Diyakini sebagai Alien, Fakta Baru Ditemukan di Mumi Berjari Tiga
loading...
A
A
A
NEW MEXICO - Meskipun komunitas ilmiah umumnya menganggap ' mumi alien' berjari tiga yang ditemukan di Peru sebagai penipuan, studi baru menunjukkan bahwa mumi tersebut mungkin bukan tipuan.
Analisis pencitraan canggih pada salah satu mumi, yang dikenal sebagai 'Maria', mengungkapkan kesamaan biologis dengan manusia. Namun, Maria juga menunjukkan "banyak perbedaan struktural morfologi dan anatomi" yang membedakannya dari manusia modern.
Para peneliti mengamati bahwa tulang Maria mengalir dengan lancar di bawah beludru mumi, mirip dengan struktur tulang manusia. Tengkoraknya yang memanjang, yang sebelumnya dianggap sebagai tanda manipulasi buatan, tidak menunjukkan bukti deformasi.
Lebih lanjut, penelitian ini menentukan tanggal mumi antara 240 M dan 383 M. "Ini menunjukkan bahwa Maria hidup bersama dengan peradaban Nazca kuno," kata para peneliti seperti dilansir dari Daily Mail.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang asal-usul dan sifat Maria. Meskipun dia berbagi beberapa kesamaan dengan manusia, perbedaannya yang signifikan menunjukkan bahwa dia mungkin mewakili spesies yang tidak diketahui atau nenek moyang manusia yang sangat awal.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk secara definitif menentukan asal-usul Maria dan tempatnya dalam sejarah manusia. Namun, penemuan baru ini memberikan bukti kuat yang menantang anggapan bahwa mumi tersebut adalah tipuan dan membuka kemungkinan yang menarik tentang masa lalu kita.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
Analisis pencitraan canggih pada salah satu mumi, yang dikenal sebagai 'Maria', mengungkapkan kesamaan biologis dengan manusia. Namun, Maria juga menunjukkan "banyak perbedaan struktural morfologi dan anatomi" yang membedakannya dari manusia modern.
Para peneliti mengamati bahwa tulang Maria mengalir dengan lancar di bawah beludru mumi, mirip dengan struktur tulang manusia. Tengkoraknya yang memanjang, yang sebelumnya dianggap sebagai tanda manipulasi buatan, tidak menunjukkan bukti deformasi.
Lebih lanjut, penelitian ini menentukan tanggal mumi antara 240 M dan 383 M. "Ini menunjukkan bahwa Maria hidup bersama dengan peradaban Nazca kuno," kata para peneliti seperti dilansir dari Daily Mail.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang asal-usul dan sifat Maria. Meskipun dia berbagi beberapa kesamaan dengan manusia, perbedaannya yang signifikan menunjukkan bahwa dia mungkin mewakili spesies yang tidak diketahui atau nenek moyang manusia yang sangat awal.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk secara definitif menentukan asal-usul Maria dan tempatnya dalam sejarah manusia. Namun, penemuan baru ini memberikan bukti kuat yang menantang anggapan bahwa mumi tersebut adalah tipuan dan membuka kemungkinan yang menarik tentang masa lalu kita.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
(wbs)