Kapal Tanker Hidrogen Pertama di Dunia Sukses Berlayar dari Jepang ke Australia

Minggu, 23 Januari 2022 - 17:26 WIB
Kapal tanker Jepang Suiso Frontier, yang dibangun Kawasaki Heavy Industries (KHI), tiba di Australia minggu ini dari Kobe. Foto/abc.net
MELBOURNE - Kapal tanker Jepang Suiso Frontier, yang dibangun Kawasaki Heavy Industries (KHI), tiba di Australia minggu ini dari Kobe. Suiso Frontier merupakan kapal tanker berbahan bakar hidrogen cair pertama di dunia.

Kapal tanker hidrogen pertama di dunia ini tiba di Pelabuhan Hastings, timur Melbourne, Victoria, Jumat 21 Januari 2022. Suiso Frontier menempuh perjalanan selama 16 hari menuju Australia dari Pelabuhan Kobe di Jepang.

Kapal tanker ini akan kembali ke Jepang membawa hidrogen cair yang diproduksi dari proyek Hydrogen Energy Supply Chain/HESC. Ini merupakan bagian proyek percontohan HESC untuk menguji kelayakan pasar ekspor hidrogen antara Australia dan Jepang.



Dipimpin oleh Kawasaki Heavy Industries, HESC adalah proyek batubara-ke-hidrogen senilai USD360 juta (Rp5,2 triliun) yang didukung oleh Jepang dan Australia. Penggunaan bahan bakar hidrogen sebagai solusi untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan mengurangi emisi karbon. (Baca juga; Jadi Pionir, Mobil Balap Hidrogen Segera Guncang Rally Dakar 2024 )

Dikutip SINDOnews dari laman abc.net.au, Minggu (23/1/2022), proyek ini sedang dikembangkan oleh konsorsium perusahaan Jepang dan Australia, termasuk Kawasaki Heavy Industries, raksasa energi Jepang J-Power dan AGL, yang memiliki Loy Yang. Dari Loy Yang, hidrogen diangkut dalam bentuk gas yang dicairkan sebelum diekspor.

Kapal tanker Suiso Frontier yang memiliki berat kotor 8.000 ton akan melakukan perjalanan dua minggu untuk mengangkut hidrogen cair ke Kobe di Jepang. Kapal tanker Suiso Frontier mempunyai kapasitas tangki penyimpanan 1.250 meter kubik dan mampu membawa hidrogen cair pada 0,125 persen dari volume aslinya ketika dalam keadaan gas.



Tahun lalu, HESC mulai mengekstraksi 70 kg hidrogen per hari dari batubara coklat di Lembah Latrobe, sekitar 135 km (84 mil) timur Melbourne. Selama ini batubara coklat telah lama menjadi bahan bakar beberapa pembangkit listrik paling berpolusi di Australia. (Baca juga; Angkatan Udara Inggris Sukses Terbangkan Pesawat Gunakan Bahan Bakar Sintetis )

Hidrogen diproduksi dengan mereaksikan batubara dengan oksigen dan uap di bawah panas bertekanan tinggi. Kemudian diangkut dengan truk ke lokasi pelabuhan dan didinginkan hingga minus 253 derajat Celcius (minus 423 Fahrenheit), mencairkannya untuk diekspor.

Bahan bakar hidrogen dilihat sebagai jalan menuju industri dekarbonisasi yang bergantung pada batu bara, gas, dan minyak. Ini sejalan dengan rencana Jepang untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Australia bertekad untuk menjadi pengekspor utama bahan bakar hidrogen dan memproduksi hingga 225.000 ton hidrogen per tahun. (Baca juga; Konversi Minyak Sawit Jadi Avtur, PTDI: Belum Dikomersialkan )
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More