Kisah Fred, Gajah Purba Mastodon yang Mati Karena Mencari Cinta

Rabu, 13 Juli 2022 - 22:05 WIB
Isotop strontium adalah kunci untuk memahami di mana secara geografis Fred menghabiskan hidupnya. Isotop oksigen memberi tahu musim kapan Fred berada di wilayah tertentu. Isotop oksigen yang berbeda setiap musim memberi speneliti wawasan tentang waktu pola migrasi Fred.

Kedua isotop tersebut dengan tepat dicatat dalam gading Fred. Kemudian, dengan beberapa pemodelan statistik, Miller dan timnya dapat menentukan dengan tepat di mana dan kapan setiap potongan gading Fred tumbuh.

Ketika masih muda, Fred akan tinggal di dekat rumah dengan kawanannya. Pertumbuhannya cepat. Tapi kemudian ada tahun di mana pertumbuhan Fred terhambat. Miller memperkirakan bahwa seperti gajah jantan modern, Fred ditendang keluar dari kawanannya begitu ia tumbuh karena menjadi gangguan bagi keluarganya.

”Pada saat itu, ibu dan bibi Fred akan mengeluarkan individu dari kawanan. Seolah-olah menyuruh mandiri,” beber Miller.

Setelah Fred berangkat untuk mengurus dirinya sendiri, taringnya mencerminkan perjalanan Fred. Setiap musim panas, dia akan kembali ke Indiana Timur Laut. Miller memperkirakan ini adalah tempat kawin yang disukai Fred, karena sekitar waktu ini, gadingnya mulai menunjukkan tanda-tanda pertempuran.



Ketika mereka bersaing untuk mendapatkan pasangan, mastodon terlibat dalam pertempuran besar di mana salah satu atau bahkan kedua petarung bisa mati, kata Miller. Gading mereka adalah senjata utama mereka, dan pada suatu musim panas, seorang lawan menusukkan gadingnya ke tengkorak Fred. Cedera itu membunuhnya, mengakhiri kisah Fred.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More