Masalah Sepele, Teori Baru Kematian Bruce Lee Bikin Geger Penggemar
Minggu, 20 November 2022 - 06:00 WIB
JAKARTA - Teori baru kematian aktor bela diri Bruce Lee bikin geger penggemar. Pasalnya tidak ada yang membayangkan teori kematian aktor Hollywood yang unik tersebut. Diketahui Bruce Lee meninggal dunia tiba-tiba pada 20 Juli 1973. Kematian itu mengagetkan banyak orang karena aktor kelahiran San Fransisco, Amerika Serikat itu cukup misterius.
Ada yang mengatakan Bruce Lee meninggal dunia karena mengalami edema otak. Gangguan kesehatan ini muncul kemungkinan disebabkan reaksi terhadap obat penghilang rasa sakit. Tapi ada juga yang mengatakan Bruce Lee meninggal dunia karena perbuatan gangster Hong Kong. Teori-teori itu hingga kini masih terus berkelindan dan tidak bisa dikonfirmasi.
Termasuk teori yang baru saja dikeluarkan sekelompok ilmuwan dari Universitario Fundacion Jimenez Diaz, Spanyol. Teori yang dipublikasikan di National Library of Medicine itu memang sangat unik. Pasalnya Priscila Villalvazo dan kawan-kawan menyebutkan Bruce Lee justru mati karena kebanyakan minum air.
Landasan ilmiah yang disampaikan Priscila Villalvazo dalam laporan itu memang sangat menarik karena memiliki dasar yang kuat. Mereka berani menghadirkan teori baru karena telah meninjau fakta-fakta yang diketahui seputar kematian Lee.
Misalnya, fakta bahwa sebelum meninggal dunia, aktor terkenal itu mengalami sakit kepala dan pusing sekitar pukul 19.30. Kondisi itu terjadi tak lama setelah merokok ganja dan minum air. Dia kemudian meminum obat penghilang rasa sakit yang disebut Equagesic. Setelah dua jam Bruce Lee meninggal dunia.
Data otopsi mengungkapkan bahwa otak Bruce Lee membengkak menjadi 1.575 gram. Jauh di atas rata-rata 1.400 gram. Oleh karena itu disimpulkan bahwa Lee meninggal karena sejenis pembengkakan yang disebut edema serebral, yang terjadi akibat reaksi ekstrem terhadap Equagesic.
Hanya saja menurut Priscila Villalvazo Bruce Lee hanya minum obat setelah mengalami sakit kepala dan pusing. Hal itu mungkin mengindikasikan bahwa otaknya mulai membengkak jauh sebelum dia meminum pil.
Ada yang mengatakan Bruce Lee meninggal dunia karena mengalami edema otak. Gangguan kesehatan ini muncul kemungkinan disebabkan reaksi terhadap obat penghilang rasa sakit. Tapi ada juga yang mengatakan Bruce Lee meninggal dunia karena perbuatan gangster Hong Kong. Teori-teori itu hingga kini masih terus berkelindan dan tidak bisa dikonfirmasi.
Termasuk teori yang baru saja dikeluarkan sekelompok ilmuwan dari Universitario Fundacion Jimenez Diaz, Spanyol. Teori yang dipublikasikan di National Library of Medicine itu memang sangat unik. Pasalnya Priscila Villalvazo dan kawan-kawan menyebutkan Bruce Lee justru mati karena kebanyakan minum air.
Landasan ilmiah yang disampaikan Priscila Villalvazo dalam laporan itu memang sangat menarik karena memiliki dasar yang kuat. Mereka berani menghadirkan teori baru karena telah meninjau fakta-fakta yang diketahui seputar kematian Lee.
Misalnya, fakta bahwa sebelum meninggal dunia, aktor terkenal itu mengalami sakit kepala dan pusing sekitar pukul 19.30. Kondisi itu terjadi tak lama setelah merokok ganja dan minum air. Dia kemudian meminum obat penghilang rasa sakit yang disebut Equagesic. Setelah dua jam Bruce Lee meninggal dunia.
Data otopsi mengungkapkan bahwa otak Bruce Lee membengkak menjadi 1.575 gram. Jauh di atas rata-rata 1.400 gram. Oleh karena itu disimpulkan bahwa Lee meninggal karena sejenis pembengkakan yang disebut edema serebral, yang terjadi akibat reaksi ekstrem terhadap Equagesic.
Hanya saja menurut Priscila Villalvazo Bruce Lee hanya minum obat setelah mengalami sakit kepala dan pusing. Hal itu mungkin mengindikasikan bahwa otaknya mulai membengkak jauh sebelum dia meminum pil.
tulis komentar anda