Dalam 24 Jam Bintik Raksasa Matahari Ukurannya Jadi 31.900 Km, Posisi Mengarah ke Bumi
Kamis, 23 Juni 2022 - 22:12 WIB
FLORIDA - Sebuah bintik matahari raksasa ukurannya terus membesar dan menjadi dua kali ukuran Bumi dalam 24 jam. Bahkan, posisi bintik matahari raksasa yang ukurannya sekitar 31.900 kilometer (Km) itu mengarah tepat ke Bumi.
Menurut Spaceweather.com, bintik matahari yang disebut AR3038, tumbuh hingga 2,5 kali ukuran Bumi. Ukuran bintik matahari rakasasa berdiameter 31.900 kilometer dalam 24 jam, terhitung mulai Minggu 19 Juni hingga Senin 20 Juni malam.
“Kemarin, bintik matahari AR3038 ukurannya besar. Hari ini, sangat besar. Bintik matahari yang tumbuh cepat itu berukuran dua kali lipat Bumi hanya dalam 24 jam,” tulis lapor Spaceweather.com dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (23/6/2022).
Bintik matahari adalah bercak gelap di permukaan matahari dengan medan magnet yang kuat. Bintik matahari terbentuk oleh aliran muatan listrik dari plasma matahari, sebelum tiba-tiba putus.
Pelepasan energi yang dihasilkan meluncurkan semburan radiasi yang disebut solar flare dan menghasilkan pancaran bahan surya yang disebut coronal mass ejections (CMEs). “ "AR3038 memiliki medan magnet 'beta-gamma' yang tidak stabil dan menyimpan energi untuk semburan matahari kelas-M, dan langsung menghadap Bumi,” tambah Spaceweather.
Jika bintik matahari yang menghadap Bumi terbentuk di dekat khatulistiwa matahari (tempat AR3038 berada), biasanya dibutuhkan waktu kurang dari dua minggu untuk melintasi matahari sehingga tidak lagi menghadap Bumi. Saat ini, AR3038 terletak sedikit di utara khatulistiwa matahari dan lebih dari setengahnya, sehingga Bumi akan tetap berada di garis bidiknya selama beberapa hari lagi.
Meskipun pertumbuhannya sangat cepat, bintik matahari raksasa tidak seseram yang terlihat. Suar yang kemungkinan besar akan dihasilkannya adalah suar matahari kelas M, yang secara umum menyebabkan pemadaman radio singkat yang memengaruhi wilayah kutub Bumi, di samping badai radiasi kecil.
Menurut Spaceweather.com, bintik matahari yang disebut AR3038, tumbuh hingga 2,5 kali ukuran Bumi. Ukuran bintik matahari rakasasa berdiameter 31.900 kilometer dalam 24 jam, terhitung mulai Minggu 19 Juni hingga Senin 20 Juni malam.
“Kemarin, bintik matahari AR3038 ukurannya besar. Hari ini, sangat besar. Bintik matahari yang tumbuh cepat itu berukuran dua kali lipat Bumi hanya dalam 24 jam,” tulis lapor Spaceweather.com dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (23/6/2022).
Bintik matahari adalah bercak gelap di permukaan matahari dengan medan magnet yang kuat. Bintik matahari terbentuk oleh aliran muatan listrik dari plasma matahari, sebelum tiba-tiba putus.
Pelepasan energi yang dihasilkan meluncurkan semburan radiasi yang disebut solar flare dan menghasilkan pancaran bahan surya yang disebut coronal mass ejections (CMEs). “ "AR3038 memiliki medan magnet 'beta-gamma' yang tidak stabil dan menyimpan energi untuk semburan matahari kelas-M, dan langsung menghadap Bumi,” tambah Spaceweather.
Jika bintik matahari yang menghadap Bumi terbentuk di dekat khatulistiwa matahari (tempat AR3038 berada), biasanya dibutuhkan waktu kurang dari dua minggu untuk melintasi matahari sehingga tidak lagi menghadap Bumi. Saat ini, AR3038 terletak sedikit di utara khatulistiwa matahari dan lebih dari setengahnya, sehingga Bumi akan tetap berada di garis bidiknya selama beberapa hari lagi.
Meskipun pertumbuhannya sangat cepat, bintik matahari raksasa tidak seseram yang terlihat. Suar yang kemungkinan besar akan dihasilkannya adalah suar matahari kelas M, yang secara umum menyebabkan pemadaman radio singkat yang memengaruhi wilayah kutub Bumi, di samping badai radiasi kecil.
tulis komentar anda