode tepat yang akurat dan diterima secara luas.
Kondisi ini menyulitkan untuk memutuskan apakah perlu dilakukan perbaikan sebagian atau pembongkaran secara menyeluruh. Untuk menyelesaikan masalah ini, peneliti dari Korean Institute of Civil Engineering and Building Technology (KICT) menemukan alat forensik struktur beton yang rusak akibat kebakaran.
Alat forensik beton pertama di dunia ini diberi nama Fire Forensic Investigation of Structure (F2IS). Alat ini membantu mengevaluasi tingkat kerusakan pada beton akibat kebakaran. Data tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan melakukan perbaikan atau pembongkaran beton.
Dr Youngsun Heo dari KICT yang mengembangkan F2IS menjelaskan, ketika beton terkena api yang hebat, bahan-bahan di dalamnya dapat terurai sehingga menyebabkan penurunan kekuatan. “Setelah terpapar api, masa pakai struktur beton bisa turun dalam waktu dua minggu, tergantung tingkat kerusakannya,” kata Heo dikutip dari laman cosmosmagazine, Rabu (17/11/2021).
.
Heo menjelaskan, cara kerja alat forensik beton F2IS sangat mudah. Untuk mengetahui kerusakan beton, ambil sampel kecil sekitar 1-2 gram untuk setiap 10 milimeter kedalaman beton yang rusak akibat kebakaran. (Baca juga; Teknologi Lensa Intraokular Bantu Penglihatan Pasien Katarak Jadi Lebih Baik )
Dari sampel tersebut, F2IS dapat memprediksi dampak kebakaran, seperti suhu saat terbakar, berapa lama waktu ketika terbakar, dan bagaimana panas menyebar melalui struktur beton, dengan akurasi 80% .
Dengan menggunakan data dan analisa mendalam, alat ini membantu menilai fitur utama mana yang harus ditangani. Seluruh proses ini memakan waktu kurang dari dua minggu. (Baca juga; Peneliti Temukan Rahasia Panjang Umur dalam DNA Ikan Rockfish )
Dia menambahkan, semakin besar volume pori-pori beton yang timbul akibat kebakaran, semakin cepat mengurangi kekuatannya secara dramatis. “Jika struktur beton tidak akan dibangun kembali, segera lakukan diagnosis dan perbaikan ketika ada kerusakan kecil,” tambahnya.
Kondisi ini menyulitkan untuk memutuskan apakah perlu dilakukan perbaikan sebagian atau pembongkaran secara menyeluruh. Untuk menyelesaikan masalah ini, peneliti dari Korean Institute of Civil Engineering and Building Technology (KICT) menemukan alat forensik struktur beton yang rusak akibat kebakaran.
Alat forensik beton pertama di dunia ini diberi nama Fire Forensic Investigation of Structure (F2IS). Alat ini membantu mengevaluasi tingkat kerusakan pada beton akibat kebakaran. Data tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan melakukan perbaikan atau pembongkaran beton.
Dr Youngsun Heo dari KICT yang mengembangkan F2IS menjelaskan, ketika beton terkena api yang hebat, bahan-bahan di dalamnya dapat terurai sehingga menyebabkan penurunan kekuatan. “Setelah terpapar api, masa pakai struktur beton bisa turun dalam waktu dua minggu, tergantung tingkat kerusakannya,” kata Heo dikutip dari laman cosmosmagazine, Rabu (17/11/2021).
.
Heo menjelaskan, cara kerja alat forensik beton F2IS sangat mudah. Untuk mengetahui kerusakan beton, ambil sampel kecil sekitar 1-2 gram untuk setiap 10 milimeter kedalaman beton yang rusak akibat kebakaran. (Baca juga; Teknologi Lensa Intraokular Bantu Penglihatan Pasien Katarak Jadi Lebih Baik )
Dari sampel tersebut, F2IS dapat memprediksi dampak kebakaran, seperti suhu saat terbakar, berapa lama waktu ketika terbakar, dan bagaimana panas menyebar melalui struktur beton, dengan akurasi 80% .
Dengan menggunakan data dan analisa mendalam, alat ini membantu menilai fitur utama mana yang harus ditangani. Seluruh proses ini memakan waktu kurang dari dua minggu. (Baca juga; Peneliti Temukan Rahasia Panjang Umur dalam DNA Ikan Rockfish )
Dia menambahkan, semakin besar volume pori-pori beton yang timbul akibat kebakaran, semakin cepat mengurangi kekuatannya secara dramatis. “Jika struktur beton tidak akan dibangun kembali, segera lakukan diagnosis dan perbaikan ketika ada kerusakan kecil,” tambahnya.
(wib)
tulis komentar anda