170 Gajah Dijual, Namibia Kewalahan Kendalikan Populasinya yang Mencapai 24.000 Ekor
Rabu, 23 Februari 2022 - 13:14 WIB
WINDHOEK - Populasi gajah yang besar sekitar 24.000 ekor membuat pemerintah Namibia berencana menjual sekitar 170 ekor gajah. Namun, rencana tersebut mendapat penolakan banyak pihak karena memindahkan gajah dari luar habitatnya sangat berisiko.
Rencana penjualan gajah melalui pelelangan itu telah mendapat kritik tajam beberapa konservasionis dengan mempertanyakan data populasi dan klaim konflik manusia-gajah yang dijadikan alasan pemerintah Namibia.
Meskipun petisi lebih dari 100.000 tanda tangan mengutuk penjualan gajah, Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata (MEFT) Namibia, berencana untuk menyelesaikan lelang kontroversial 170 gajah liar pada akhir Januari 2022.
Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata Namibia, Romeo Muyunda, mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan informasi saat ini sampai seluruh fase selesai. Dikabarkan, ada 37 ekor gajah sudah ditangkap, termasuk 22 ekor untuk pengapalan.
"Gajah memiliki kebutuhan mendasar dalam konteks alam dan lingkungan yang menarik, serta fleksibilitas untuk memilih alternatif dan mitra berburu mereka," kata Muyunda dikutip SINDOnews dari laman natureworldnews, Rabu (23/2/2022).
MEFT berpendapat bahwa pelelangan diperlukan oleh peningkatan tiga kali lipat populasi gajah di negara itu dari sekitar 7.500 pada tahun 1995 menjadi sekitar 24.000 individu saat ini. Kondisi itu, menurut MEFT merusak ekosistem, meningkatkan insiden konflik antara pachyderms dan petani, dan meningkatkan risiko perburuan.
Rencana penjualan gajah melalui pelelangan itu telah mendapat kritik tajam beberapa konservasionis dengan mempertanyakan data populasi dan klaim konflik manusia-gajah yang dijadikan alasan pemerintah Namibia.
Meskipun petisi lebih dari 100.000 tanda tangan mengutuk penjualan gajah, Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata (MEFT) Namibia, berencana untuk menyelesaikan lelang kontroversial 170 gajah liar pada akhir Januari 2022.
Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata Namibia, Romeo Muyunda, mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan informasi saat ini sampai seluruh fase selesai. Dikabarkan, ada 37 ekor gajah sudah ditangkap, termasuk 22 ekor untuk pengapalan.
"Gajah memiliki kebutuhan mendasar dalam konteks alam dan lingkungan yang menarik, serta fleksibilitas untuk memilih alternatif dan mitra berburu mereka," kata Muyunda dikutip SINDOnews dari laman natureworldnews, Rabu (23/2/2022).
MEFT berpendapat bahwa pelelangan diperlukan oleh peningkatan tiga kali lipat populasi gajah di negara itu dari sekitar 7.500 pada tahun 1995 menjadi sekitar 24.000 individu saat ini. Kondisi itu, menurut MEFT merusak ekosistem, meningkatkan insiden konflik antara pachyderms dan petani, dan meningkatkan risiko perburuan.
tulis komentar anda