Ilmuwan Ungkap Kekuatan Besar yang Membangun Piramida Giza
Sabtu, 03 September 2022 - 09:50 WIB
"Tidak mungkin membangun Piramida tanpa kekuatan besar saat itu, di sini saya menunjuk tanpa cabang Sungai Nil yang sekarang menghilang tergerus waktu," kata penulis studi dan ahli geografi Hader Sheesh, seperti dikutip The New York Times Sabtu (3/9/2022).
Seperti yang diumumkan oleh Ministry of Antiquities Mesir, temuan tersebut adalah bukti sederhana namun jelas dari sistem unik untuk menggerakkan dan menarik blok batu. Memanfaatkan permukaan tanah yang landai menjadi kunci. Ini adalah pertama kalinya para peneliti berhasil menemukan bukti fisik dari teknik seperti itu.
Sistem jalan ditemukan dekat Hatnub, yang pernah menjadi rumah bagi pekerja musiman dan tambang alabaster Mesir yang luas. Sebagian besar piramida terbuat dari batu kapur, sementara banyak pahatan, lantai, dan dinding dibuat dari alabaster--mineral yang lebih lunak. Dipercaya berasal dari era pemerintahan Raja Khufu di Dinasti ke-4, cocok dengan masa pembangunan Piramida Agung.
Para arkeolog, dari French Institute for Oriental Archaeology di Kairo, Mesir, dan University of Liverpool di Inggris, mengatakan temuan mereka menunjukkan pekerja diduga menggunakan kereta luncur dan tali untuk membawa beban berat.
"Sistem ini terdiri dari jalan utama diapit oleh dua tangga dengan banyak lubang tiang ," kata Yannis Gourdon, wakil direktur misi bersama di Hatnub, kepada Live Science.
Temuan penelitian ini telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Seperti yang diumumkan oleh Ministry of Antiquities Mesir, temuan tersebut adalah bukti sederhana namun jelas dari sistem unik untuk menggerakkan dan menarik blok batu. Memanfaatkan permukaan tanah yang landai menjadi kunci. Ini adalah pertama kalinya para peneliti berhasil menemukan bukti fisik dari teknik seperti itu.
Sistem jalan ditemukan dekat Hatnub, yang pernah menjadi rumah bagi pekerja musiman dan tambang alabaster Mesir yang luas. Sebagian besar piramida terbuat dari batu kapur, sementara banyak pahatan, lantai, dan dinding dibuat dari alabaster--mineral yang lebih lunak. Dipercaya berasal dari era pemerintahan Raja Khufu di Dinasti ke-4, cocok dengan masa pembangunan Piramida Agung.
Para arkeolog, dari French Institute for Oriental Archaeology di Kairo, Mesir, dan University of Liverpool di Inggris, mengatakan temuan mereka menunjukkan pekerja diduga menggunakan kereta luncur dan tali untuk membawa beban berat.
"Sistem ini terdiri dari jalan utama diapit oleh dua tangga dengan banyak lubang tiang ," kata Yannis Gourdon, wakil direktur misi bersama di Hatnub, kepada Live Science.
Temuan penelitian ini telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
(wbs)
tulis komentar anda