7 Fenomena Langka yang Terjadi di Langit Indonesia Sepanjang 2022
Minggu, 25 Desember 2022 - 08:21 WIB
Okultasi Uranus terlama terjadi di Manokwari, Papua Barat sejak pukul 05.23 pagi waktu setempat selama 1 jam 19 menit. Sementara, okultasi tersingkat terjadi di Balikpapan yang hanya bisa menyaksikannya selama 16 menit sejak pukul 04.30 subuh waktu setempat.
Menurut Pussainsa LAPAN, fenomena yang berlangsung pada 25 Juni 2022 tersebut pernah pula terjadi di tahun 2006 dan kemungkinan akan terjadi lagi di tahun 2030 mendatang.
5. Hujan Meteor Perseid
Puncak terjadinya fenomena hujan meteor perseid terjadi pada 13 hingga 14 Agustus lalu. Adapun intensitas hujan yang terjadi mencapai 100 meteor/jam.
Intensitas turunnya hujan meteor perseid di tiap bagian Indonesia bisa saja berbeda. Hal ini tergantung oleh ketinggian titik radiannya. Menurut Pussainsa LAPAN, intensitas hujan meteor Perseid terbagi menjadi:
Sabang (37,8°): 61 meteor/jam
Pulau Rote (20,9°): 36 meteor/jam
Berdasarkan waktunya, hujan meteor perseid dapat disaksikan pada pukul 11 malam untuk wilayah Sabang. Sedangkan di Pulau Rote, fenomena ini dapat disaksikan pada pukul 1 malam hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Berbeda dengan fenomena okultasi Uranus yang membutuhkan bantuan alat untuk menyaksikannya, hujan meteor Perseid dapat disaksikan secara kasat mata meskipun bisa saja terhalang oleh cahaya Bulan.
Saat menyaksikannya, pastikan langit dalam keadaan cerah, bebas halang, serta bebas polusi cahaya.
Menurut Pussainsa LAPAN, fenomena yang berlangsung pada 25 Juni 2022 tersebut pernah pula terjadi di tahun 2006 dan kemungkinan akan terjadi lagi di tahun 2030 mendatang.
5. Hujan Meteor Perseid
Puncak terjadinya fenomena hujan meteor perseid terjadi pada 13 hingga 14 Agustus lalu. Adapun intensitas hujan yang terjadi mencapai 100 meteor/jam.
Intensitas turunnya hujan meteor perseid di tiap bagian Indonesia bisa saja berbeda. Hal ini tergantung oleh ketinggian titik radiannya. Menurut Pussainsa LAPAN, intensitas hujan meteor Perseid terbagi menjadi:
Sabang (37,8°): 61 meteor/jam
Pulau Rote (20,9°): 36 meteor/jam
Berdasarkan waktunya, hujan meteor perseid dapat disaksikan pada pukul 11 malam untuk wilayah Sabang. Sedangkan di Pulau Rote, fenomena ini dapat disaksikan pada pukul 1 malam hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Berbeda dengan fenomena okultasi Uranus yang membutuhkan bantuan alat untuk menyaksikannya, hujan meteor Perseid dapat disaksikan secara kasat mata meskipun bisa saja terhalang oleh cahaya Bulan.
Saat menyaksikannya, pastikan langit dalam keadaan cerah, bebas halang, serta bebas polusi cahaya.
tulis komentar anda