Mitos Imlek Hujan, Begini Penjelasan BMKG

Sabtu, 21 Januari 2023 - 08:51 WIB
loading...
Mitos Imlek Hujan, Begini Penjelasan BMKG
Mitos imlek hujan selalu ada menjelang perayaan tahun baru China. Foto DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mitos imlek hujan selalu ada menjelang perayaan tahun baru China. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa turunnya hujan ketika Imlek membawa keberkahan atau datangnya rezeki bagi mereka.

Jauh sebelum mitos tersebut tersebar dalam masyarakat, ternyata ada penjelasan logis mengapa pada perayaan Imlek setiap tahunnya diwarnai dengan guyuran hujan.

Adapun penjelasan logis untuk menjawab mitos tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi adanya musim hujan di awal tahun 2023.

Baca juga : Tahun Baru Imlek, Jabodetabek Diperkirakan Hujan Ringan dan Sedang

Seluruh masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia akan merayakan tahun baru Imlek yang ke 2574 Kongzili pada hari minggu 22 Januari 2023. Perayaan Imlek tersebut menurut BMKG bertepatan dengan musim hujan.

Dikutip dari laman resmi BMKG, BMKG telah memperkirakan musim hujan pada tahun 2022/2023 akan datang jauh lebih awal dibandingkan normalnya.

Mereka memperkirakan awal musim hujan yang ada di Indonesia akan jatuh pada bulan September hingga November 2022 dengan musim penghujan pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023.

Prakiraan awal musim hujan ini merupakan hasil dari analisis zona musim terupdate (ZOM9120).

Analisis tersebut dilakukan BMKG untuk menjamin dan memastikan prakiraan musim penghujan di Indonesia menjadi lebih akurat dan tepat.

Selain itu BMKG juga telah menganalisa adanya 128 ZOM (18,31%) akan memasuki Musim Hujan pada bulan November 2022, yang meliputi wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Maluku,Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua.

Baca juga : Mengenal Kue Keranjang, Hidangan Khas Imlek

Sedangkan untuk ZOM lainnya, akan terjadi pada awal Musim hujan yang tersebar pada bulan Juli hingga Agustus 2022, Desember 2022 serta Januari hingga bulan Mei tahun 2023.

Dengan adanya hal tersebut BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu waspada. Hal ini dikarenakan, curah hujan tidak terjadi secara merata tergantuk spasial lokalnya.

Potensi hujan akan terus berubah mengikuti perkembangan dinamika atmosfer yang selalu berubah setiap saat. Masyarakat yang beraktifitas diluar ruangan diharapkan selalu membawa payung atau jas hujan.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik pada saat mendengar mitos hujan imlek, sebab BMKG dan juga pemerintah daerah akan menyiapkan segala bentuk antisipasi untuk menahan curah hujan yang tinggi.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)