Bapak Bom Hidrogen Uni Soviet Andrei Sakharov, Diasingkan setelah Sukses Bikin Tsar Bomba
Selasa, 02 Agustus 2022 - 20:01 WIB
MOSKOW - Andrei Sakharov dikenal sebagai Bapak Bom Hidrogen Uni Soviet setelah sukses membuat senjata nuklir paling kuat dalam sejarah manusia, Tsar Bomba. Pria bernama lengkap Andrei Dmitrievich Sakharov pernah diasingkan karena terlalu vokal mengkritik kebijakan pemerintah Uni Soviet, terkait kebebasan berpendapat dan pengembangan bom nuklir .
Padahal Andrei Sakharov pernah dianugrahi penghargaan sipil tertinggi Uni Soviet, yaitu "Pahlawan Buruh Sosialis" atas kesuksesan menguji bom hidrogen pertama pada 12 Agustus 1953. Sakharov menjadi orang termuda yang terpilih di Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet dan menerima gelar pertamanya dari tiga pengargaan "Pahlawan Buruh Sosialis" ketika berusia 32 tahun.
Dikutip dari laman atomicheritage, Senin (2/8/2022), Sakharov lahir di Moskow pada 21 mei 1921 dari keluarga intelektual karena ayahnya adalah seorang guru fisika yang terkenal dan sukses. Pada tahun 1938, Sakharov mendaftar di departemen fisika Universitas Moskow, namun akibat Perang Dunia II universitas dievakuasi ke Ashkhabad, Turkmenistan pada tahun 1941.
Di sana Sakharov menyelesaikan studinya dan lulus dengan predikat cum laude pada tahun 1942. Dinilai terlalu pintar, Sakharov dibebaskan dari dinas militer dan dikirim untuk bekerja sebagai insinyur di pabrik amunisi pada September 1942.
Sakharov kembali ke Moskow pada tahun 1945 dan memulai pekerjaan doktoralnya di Institut Lebedev, departemen fisika Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet (FIAN), di bawah arahan fisikawan nuklir Igor Tamm. Dia menerima gelar PhD pada tahun 1947.
Pada tahun 1948, pemimpin Uni Soviet menunjuk Tamm untuk mengepalai kelompok ilmiah khusus di FIAN untuk meneliti dan mengembangkan senjata nuklir dan menentukan kelayakan bom termonuklir. Sakharov irekrut oleh mantan profesornya dalam proyek rahasia itu dan hadir pada ledakan atom Soviet pertama pada 29 Agustus 1949.
Padahal Andrei Sakharov pernah dianugrahi penghargaan sipil tertinggi Uni Soviet, yaitu "Pahlawan Buruh Sosialis" atas kesuksesan menguji bom hidrogen pertama pada 12 Agustus 1953. Sakharov menjadi orang termuda yang terpilih di Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet dan menerima gelar pertamanya dari tiga pengargaan "Pahlawan Buruh Sosialis" ketika berusia 32 tahun.
Dikutip dari laman atomicheritage, Senin (2/8/2022), Sakharov lahir di Moskow pada 21 mei 1921 dari keluarga intelektual karena ayahnya adalah seorang guru fisika yang terkenal dan sukses. Pada tahun 1938, Sakharov mendaftar di departemen fisika Universitas Moskow, namun akibat Perang Dunia II universitas dievakuasi ke Ashkhabad, Turkmenistan pada tahun 1941.
Di sana Sakharov menyelesaikan studinya dan lulus dengan predikat cum laude pada tahun 1942. Dinilai terlalu pintar, Sakharov dibebaskan dari dinas militer dan dikirim untuk bekerja sebagai insinyur di pabrik amunisi pada September 1942.
Sakharov kembali ke Moskow pada tahun 1945 dan memulai pekerjaan doktoralnya di Institut Lebedev, departemen fisika Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet (FIAN), di bawah arahan fisikawan nuklir Igor Tamm. Dia menerima gelar PhD pada tahun 1947.
Pada tahun 1948, pemimpin Uni Soviet menunjuk Tamm untuk mengepalai kelompok ilmiah khusus di FIAN untuk meneliti dan mengembangkan senjata nuklir dan menentukan kelayakan bom termonuklir. Sakharov irekrut oleh mantan profesornya dalam proyek rahasia itu dan hadir pada ledakan atom Soviet pertama pada 29 Agustus 1949.
Lihat Juga :
tulis komentar anda