Mengapa 1 Hari Dihitung 24 Jam? Ini Asal-Usulnya
Minggu, 02 Januari 2022 - 13:00 WIB
JAKARTA - Mengapa 1 hari dihitung 24 jam , kemudian 1 jam dihitung 60 menit, dan 1 menit 60 detik? Ternyata semua ini berasal beberapa kebudayaan kuno dengan pengetahuan astronominya yang mengagumkan.
Dr Nick Lomb, konsultan kurator astronomi, dari Sydney Observatory mengatakan, metode membagi satu hari menjadi 24 jam, satu jam menjadi 60 menit, dan satu menit menjadi 60 detik tampaknya menjadi satu-satunya pengukuran waktu yang digunakan.
"Asal usul sistem waktu kita 24 jam dalam sehari dengan setiap jam dibagi lagi menjadi 60 menit dan kemudian 60 detik adalah kompleks dan menarik," kata Dr Nick Lomb, seperti dikutip abc.net.au, Minggu (2/2/2021).
Mengenai satu hari 24 jam, ternyata perhitungan tersebut berasal dari orang-orang Mesir kuno. Mereka membagi waktu siang menjadi 10 jam yang mereka ukur dengan perangkat seperti jam bayangan.
Kemudian orang Mesir kuno menambahkan satu jam senja di awal dan satu jam lagi di akhir hari. "Waktu malam dibagi dalam 12 jam, berdasarkan pengamatan bintang," katanya.
Lomb menegaskan, orang Mesir kuno memiliki sistem 36 kelompok bintang yang disebut 'decans'. Cara ini dipilih sehingga pada setiap malam satu decans naik 40 menit setelah decans sebelumnya.
Untuk menentukan waktu di malam hari dengan mengamati decans, orang Mesir kuno membuat meja khusus. Karena dalam sistem Mesir, panjang waktu siang dan malam tidak sama dan bervariasi menurut musim.
"Di musim panas, jam siang hari lebih lama dari jam malam, sementara di musim dingin durasi jam sebaliknya," kata Lomb.
Dr Nick Lomb, konsultan kurator astronomi, dari Sydney Observatory mengatakan, metode membagi satu hari menjadi 24 jam, satu jam menjadi 60 menit, dan satu menit menjadi 60 detik tampaknya menjadi satu-satunya pengukuran waktu yang digunakan.
"Asal usul sistem waktu kita 24 jam dalam sehari dengan setiap jam dibagi lagi menjadi 60 menit dan kemudian 60 detik adalah kompleks dan menarik," kata Dr Nick Lomb, seperti dikutip abc.net.au, Minggu (2/2/2021).
Mengenai satu hari 24 jam, ternyata perhitungan tersebut berasal dari orang-orang Mesir kuno. Mereka membagi waktu siang menjadi 10 jam yang mereka ukur dengan perangkat seperti jam bayangan.
Kemudian orang Mesir kuno menambahkan satu jam senja di awal dan satu jam lagi di akhir hari. "Waktu malam dibagi dalam 12 jam, berdasarkan pengamatan bintang," katanya.
Lomb menegaskan, orang Mesir kuno memiliki sistem 36 kelompok bintang yang disebut 'decans'. Cara ini dipilih sehingga pada setiap malam satu decans naik 40 menit setelah decans sebelumnya.
Untuk menentukan waktu di malam hari dengan mengamati decans, orang Mesir kuno membuat meja khusus. Karena dalam sistem Mesir, panjang waktu siang dan malam tidak sama dan bervariasi menurut musim.
"Di musim panas, jam siang hari lebih lama dari jam malam, sementara di musim dingin durasi jam sebaliknya," kata Lomb.
tulis komentar anda