Bikin Bingung Dokter Gigi, Tak Temukan Taring di Tengkorak Vampir
Rabu, 15 Juni 2022 - 21:31 WIB
GLIWICE - Tim dokter gigi dari Katowice, sebuah kota di Provinsi Silesia, selatan Polandia , memeriksa enam tengkorak yang disebutkan sebagai vampir. Tengkorak itu disebut sebagai vampire karena saat ditemukan posisi kepalanya terpenggal dan ditempatkan di antara kaki saat dikubur.
Tengkorak itu berasal dari 500 tahun yang lalu, yang digali pada tahun 2013 oleh para arkeolog ketika ditemukan saat pekerjaan konstruksi perbaikan jalan di Gliwice, sebuah kota yang masih berada di Provinsi Silesia. Secara total, ada 53 kerangka laki-laki berusia antara 50 dan 55 yang ditemukan.
Penemuan yang pertama kondisi kepala dipenggal, tengkorak mereka ditempatkan di antara kaki mereka sehingga beberapa orang berspekulasi bahwa mereka milik orang yang dicurigai sebagai vampir. Sesuai dengan tradisi lokal pada waktu itu, mereka akan dicegah untuk bangkit dari kubur dengan memenggal kepalanya.
Menurut legenda, vampir adalah makhluk undead yang sering mengunjungi orang yang dicintai dan menyebabkan kerusakan atau kematian di lingkungan yang mereka huni saat mereka masih hidup. Kisah legenda vampir saat ini dikenal melalui sejumlah film.
Sebuah tim dokter gigi dari Katowice telah menguji tengkorak enam yang disebut vampir dalam upaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan mereka. Secara total, enam tengkorak dipilih untuk diuji di Klinik Dentim Katowice; meskipun tidak ada gigi seperti taring yang ditemukan, para peneliti masih menghadapi kejutan yang tidak terduga.
“Para korban dipenggal oleh seorang algojo, tetapi kami tidak tahu mengapa orang-orang ini dihukum dengan sangat kejam - mungkin saja mereka hanya sakit jiwa,” kata Monika Michnik dari departemen arkeologi di Museum Gliwice dikutip SINDOnews dari laman Thefirstnews, Rabu (15/6/2022).
Anggota tim dokter gigi lainnya, Marta Szymanska-Pawelec, mengatakan, kondisi gigi dari tengkorak yang diperiksa dalam kondisi sangat baik tanpa rongga atau sejenisnya. Tim dokter juga tidak melihat tanda-tanda kerusakan patologis dari jenis yang terjadi pada orang-orang yang stres.
Ini semakin membingungkan para dokter karena pada abad pertengahan belum dikenal ada perawatan gigi tingkat lanjut. Namun, kondisi gigi mereka masih sangat baik. “Saat ini orang tidak memiliki gigi yang sehat karena pola makan yang kaya gula,” kata Szymanska-Pawelec.
Selain analisis gigi tradisional, setiap tengkorak juga diatur untuk menjalani X-ray dan CT scan rahang untuk melihat apakah ada jejak penyakit yang dapat ditemukan. Setelah peneliti menyelesaikan tes mereka, tengkorak tersebut akan dikembalikan ke Museum di Gliwice.
“Gigi dapat dilihat sebagai sesuatu dari arsip kehidupan seseorang – hampir seperti lingkaran pohon. Memeriksa gigi dapat mengungkapkan penyakit serius, cedera, trauma, dan lainnya,” kata Sebastian Pawelece, salah satu koordinator proyek.
Tengkorak itu berasal dari 500 tahun yang lalu, yang digali pada tahun 2013 oleh para arkeolog ketika ditemukan saat pekerjaan konstruksi perbaikan jalan di Gliwice, sebuah kota yang masih berada di Provinsi Silesia. Secara total, ada 53 kerangka laki-laki berusia antara 50 dan 55 yang ditemukan.
Penemuan yang pertama kondisi kepala dipenggal, tengkorak mereka ditempatkan di antara kaki mereka sehingga beberapa orang berspekulasi bahwa mereka milik orang yang dicurigai sebagai vampir. Sesuai dengan tradisi lokal pada waktu itu, mereka akan dicegah untuk bangkit dari kubur dengan memenggal kepalanya.
Menurut legenda, vampir adalah makhluk undead yang sering mengunjungi orang yang dicintai dan menyebabkan kerusakan atau kematian di lingkungan yang mereka huni saat mereka masih hidup. Kisah legenda vampir saat ini dikenal melalui sejumlah film.
Sebuah tim dokter gigi dari Katowice telah menguji tengkorak enam yang disebut vampir dalam upaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan mereka. Secara total, enam tengkorak dipilih untuk diuji di Klinik Dentim Katowice; meskipun tidak ada gigi seperti taring yang ditemukan, para peneliti masih menghadapi kejutan yang tidak terduga.
“Para korban dipenggal oleh seorang algojo, tetapi kami tidak tahu mengapa orang-orang ini dihukum dengan sangat kejam - mungkin saja mereka hanya sakit jiwa,” kata Monika Michnik dari departemen arkeologi di Museum Gliwice dikutip SINDOnews dari laman Thefirstnews, Rabu (15/6/2022).
Anggota tim dokter gigi lainnya, Marta Szymanska-Pawelec, mengatakan, kondisi gigi dari tengkorak yang diperiksa dalam kondisi sangat baik tanpa rongga atau sejenisnya. Tim dokter juga tidak melihat tanda-tanda kerusakan patologis dari jenis yang terjadi pada orang-orang yang stres.
Ini semakin membingungkan para dokter karena pada abad pertengahan belum dikenal ada perawatan gigi tingkat lanjut. Namun, kondisi gigi mereka masih sangat baik. “Saat ini orang tidak memiliki gigi yang sehat karena pola makan yang kaya gula,” kata Szymanska-Pawelec.
Selain analisis gigi tradisional, setiap tengkorak juga diatur untuk menjalani X-ray dan CT scan rahang untuk melihat apakah ada jejak penyakit yang dapat ditemukan. Setelah peneliti menyelesaikan tes mereka, tengkorak tersebut akan dikembalikan ke Museum di Gliwice.
“Gigi dapat dilihat sebagai sesuatu dari arsip kehidupan seseorang – hampir seperti lingkaran pohon. Memeriksa gigi dapat mengungkapkan penyakit serius, cedera, trauma, dan lainnya,” kata Sebastian Pawelece, salah satu koordinator proyek.
(wib)
tulis komentar anda