NASA Umumkan 16 Anggota Tim Peneliti UFO, Ada Ilmuwan dan Mantan Astronot
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 10:21 WIB
FLORIDA - NASA mengumumkan 16 anggota tim peneliti UFO , termasuk beberapa nama besar, seperti mantan astronot Scott Kelly. Studi independen akan dimulai pada musim gugur, dengan anggaran sekitar USD100.000 dan berlangsung sekitar sembilan bulan.
Panel beranggota 16 orang tersebut akan mulai bekerja pada Senin 24 Oktober 2022. Studi ini tidak bertujuan untuk menyimpulkan kata terakhir tentang UFO atau, seperti yang baru-baru ini dinamai, "fenomena udara tak dikenal" (unidentified aerial phenomena/UAP).
Tim ini akan melihat pengamatan UAP yang dikumpulkan sebelumnya (hanya yang tidak diklasifikasikan, meninggalkan data militer yang sensitif). Dengan fokus pada bagaimana mereka dapat diatur dan dianalisis dengan lebih baik di masa depan untuk menjelaskan lebih banyak pemandangan langit yang misterius.
“Memahami data yang kita miliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu kita menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit kita. Data adalah bahasa para ilmuwan dan membuat hal yang tidak bisa dijelaskan menjadi bisa dijelaskan,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains (SMD) di markas NASA dikutip dari laman Space.com, Sabtu (22/10/2022).
Tim peneliti UFO akan diketuai oleh astrofisikawan David Spergel, presiden Yayasan Simons, dan Daniel Evans, asisten wakil administrator asosiasi untuk penelitian di SMD. Akan ada 16 penyelidik dari berbagai bidang, mulai dari astronomi, oseanografi, ilmu komputer, hingga jurnalisme.
“NASA telah mengumpulkan beberapa ilmuwan terkemuka dunia, praktisi data dan kecerdasan buatan, [dan] pakar keamanan kedirgantaraan, semuanya dengan tugas khusus, yaitu memberi tahu kami cara menerapkan fokus penuh sains dan data ke UAP,” ucap Evans.
Temuan tim tersebut akan dirilis ke publik pada pertengahan tahun 2023, ketika studi ini selesai. “Menjelajahi yang tidak diketahui di luar angkasa dan atmosfer adalah inti dari siapa kita di NASA,” tambah Zurbuchen.
Panel beranggota 16 orang tersebut akan mulai bekerja pada Senin 24 Oktober 2022. Studi ini tidak bertujuan untuk menyimpulkan kata terakhir tentang UFO atau, seperti yang baru-baru ini dinamai, "fenomena udara tak dikenal" (unidentified aerial phenomena/UAP).
Tim ini akan melihat pengamatan UAP yang dikumpulkan sebelumnya (hanya yang tidak diklasifikasikan, meninggalkan data militer yang sensitif). Dengan fokus pada bagaimana mereka dapat diatur dan dianalisis dengan lebih baik di masa depan untuk menjelaskan lebih banyak pemandangan langit yang misterius.
“Memahami data yang kita miliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu kita menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit kita. Data adalah bahasa para ilmuwan dan membuat hal yang tidak bisa dijelaskan menjadi bisa dijelaskan,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains (SMD) di markas NASA dikutip dari laman Space.com, Sabtu (22/10/2022).
Tim peneliti UFO akan diketuai oleh astrofisikawan David Spergel, presiden Yayasan Simons, dan Daniel Evans, asisten wakil administrator asosiasi untuk penelitian di SMD. Akan ada 16 penyelidik dari berbagai bidang, mulai dari astronomi, oseanografi, ilmu komputer, hingga jurnalisme.
“NASA telah mengumpulkan beberapa ilmuwan terkemuka dunia, praktisi data dan kecerdasan buatan, [dan] pakar keamanan kedirgantaraan, semuanya dengan tugas khusus, yaitu memberi tahu kami cara menerapkan fokus penuh sains dan data ke UAP,” ucap Evans.
Temuan tim tersebut akan dirilis ke publik pada pertengahan tahun 2023, ketika studi ini selesai. “Menjelajahi yang tidak diketahui di luar angkasa dan atmosfer adalah inti dari siapa kita di NASA,” tambah Zurbuchen.
(wib)
tulis komentar anda