Korut Diperkirakan Uji Rudal Hwangsong-12, Mampu Bawa Senjata Nuklir di Ketinggian 1.000 Km
Rabu, 05 Oktober 2022 - 06:59 WIB
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) baru saja melakukan salah satu uji coba rudal yang paling provokatif pada Selasa 4 Oktober 2022. Uji coba rudal yang diyakini mampu membawa senjata nuklir, terbang di atas Jepang.
Perkiraan Korea Selatan dan Jepang yang dikutip dalam laporan berita mengatakan rudal ditembakkan dari wilayah di provinsi utara Korea Utara, dekat perbatasan dengan China, Rudal itu mencapai ketinggian maksimum sekitar 620 mil atau 1.000 kilometer, atau lebih dari dua kali lipat ketinggian Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).
Rudal yang digunakan dalam uji coba Korut itu tampaknya memiliki jangkauan sekitar 2.860 mil atau 4.500 km. Jangkauan ini menempatkan Guam, sebuah wilayah pulau AS di Mikronesia, di Samudra Pasifik, dalam jarak serang.
Terakhir kali Korea Utara menembakkan rudal balistik ke Jepang adalah pada tahun 2017. Rudal yang diluncurkan pada hari Selasa kemungkinan adalah Hwasong-12. Laporan CNN menyebutkan ini merupakan rudal balistik jarak menengah yang terakhir diuji Korea Utara pada Januari tahun ini.
Saat uji coba rudal itu mendarat di Samudra Pasifik tanpa menimbulkan dampak yang membahayakan. Sempat dikhawatirkan rudal itu menimbulkan kerusakan di daerah berpenduduk padat, karena terbang di atas wilayah Tohoku Jepang, yang berpenduduk lebih dari delapan juta jiwa.
Pakar yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Washington Post mengatakan uji coba rudal, yang menggunakan kendaraan yang mampu menampung senjata nuklir, mendorong Korea Utara lebih dekat untuk mengancam daratan Amerika Serikat (AS). Tes tersebut adalah bagian dari demonstrasi yang lebih besar oleh Korea Utara, yang telah meluncurkan sekitar 40 rudal di 20 atau lebih upaya pada tahun 2022.
“Amerika Serikat akan melanjutkan upayanya untuk membatasi kemampuan (Korea Utara) untuk memajukan program rudal balistik dan senjata pemusnah massal yang dilarang, termasuk dengan sekutu dan mitra PBB,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan, yang dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (5/10/2022).
Perkiraan Korea Selatan dan Jepang yang dikutip dalam laporan berita mengatakan rudal ditembakkan dari wilayah di provinsi utara Korea Utara, dekat perbatasan dengan China, Rudal itu mencapai ketinggian maksimum sekitar 620 mil atau 1.000 kilometer, atau lebih dari dua kali lipat ketinggian Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).
Rudal yang digunakan dalam uji coba Korut itu tampaknya memiliki jangkauan sekitar 2.860 mil atau 4.500 km. Jangkauan ini menempatkan Guam, sebuah wilayah pulau AS di Mikronesia, di Samudra Pasifik, dalam jarak serang.
Terakhir kali Korea Utara menembakkan rudal balistik ke Jepang adalah pada tahun 2017. Rudal yang diluncurkan pada hari Selasa kemungkinan adalah Hwasong-12. Laporan CNN menyebutkan ini merupakan rudal balistik jarak menengah yang terakhir diuji Korea Utara pada Januari tahun ini.
Saat uji coba rudal itu mendarat di Samudra Pasifik tanpa menimbulkan dampak yang membahayakan. Sempat dikhawatirkan rudal itu menimbulkan kerusakan di daerah berpenduduk padat, karena terbang di atas wilayah Tohoku Jepang, yang berpenduduk lebih dari delapan juta jiwa.
Pakar yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Washington Post mengatakan uji coba rudal, yang menggunakan kendaraan yang mampu menampung senjata nuklir, mendorong Korea Utara lebih dekat untuk mengancam daratan Amerika Serikat (AS). Tes tersebut adalah bagian dari demonstrasi yang lebih besar oleh Korea Utara, yang telah meluncurkan sekitar 40 rudal di 20 atau lebih upaya pada tahun 2022.
Baca Juga
“Amerika Serikat akan melanjutkan upayanya untuk membatasi kemampuan (Korea Utara) untuk memajukan program rudal balistik dan senjata pemusnah massal yang dilarang, termasuk dengan sekutu dan mitra PBB,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan, yang dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (5/10/2022).
(wib)
tulis komentar anda