Ini Perbedaan Gempa Bumi Vulkanik dan Tektonik
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 13:47 WIB
JAKARTA - Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Jenis gempa bumi dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya.
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gempa bumi vulkanik, gempa bumi tektonik, dan gempa bumi runtuhan (terban). Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi juga dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa bumi dalam, gempa bumi menengah, dan gempa bumi dangkal.
Lalu, apa perbedaan antara gempa bumi vulkanik dan Tektonik? Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi vulkanik disebabkan oleh pergerakan magma dari gunung api. Biasanya, gempa bumi vulkanik akan terjadi ketika gunung berapi meletus.
Contoh dari gempa bumi vulkanik ini yang pernah ada di Indonesia, adalah gempa bumi Gunung Krakatau dan gempa bumi Gunung Bromo. Kekuatan gempa bumi vulkanik dipengaruhi seberapa besar letusan gunung terjadi.
Sedangkan gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergerakan dari lempeng bumi. Gempa bumi tektonik sebenarnya juga dapat memicu terjadinya aktivitas gunung berapi. Contohnya dari gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia yaitu gempa Aceh, Bengkulu, dan Pangandaran.
Indonesia termasuk salah satu wilayah yang rawan dilanda gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik. Bila dilihat dari dampaknya, jenis gempa tektonik lebih besar dari pada gempa vulkanik karena cakupan gempa tektonik lebih luas dibandingkan vulkanik.
(MG/Reka Rahmadhani)
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gempa bumi vulkanik, gempa bumi tektonik, dan gempa bumi runtuhan (terban). Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi juga dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa bumi dalam, gempa bumi menengah, dan gempa bumi dangkal.
Lalu, apa perbedaan antara gempa bumi vulkanik dan Tektonik? Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi vulkanik disebabkan oleh pergerakan magma dari gunung api. Biasanya, gempa bumi vulkanik akan terjadi ketika gunung berapi meletus.
Contoh dari gempa bumi vulkanik ini yang pernah ada di Indonesia, adalah gempa bumi Gunung Krakatau dan gempa bumi Gunung Bromo. Kekuatan gempa bumi vulkanik dipengaruhi seberapa besar letusan gunung terjadi.
Sedangkan gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergerakan dari lempeng bumi. Gempa bumi tektonik sebenarnya juga dapat memicu terjadinya aktivitas gunung berapi. Contohnya dari gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia yaitu gempa Aceh, Bengkulu, dan Pangandaran.
Indonesia termasuk salah satu wilayah yang rawan dilanda gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik. Bila dilihat dari dampaknya, jenis gempa tektonik lebih besar dari pada gempa vulkanik karena cakupan gempa tektonik lebih luas dibandingkan vulkanik.
(MG/Reka Rahmadhani)
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda