151 Foto Angkor Wat Masa Perang Dunia Ke-2 Ditemukan di Jepang
Kamis, 27 Januari 2022 - 16:33 WIB
TOKYO - Sebanyak 151 foto reruntuhan candi Angkor Wat, Kamboja , ditemukan tersimpan rapi di perpustakaan Universitas Hanazono, Kyoto, Jepang . Ratusan foto itu ditemukan seorang pustakawan di Universitas Hanazono dalam kotak di rak bahan yang belum disortir pada bulan Juni 2021.
Kotak itu berisi 151 foto Angkor Wat yang dicetak di atas kertas, masing-masing berukuran 12 kali 15 sentimeter. Ratusan foto itu diduga diambil di kompleks arkeologi Angkor Kamboja, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, selama Perang Dunia kedua.
Angkor Wat terletak di luar Siem Reap, sekitar 300 kilometer barat laut Phnom Penh, adalah ibu kota Kekaisaran Khmer, yang berkembang dari abad kesembilan hingga ke-15. Koleksinya meliputi keseluruhan gambar Angkor Wat dari udara, puncak kejayaan reruntuhan candi dari awal abad ke-12, dan foto menara raksasa dengan ukiran wajah di candi Bayon pusat di reruntuhan Angkor Thom di ibu kota kerajaan.
Kotak itu bertuliskan karakter Jepang yang kira-kira diterjemahkan sebagai: "Kamboja, foto Angkor Wat, 150 lembar, Universitas Hanazono." Catatan yang ditulis dengan pensil di bagian belakang foto menunjukkan lokasi, objek, dan informasi lainnya.
Foto-foto itu kemungkinan diambil oleh ekspedisi karya seni yang diselenggarakan oleh cabang Shinshu Otani-ha dari Jodo Shinshu (Shin Buddhisme), yang berbasis di kuil Higashi Honganji di Kyoto. Koji Osawa, seorang spesialis di Divisi Agama Badan Urusan Kebudayaan, mengatakan penemuan foto-foto ini sangat penting.
“Catatan adalah bukti bagaimana sekte Buddha Jepang berkelana ke seluruh Asia selama perang,” kata Osawa, yang berpengalaman dalam kegiatan sekte Buddha di Asia Tenggara dikutip SINDOnews dari laman The Asahi Shimbun, Kamis (27/1/2022).
Menurut Osawa, Shinshu Otani-ha mengirimkan ekspedisi karya seni selatan Higashi Honganji ke Angkor Wat dari tahun 1942 hingga 1943 untuk melanjutkan studi akademis di dan sekitar Asia Tenggara sesuai dengan kebijakan nasional. Ekspedisi ini terdiri dari 12 anggota, termasuk pelukis, fotografer, dan pendeta.
Mereka diyakini telah membawa kembali 30 reproduksi karya seni, banyak coretan dan 1.000 foto. Foto-foto tersebut dikaitkan dengan Naotaro Nomura, anggota tim fotografi, dalam sebuah catatan di kotak. Diyakini bahwa ekspedisi menyumbangkan catatannya kepada akademisi dan para ahli seni rupa.
Kotak itu berisi 151 foto Angkor Wat yang dicetak di atas kertas, masing-masing berukuran 12 kali 15 sentimeter. Ratusan foto itu diduga diambil di kompleks arkeologi Angkor Kamboja, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, selama Perang Dunia kedua.
Angkor Wat terletak di luar Siem Reap, sekitar 300 kilometer barat laut Phnom Penh, adalah ibu kota Kekaisaran Khmer, yang berkembang dari abad kesembilan hingga ke-15. Koleksinya meliputi keseluruhan gambar Angkor Wat dari udara, puncak kejayaan reruntuhan candi dari awal abad ke-12, dan foto menara raksasa dengan ukiran wajah di candi Bayon pusat di reruntuhan Angkor Thom di ibu kota kerajaan.
Kotak itu bertuliskan karakter Jepang yang kira-kira diterjemahkan sebagai: "Kamboja, foto Angkor Wat, 150 lembar, Universitas Hanazono." Catatan yang ditulis dengan pensil di bagian belakang foto menunjukkan lokasi, objek, dan informasi lainnya.
Baca Juga
Foto-foto itu kemungkinan diambil oleh ekspedisi karya seni yang diselenggarakan oleh cabang Shinshu Otani-ha dari Jodo Shinshu (Shin Buddhisme), yang berbasis di kuil Higashi Honganji di Kyoto. Koji Osawa, seorang spesialis di Divisi Agama Badan Urusan Kebudayaan, mengatakan penemuan foto-foto ini sangat penting.
“Catatan adalah bukti bagaimana sekte Buddha Jepang berkelana ke seluruh Asia selama perang,” kata Osawa, yang berpengalaman dalam kegiatan sekte Buddha di Asia Tenggara dikutip SINDOnews dari laman The Asahi Shimbun, Kamis (27/1/2022).
Menurut Osawa, Shinshu Otani-ha mengirimkan ekspedisi karya seni selatan Higashi Honganji ke Angkor Wat dari tahun 1942 hingga 1943 untuk melanjutkan studi akademis di dan sekitar Asia Tenggara sesuai dengan kebijakan nasional. Ekspedisi ini terdiri dari 12 anggota, termasuk pelukis, fotografer, dan pendeta.
Mereka diyakini telah membawa kembali 30 reproduksi karya seni, banyak coretan dan 1.000 foto. Foto-foto tersebut dikaitkan dengan Naotaro Nomura, anggota tim fotografi, dalam sebuah catatan di kotak. Diyakini bahwa ekspedisi menyumbangkan catatannya kepada akademisi dan para ahli seni rupa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda