Dampak Perang Rusia Ukraina, Roscosmos Hentikan Kerja Sama Peluncuran Roket Soyuz dengan Eropa
Senin, 28 Februari 2022 - 10:49 WIB
MOSKOW - Badan antariksa Rusia Roscosmos menghentikan semua peluncuran roket Soyuz dari pelabuhan antariksa Eropa di Guyana Prancis, karena sanksi Uni Eropa atas invasi Rusia ke Ukraina. Rusia juga menarik 87 pekerja di pelabuhan antariksa Amerika Selatan Eropa di Guyana Prancis.
Roket Soyuz milik Rusia biasa digunakan oleh perusahaan Eropa Arianespace untuk meluncurkan satelit dari Pusat Antariksa Guyana dekat Kourou, Guyana Prancis. Roket Soyuz yang baru diluncurkan dari Guiana Space Center lepas landas pada 10 Februari membawa 34 satelit internet OneWeb.
"Menanggapi sanksi UE terhadap perusahaan kami, Roscosmos menangguhkan kerja sama dengan mitra Eropa dalam peluncuran luar angkasa dari kosmodrom Kourou dan menarik personelnya. Termasuk kru peluncuran terkonsolidasi, dari Guyana Prancis," kata kepala Roscosmos Dmitry Rogozin dalam sebuah pernyataan Twitter pada Sabtu 26 Februari 2022 dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Senin (28/2/2022).
Peluncuran Soyuz Arianespace berikutnya dijadwalkan pada awal April untuk meluncurkan dua satelit navigasi Galileo ke orbit untuk konstelasi Galileo Uni Eropa. Misi itu hampir pasti akan tertunda karena pengumuman Rusia pada hari Sabtu.
Thierry Breton, Komisaris Luar Angkasa Eropa, mengatakan keputusan Rusia untuk menghentikan peluncuran Soyuz dengan Eropa tidak akan mengganggu layanan apa pun. Termasuk bagi pengguna satelit Galileo atau program satelit observasi Copernicus Earth milik Uni Eropa.
"Saya menegaskan bahwa keputusan ini tidak memiliki konsekuensi terhadap kelangsungan dan kualitas layanan Galileo dan Copernicus. Keputusan ini juga tidak membahayakan pengembangan infrastruktur ini secara berkelanjutan," kata Breton.
Roscosmos menghentikan kerja sama dengan badan antariksa Eropa dan Amerika Serikat, sebagai respons atas sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia setelah invasi ke Ukraina. Roscosmos menarik 87 pekerja Rusia yang mendukung peluncuran roket Soyuz untuk Roscosmos dan perusahaan Rusia NPO Lavochkin a, Progress RCC dan TsENKI dari dari pelabuhan antariksa Amerika Selatan Eropa di Guyana Prancis.
Direktur Jenderal European Space Agency (ESA) Josef Aschbacher dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pejabat antariksa Eropa memantau dengan cermat apa yang terjadi di Ukraina sambil mempertimbangkan sikap yang diambil. Termasuk kerja sama dengan program luar angkasa Rusia untuk meluncurkan misi penjelajahan ExoMars Eropa ke Mars akhir tahun ini.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Roket Soyuz milik Rusia biasa digunakan oleh perusahaan Eropa Arianespace untuk meluncurkan satelit dari Pusat Antariksa Guyana dekat Kourou, Guyana Prancis. Roket Soyuz yang baru diluncurkan dari Guiana Space Center lepas landas pada 10 Februari membawa 34 satelit internet OneWeb.
"Menanggapi sanksi UE terhadap perusahaan kami, Roscosmos menangguhkan kerja sama dengan mitra Eropa dalam peluncuran luar angkasa dari kosmodrom Kourou dan menarik personelnya. Termasuk kru peluncuran terkonsolidasi, dari Guyana Prancis," kata kepala Roscosmos Dmitry Rogozin dalam sebuah pernyataan Twitter pada Sabtu 26 Februari 2022 dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Senin (28/2/2022).
Peluncuran Soyuz Arianespace berikutnya dijadwalkan pada awal April untuk meluncurkan dua satelit navigasi Galileo ke orbit untuk konstelasi Galileo Uni Eropa. Misi itu hampir pasti akan tertunda karena pengumuman Rusia pada hari Sabtu.
Thierry Breton, Komisaris Luar Angkasa Eropa, mengatakan keputusan Rusia untuk menghentikan peluncuran Soyuz dengan Eropa tidak akan mengganggu layanan apa pun. Termasuk bagi pengguna satelit Galileo atau program satelit observasi Copernicus Earth milik Uni Eropa.
"Saya menegaskan bahwa keputusan ini tidak memiliki konsekuensi terhadap kelangsungan dan kualitas layanan Galileo dan Copernicus. Keputusan ini juga tidak membahayakan pengembangan infrastruktur ini secara berkelanjutan," kata Breton.
Roscosmos menghentikan kerja sama dengan badan antariksa Eropa dan Amerika Serikat, sebagai respons atas sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia setelah invasi ke Ukraina. Roscosmos menarik 87 pekerja Rusia yang mendukung peluncuran roket Soyuz untuk Roscosmos dan perusahaan Rusia NPO Lavochkin a, Progress RCC dan TsENKI dari dari pelabuhan antariksa Amerika Selatan Eropa di Guyana Prancis.
Direktur Jenderal European Space Agency (ESA) Josef Aschbacher dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pejabat antariksa Eropa memantau dengan cermat apa yang terjadi di Ukraina sambil mempertimbangkan sikap yang diambil. Termasuk kerja sama dengan program luar angkasa Rusia untuk meluncurkan misi penjelajahan ExoMars Eropa ke Mars akhir tahun ini.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(wib)
tulis komentar anda