3 Senjata Rusia yang Berstatus Buatan China, dari Drone hingga Rudal Berpemandu
Selasa, 15 November 2022 - 10:34 WIB
Baca juga : Pesawat Tempur Siluman Su-75 Checkmate Rusia, Ini Persenjataan dan Kecanggihannya
2. PL-10 AAM
Berikutnya ada senjata berpemandu udara-ke-udara bernama PL-10 AAM. Dikutip dari laman Iiss, senjata ini merupakan peningkatan terhadap rudal jarak pendek generasi sebelumnya yang dioperasikan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF).
Sama halnya seperti PL-12 jarak menengah yang dipandu radar aktif, PL-10 AAM China ini juga dibekali High-Agility Inframerah dan disebut bisa mengungguli R74/R-74M buatan Rusia.
3. Suku Cadang Armada Militer
Tak hanya senjata yang sudah jadi, Rusia juga diketahui membeli suku cadang armadanya ke China. Dikutip dari laman Foxnews, hal ini mencuat pasca pasukan Kremlin yang disebut banyak kehilangan persenjataan militernya di Ukraina.
Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut bahwa Rusia mengandalkan suku cadang buatan China untuk memperbaiki kerusakan pada armada militernya.
Bukan tanpa alasan, hal ini tentu karena tidak semua negara mau menjual suku cadang alat militernya kepada Rusia. Sebagian beranggapan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari sanksi atas invasinya ke Ukraina
2. PL-10 AAM
Berikutnya ada senjata berpemandu udara-ke-udara bernama PL-10 AAM. Dikutip dari laman Iiss, senjata ini merupakan peningkatan terhadap rudal jarak pendek generasi sebelumnya yang dioperasikan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF).
Sama halnya seperti PL-12 jarak menengah yang dipandu radar aktif, PL-10 AAM China ini juga dibekali High-Agility Inframerah dan disebut bisa mengungguli R74/R-74M buatan Rusia.
3. Suku Cadang Armada Militer
Tak hanya senjata yang sudah jadi, Rusia juga diketahui membeli suku cadang armadanya ke China. Dikutip dari laman Foxnews, hal ini mencuat pasca pasukan Kremlin yang disebut banyak kehilangan persenjataan militernya di Ukraina.
Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut bahwa Rusia mengandalkan suku cadang buatan China untuk memperbaiki kerusakan pada armada militernya.
Bukan tanpa alasan, hal ini tentu karena tidak semua negara mau menjual suku cadang alat militernya kepada Rusia. Sebagian beranggapan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari sanksi atas invasinya ke Ukraina
(bim)
tulis komentar anda