Ini 5 Proyek Senjata Militer Rusia yang Gagal Diwujudkan
Kamis, 24 Maret 2022 - 21:06 WIB
“Masalah dengan K-222 adalah lambungnya dibuat dari titanium, yang membuatnya sangat mahal. Bahkan kapalselan ini dikenal dengan julukan ‘Ikan Emas’,” menurut Sputnik News.
“Selain itu, kapal selam ini juga sangat bising, yang menghilangkan keunggulan utamanya dan kemampuan deteksi yang rendah.”
Artikel tersebut juga mengklaim bahwa, proyek itu memberikan pelajaran berharga untuk kapal selam Rusia berikutnya, seperti kelas Charlie. Papa juga mendorong pengembangan senjata anti-kapal selam Angkatan Laut AS yang lebih canggih.
2. Pesawat Su-47 Berkut
Pesawat tempur Su-47 Berkut, yang pertama kali terbang pada tahun 1997, memiliki sayap yang disapu ke depan. Desan sayap itu dirancang untuk meningkatkan kemampuan manuver, jangkauan yang lebih jauh, dan kecepatan subsonik yang lebih cepat.
"Sayangnya desain seperti itu justeru meningkatkan tekanan pada sayap sehingga membutuhkan bahan yang jauh lebih mahal untuk digunakan dalam produksi,” kata Sputnik News.
Pesawat tersebut ditargetkan rampung dibuat pada 1997. Namun terjadi krisis moneter yang membuat ekonomi Rusia sangat rentan sehingga proyek tersebut ditutup.
Teknologi yang dikembangkan untuk Su-47 Berkut akhirnya digunakan Rusia untuk membuat pesawat tempur jenis baru Su-57 mutakhir saat ini.
“Selain itu, kapal selam ini juga sangat bising, yang menghilangkan keunggulan utamanya dan kemampuan deteksi yang rendah.”
Artikel tersebut juga mengklaim bahwa, proyek itu memberikan pelajaran berharga untuk kapal selam Rusia berikutnya, seperti kelas Charlie. Papa juga mendorong pengembangan senjata anti-kapal selam Angkatan Laut AS yang lebih canggih.
2. Pesawat Su-47 Berkut
Pesawat tempur Su-47 Berkut, yang pertama kali terbang pada tahun 1997, memiliki sayap yang disapu ke depan. Desan sayap itu dirancang untuk meningkatkan kemampuan manuver, jangkauan yang lebih jauh, dan kecepatan subsonik yang lebih cepat.
"Sayangnya desain seperti itu justeru meningkatkan tekanan pada sayap sehingga membutuhkan bahan yang jauh lebih mahal untuk digunakan dalam produksi,” kata Sputnik News.
Pesawat tersebut ditargetkan rampung dibuat pada 1997. Namun terjadi krisis moneter yang membuat ekonomi Rusia sangat rentan sehingga proyek tersebut ditutup.
Teknologi yang dikembangkan untuk Su-47 Berkut akhirnya digunakan Rusia untuk membuat pesawat tempur jenis baru Su-57 mutakhir saat ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda