Ini yang Terjadi Pada Otak Manusia Sesaat Setelah Meninggal Dunia
Jum'at, 04 Maret 2022 - 11:05 WIB
Berdasarkan apa yang mereka lihat dalam rekaman, para peneliti mengatakan bahwa otak sebenarnya dapat memainkan ingatan peristiwa penting dalam hidup kita ketika kita mati.
Ini adalah konsep yang menarik, dan yang telah dipercaya banyak orang selama bertahun-tahun. Dan konsep tersebut akhirnya divalidasi oleh penelitian ilmiah.
Menimbulkan Pertanyaan Baru
Meski demikian, hasil temuan ini justru memunculkan banyak pertanyaan baru. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Ajmal Zemmar.
”Penelitian ini justru menantang pemahaman kita tentang kapan kehidupan berakhir. Ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan penting mengenai kapan waktu yang tepat untuk pengambilan organ untuk disumbangkan,” katanya.
Penelitian yang dilakukan Dr. Ajmal Zemmar menunjukkan bahwa pikiran terus bekerja di otak manusia yang sekarat, bahkan ketika darah telah berhenti mengalir ke sana.
Ini berarti seseorang yang meninggal masih mampu melakukan aktivitas terkoordinasi bahkan setelah kematian. Menurut Ajmak, hasil penelitian ini dilakukan terhadap pasien yang menderita epilepsi. Sehingga mungkin akan berbeda hasilnya terhadap manusia normal.
Ini adalah konsep yang menarik, dan yang telah dipercaya banyak orang selama bertahun-tahun. Dan konsep tersebut akhirnya divalidasi oleh penelitian ilmiah.
Baca Juga
Menimbulkan Pertanyaan Baru
Meski demikian, hasil temuan ini justru memunculkan banyak pertanyaan baru. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Ajmal Zemmar.
”Penelitian ini justru menantang pemahaman kita tentang kapan kehidupan berakhir. Ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan penting mengenai kapan waktu yang tepat untuk pengambilan organ untuk disumbangkan,” katanya.
Penelitian yang dilakukan Dr. Ajmal Zemmar menunjukkan bahwa pikiran terus bekerja di otak manusia yang sekarat, bahkan ketika darah telah berhenti mengalir ke sana.
Ini berarti seseorang yang meninggal masih mampu melakukan aktivitas terkoordinasi bahkan setelah kematian. Menurut Ajmak, hasil penelitian ini dilakukan terhadap pasien yang menderita epilepsi. Sehingga mungkin akan berbeda hasilnya terhadap manusia normal.
(dan)
tulis komentar anda