5 Makanan Tertua di Dunia yang Ditemukan Arkeolog, Nomor 4 Makanan Firaun Tutankhamun
Selasa, 21 Juni 2022 - 20:23 WIB
2. Anggur Tertua dalam Botol
Sebotol anggur Cabernet Sauvignon 6 liter berusia tiga tahun dijual seharga USD1 juta atau sekitar Rp14,8 triliun pada tahun 2021. Lalu, berapa kira-kira harga sebotol anggur Speyer yang berusia sekitar 1.700 tahun?
Anggur Romerwein aus Speyer yang tersimpan di Museum Sejarah Palatinate, adalah satu-satunya botol yang masih tersegel dan masih berisi, ditemukan saat penggalian makam seorang bangsawan Romawi tahun 1867. Menurut Atlas Obscura, makam itu berasal dari tahun 325 M, bayangkan dari apa angur itu dibuat hingga bisa tetap segar.
3. Zaitun dan Bumbu Zaman Besi
Gagasan diet Mediterania yang menyebar ke Eropa utara dan Inggris dipercaya dibawa bersama orang Romawi. Namun, pada tahun 2011, penggalian arkeologi yang dilakukan oleh University of Reading menunjukkan bagaimana bahkan penemuan terkecil pun dapat menulis ulang sejarah.
Saat melakukan penggalian di kota Romawi kuno Silchester, mereka menemukan satu lubang zaitun, bersama dengan biji ketumbar, dill, dan seledri. Temuan itu berasal dari Zaman Besi Akhir - antara tahun 40 dan 50 M - dan memiliki implikasi yang mengejutkan.
“Penemuan unik ini menunjukkan betapa canggihnya perdagangan makanan dan hubungan global Inggris, bahkan sebelum Romawi menjajah pada abad pertama Masehi,” kata Kepala arkeolog dan profesor Michael Fulford.
Sebotol anggur Cabernet Sauvignon 6 liter berusia tiga tahun dijual seharga USD1 juta atau sekitar Rp14,8 triliun pada tahun 2021. Lalu, berapa kira-kira harga sebotol anggur Speyer yang berusia sekitar 1.700 tahun?
Anggur Romerwein aus Speyer yang tersimpan di Museum Sejarah Palatinate, adalah satu-satunya botol yang masih tersegel dan masih berisi, ditemukan saat penggalian makam seorang bangsawan Romawi tahun 1867. Menurut Atlas Obscura, makam itu berasal dari tahun 325 M, bayangkan dari apa angur itu dibuat hingga bisa tetap segar.
3. Zaitun dan Bumbu Zaman Besi
Gagasan diet Mediterania yang menyebar ke Eropa utara dan Inggris dipercaya dibawa bersama orang Romawi. Namun, pada tahun 2011, penggalian arkeologi yang dilakukan oleh University of Reading menunjukkan bagaimana bahkan penemuan terkecil pun dapat menulis ulang sejarah.
Saat melakukan penggalian di kota Romawi kuno Silchester, mereka menemukan satu lubang zaitun, bersama dengan biji ketumbar, dill, dan seledri. Temuan itu berasal dari Zaman Besi Akhir - antara tahun 40 dan 50 M - dan memiliki implikasi yang mengejutkan.
“Penemuan unik ini menunjukkan betapa canggihnya perdagangan makanan dan hubungan global Inggris, bahkan sebelum Romawi menjajah pada abad pertama Masehi,” kata Kepala arkeolog dan profesor Michael Fulford.
tulis komentar anda