Arkeolog Irak Temukan Lempengan Berukir Adegan Perang Asyur, Pernah Dirusak ISIS
Senin, 24 Oktober 2022 - 19:59 WIB
MOSUL - Sebuah tim penggalian Irak -Amerika telah menemukan relief pahatan batu yang monumental di situs arkeologi utama di Kota Mosul. Delapan lempengan marmer yang ditemukan menunjukkan adegan perang serta pohon palem, anggur, delima dan ara.
Ukiran itu ditemukan di Gerbang Mashki, atau Al Maska dalam bahasa Arab, salah satu gerbang monumental untuk kota tua Niniwe, ibu kota kekaisaran dan kota terpadat di Kekaisaran Asyur. Relief tersebut berasal dari era Raja Asiria Sinharib yang memerintah dari tahun 705 hingga 681 SM.
Direktur Badan Purbakala dan Warisan Negara Irak Dr Laith Majid Hussein bahwa Gerbang Mashki adalah salah satu dari beberapa bagian yang didirikan di dinding batu dan bata lumpur sepanjang hampir 12 km di situs arkeologi Niniwe di jantung kota Mosul. Gerbang pembawa air ini diyakini telah digunakan untuk ternak ke dekat Sungai Tigris atau membawa air ke kota.
Proyek restorasi Gerbang Mashki sedang dilakukan bekerja sama dengan Aliph Foundation, sebuah aliansi internasional untuk perlindungan warisan di daerah konflik. Proyek senilai USD1,1 juta, yang dimulai pada 2021 dan dijadwalkan berakhir pada 2023, dipimpin oleh University of Pennsylvania.
Gerbang, yang ditemukan pada tahun 1968 oleh para arkeolog Irak, mengarah ke sebuah aula besar melalui sebuah koridor. Peradaban Asyur muncul sekitar 4.500 tahun yang lalu dan pada satu titik meluas dari Mediterania ke Iran.
“Kami percaya bahwa ukiran ini dipindahkan dari istana Sennacherib dan digunakan kembali oleh cucu raja untuk merenovasi gerbang Mashki dan untuk memperbesar ruang penjaga," Fadel Mohammed Khodr, Kepala Tim Arkeologi, kepada Al Jazeera dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (24/10/2022).
Kota, istana, dan kuil kuno mereka yang terkubur, dikemas dengan seni monumental, tersebar di tempat yang sekarang disebut Irak utara dan sebagian negara tetangga. Ribuan artefaknya dipajang di Museum Nasional Irak serta di museum lainnya di seluruh dunia. Banyak ditemukan untuk dijual di rumah lelang.
Ukiran itu ditemukan di Gerbang Mashki, atau Al Maska dalam bahasa Arab, salah satu gerbang monumental untuk kota tua Niniwe, ibu kota kekaisaran dan kota terpadat di Kekaisaran Asyur. Relief tersebut berasal dari era Raja Asiria Sinharib yang memerintah dari tahun 705 hingga 681 SM.
Direktur Badan Purbakala dan Warisan Negara Irak Dr Laith Majid Hussein bahwa Gerbang Mashki adalah salah satu dari beberapa bagian yang didirikan di dinding batu dan bata lumpur sepanjang hampir 12 km di situs arkeologi Niniwe di jantung kota Mosul. Gerbang pembawa air ini diyakini telah digunakan untuk ternak ke dekat Sungai Tigris atau membawa air ke kota.
Baca Juga
Proyek restorasi Gerbang Mashki sedang dilakukan bekerja sama dengan Aliph Foundation, sebuah aliansi internasional untuk perlindungan warisan di daerah konflik. Proyek senilai USD1,1 juta, yang dimulai pada 2021 dan dijadwalkan berakhir pada 2023, dipimpin oleh University of Pennsylvania.
Gerbang, yang ditemukan pada tahun 1968 oleh para arkeolog Irak, mengarah ke sebuah aula besar melalui sebuah koridor. Peradaban Asyur muncul sekitar 4.500 tahun yang lalu dan pada satu titik meluas dari Mediterania ke Iran.
“Kami percaya bahwa ukiran ini dipindahkan dari istana Sennacherib dan digunakan kembali oleh cucu raja untuk merenovasi gerbang Mashki dan untuk memperbesar ruang penjaga," Fadel Mohammed Khodr, Kepala Tim Arkeologi, kepada Al Jazeera dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (24/10/2022).
Kota, istana, dan kuil kuno mereka yang terkubur, dikemas dengan seni monumental, tersebar di tempat yang sekarang disebut Irak utara dan sebagian negara tetangga. Ribuan artefaknya dipajang di Museum Nasional Irak serta di museum lainnya di seluruh dunia. Banyak ditemukan untuk dijual di rumah lelang.
tulis komentar anda