Rusia Upgrade Pengebom Tua Jadi Pesawat Supersonik, Bikin Si Angsa Putih Ngacir Sampai Mach 2+

Sabtu, 05 Februari 2022 - 10:29 WIB
Para pengamat militer berasumsi bahwa Tu-160M / M2 baru juga akan menjadi pembawa senjata hipersonik. Selain rudal hipersonik, Tu-160M / M2 bisa jadi mampu pembawa berbagai rudal jelajah, serta rudal aero-balistik hipersonik jarak pendek.

Perbedaan antara Tu-160 lama dan baru tidak terlalu besar, beberapa fitur akan dipertahankan. Misalnya, pengembangan kecepatan maksimum Mach 2+ tetap ada, termasuk kecepatan jelajah 960 km/jam. Awak Tu-160 terdiri dari empat orang, yaitu pilot, co-pilot, bombardier, dan petugas sistem pertahanan.



Tidak diketahui mesin apa yang akan digunakan oleh Tu-160 baru, tetapi versi lama menggunakan mesin Kuznetsov NK-32. Mesin jet turbofan low bypass tiga spul setelah pembakaran, memberikan daya dorong 137,3 kN dan245 kN dengan afterburner.

Dikabarkan bahwa mesin baru telah dirancang, yaitu turbofan NK-32-02 dari Kuznetsov .Pada uji penerbangan September 2020, ketika dua Tu-160 mampu memecahkan rekor dunia terbang selama lebih dari 25 jam dan menempuh jarak lebih dari 20.000 kilometer.

Pesawat pengebom ini punya panjang 54,1 meter, lebar sayap 55,7 meter, dengan luas sayap terentang sekitar 400 m2. Saat kosong bobot pesawat berat sekitar 110.000 kg, setelah diisi persenjataan, rudal, dan bom, berat maksimum mencapai 275.000 kg.





Pengebom Tu-160 Rusia kerap dibandingkan dengan pembom B-1 Lancer Amerika Serikat, meskipun keduanya mempunyai peran berbeda. Pengembom Tu-160 Rusia memiliki peran lain, yaitu sebagai platform rudal anti-pesawat, yang dicirikan membawa rudal strategis.

Perbedaan lainnya adalah kecepatan. Pengebom Rusia lebih cepat dan memiliki jangkauan tempur yang lebih besar. Namun, pengebom B-1B memiliki muatan gabungan yang lebih banyak, ditambah dengan muatan eksternal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More