Dinosaurus Terbang Terbesar Ini Punya Bentuk Tubuh yang Aneh
loading...
A
A
A
PTEROSAURUS Quetzalcoatlus northropi adalah hewan terbang terbesar yang pernah ada dan hidup di Bumi lebih dari 67 juta tahun yang lalu. Bentuk tubuh yang aneh membuat Pterosaurus Quetzalcoatlus northropi ini punya cara yang berbeda ketika hendak terbang.
Para ilmuwan awalnya memperkirakan Pterosaurus sebelum terbang berlari untuk meningkatkan kecepatan seperti albatros. Ada juga yang berpendapat Pterosaurus mengepakan sayap seperti kelelawar. (Baca juga; Terungkap, Dampak Asteroid Pemusnah Dinosaurus Ciptakan Hutan Hujan di Amerika Selatan )
Studi terbaru menunjukkan bahwa Pterosaurus menggunakan lompatan hingga 2,5 meter (8 kaki0 ke udara, diikuti oleh kepakan sayapnya sepanjang 11 meter, untuk terbang ke langit. Dia akan mendarat seperti pesawat terbang, melambat di udara dan melompat untuk stabilitas.
"Jika bisa melompat dua kali tinggi pinggul mereka, hingga delapan kaki, sayapnya akan mampu melakukan kepakan terbang yang lebih dalam. Ini mungkin pilihan terbaik untuk lepas landas, meskipun itu tergantung pada kekuatan kaki," kata ahli paleontologi Kevin Padian dari Museum Paleontologi Universitas California dikutip SINDOnews dari laman Sciencealert, Jumat (31/12/2021).
Di udara, dia terbang mirip seperti condor, membubung di udara dan menggunakan kepalanya yang relatif besar untuk bermanuver. Para peneliti menduga bagian sayap kemungkinan besar hanya menempel pada tungkai depan, seperti burung yang kita kenal sekarang.
"Hewan itu harus mengepakkan sayapnya untuk menghentikan dan memperlambat penurunannya sebelum mendarat dengan kaki belakangnya dan melompat sedikit. Kemudian dia meletakkan kaki depannya, mengambil posisi meluruskan dirinya, dan berjalan pergi," kata Padian.
Pengetahuan tentang Pterosaurus didasarkan pada ratusan fosil yang ditemukan di Texas modern. Sedangkan bukti untuk gaya pendaratan dan berjalan yang tidak konvensional ini juga berasal dari jejak fosil yang sebelumnya ditemukan di Prancis. (Baca juga; Ini Monster Laut Zaman Dinosaurus, Panjang 17 Meter Hidup 247 Juta Tahun Lalu )
Ketika di tanah, para ilmuwan mengatakan, makhluk itu akan menggunakan paruhnya yang 'seperti sumpit' untuk menangkap dan menelan ikan, invertebrata, dan amfibi kecil dari air, seperti bangau. Analisis pertama yang tepat dari tulang-tulang kecil yang ditemukan di situs Texas juga mengungkapkan spesies yang lebih kecil dan baru diidentifikasi, yaitu Q. lawsoni.
Spesis ini memiliki lebar sayap sekitar 4,5 meter (hampir 15 kaki). Ada perbedaan signifikan dari pterosaurus yang lebih besar, termasuk dalam struktur tengkorak dan tulang belakang. Setelah menguasai langit selama jutaan tahun, Pterosaurus musnah bersama dengan dinosaurus lainnya.
Melalui analisis fosil yang cermat, para ilmuwan dapat menghidupkannya kembali sampai batas tertentu. “Reptil terbang purba ini legendaris, meskipun sebagian besar konsepsi publik tentang hewan itu artistik, bukan ilmiah,” kata Padian.
Para ilmuwan awalnya memperkirakan Pterosaurus sebelum terbang berlari untuk meningkatkan kecepatan seperti albatros. Ada juga yang berpendapat Pterosaurus mengepakan sayap seperti kelelawar. (Baca juga; Terungkap, Dampak Asteroid Pemusnah Dinosaurus Ciptakan Hutan Hujan di Amerika Selatan )
Studi terbaru menunjukkan bahwa Pterosaurus menggunakan lompatan hingga 2,5 meter (8 kaki0 ke udara, diikuti oleh kepakan sayapnya sepanjang 11 meter, untuk terbang ke langit. Dia akan mendarat seperti pesawat terbang, melambat di udara dan melompat untuk stabilitas.
"Jika bisa melompat dua kali tinggi pinggul mereka, hingga delapan kaki, sayapnya akan mampu melakukan kepakan terbang yang lebih dalam. Ini mungkin pilihan terbaik untuk lepas landas, meskipun itu tergantung pada kekuatan kaki," kata ahli paleontologi Kevin Padian dari Museum Paleontologi Universitas California dikutip SINDOnews dari laman Sciencealert, Jumat (31/12/2021).
Di udara, dia terbang mirip seperti condor, membubung di udara dan menggunakan kepalanya yang relatif besar untuk bermanuver. Para peneliti menduga bagian sayap kemungkinan besar hanya menempel pada tungkai depan, seperti burung yang kita kenal sekarang.
"Hewan itu harus mengepakkan sayapnya untuk menghentikan dan memperlambat penurunannya sebelum mendarat dengan kaki belakangnya dan melompat sedikit. Kemudian dia meletakkan kaki depannya, mengambil posisi meluruskan dirinya, dan berjalan pergi," kata Padian.
Pengetahuan tentang Pterosaurus didasarkan pada ratusan fosil yang ditemukan di Texas modern. Sedangkan bukti untuk gaya pendaratan dan berjalan yang tidak konvensional ini juga berasal dari jejak fosil yang sebelumnya ditemukan di Prancis. (Baca juga; Ini Monster Laut Zaman Dinosaurus, Panjang 17 Meter Hidup 247 Juta Tahun Lalu )
Ketika di tanah, para ilmuwan mengatakan, makhluk itu akan menggunakan paruhnya yang 'seperti sumpit' untuk menangkap dan menelan ikan, invertebrata, dan amfibi kecil dari air, seperti bangau. Analisis pertama yang tepat dari tulang-tulang kecil yang ditemukan di situs Texas juga mengungkapkan spesies yang lebih kecil dan baru diidentifikasi, yaitu Q. lawsoni.
Spesis ini memiliki lebar sayap sekitar 4,5 meter (hampir 15 kaki). Ada perbedaan signifikan dari pterosaurus yang lebih besar, termasuk dalam struktur tengkorak dan tulang belakang. Setelah menguasai langit selama jutaan tahun, Pterosaurus musnah bersama dengan dinosaurus lainnya.
Melalui analisis fosil yang cermat, para ilmuwan dapat menghidupkannya kembali sampai batas tertentu. “Reptil terbang purba ini legendaris, meskipun sebagian besar konsepsi publik tentang hewan itu artistik, bukan ilmiah,” kata Padian.
(wib)