Makam Kerajaan Mesir Kuno Era Firaun Perempuan Ditemukan di Luxor
loading...
A
A
A
KAIRO - Makam kerajaan Mesir kuno ketika diperintah Firaun perempuan ditemukan di Wadi Gabbanat el-Qurud, Luxor, dekat Lembah Para Raja. Makam tersebut berasal dari periode ketika Mesir kuno dipimpin bersama oleh firaun perempuan Hatshepsut dan Thutmose III.
Para arkeolog Mesir memperkirakan makam kerajaan itu berusia 3.500 tahun dan kemungkinan dibangun pada saat Hatshepsut, seorang firaun wanita, ikut memerintah Mesir kuno. Makam itu digali oleh tim arkeolog dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala dan misi Yayasan Penelitian Kerajaan Baru, yang berafiliasi dengan Institut Penelitian Arkeologi MacDonald di Universitas Cambridge.
Tim peneliti menemukan makam tersebut pada Oktober 2022 saat menjelajahi daerah dekat Luxor di dekat Lembah Para Raja. “Sebagian prasasti dan bukti keramik menunjukkan bahwa ini dibangun pada masa pemerintahan bersama Thutmose III dan Hatshepsut," keterangan para arkeolog dikutip dari laman Live Science, Senin (23/1/2023).
Makam yang baru ditemukan berisi beberapa penguburan. Para arkeolog tidak yakin untuk siapa makam itu awalnya dibangun. Dari arsitekturnya, menunjukkan makam itu diubah beberapa kali tak lama setelah pertama kali dibangun.
“Dekorasi yang bertahan dan ukuran beberapa kamar yang dapat diakses saat ini menunjukkan pemakaman kerajaan yang penting. Mengingat lokasinya (dekat Lembah Para Raja), kemungkinan besar ini pemakaman istri kerajaan yang agung dan beberapa anak raja Thutmosid," kata tim arkeolog.
Sejumlah penemuan arkeologis baru-baru ini telah dilakukan di dekat Luxor, termasuk patung domba jantan raksasa yang ditemukan di dekat Kuil Karnak. Ada juga penemuan mumi seorang remaja yang dikuburkan dengan perhiasan yang bagus.
Diketahui Firaun Thutmose III masih kecil, mungkin baru berusia 2 tahun, ketika dia naik takhta sekitar tahun 1479 SM. Hatshepsut, ibu tirinya, bertindak sebagai kepala pemerintahan dan wakil penguasa sampai kematiannya sekitar tahun 1458 SM.
Dalam pemerintahan bersama itu, mereka membangun sebuah kuil di Deir el-Bahri dan ekspedisi Mesir yang sukses ke tempat yang dikenal sebagai Punt, terletak di Afrika Timur. Penggalian dan analisis sisa-sisa makam sedang berlangsung.
Para arkeolog Mesir memperkirakan makam kerajaan itu berusia 3.500 tahun dan kemungkinan dibangun pada saat Hatshepsut, seorang firaun wanita, ikut memerintah Mesir kuno. Makam itu digali oleh tim arkeolog dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala dan misi Yayasan Penelitian Kerajaan Baru, yang berafiliasi dengan Institut Penelitian Arkeologi MacDonald di Universitas Cambridge.
Tim peneliti menemukan makam tersebut pada Oktober 2022 saat menjelajahi daerah dekat Luxor di dekat Lembah Para Raja. “Sebagian prasasti dan bukti keramik menunjukkan bahwa ini dibangun pada masa pemerintahan bersama Thutmose III dan Hatshepsut," keterangan para arkeolog dikutip dari laman Live Science, Senin (23/1/2023).
Makam yang baru ditemukan berisi beberapa penguburan. Para arkeolog tidak yakin untuk siapa makam itu awalnya dibangun. Dari arsitekturnya, menunjukkan makam itu diubah beberapa kali tak lama setelah pertama kali dibangun.
“Dekorasi yang bertahan dan ukuran beberapa kamar yang dapat diakses saat ini menunjukkan pemakaman kerajaan yang penting. Mengingat lokasinya (dekat Lembah Para Raja), kemungkinan besar ini pemakaman istri kerajaan yang agung dan beberapa anak raja Thutmosid," kata tim arkeolog.
Sejumlah penemuan arkeologis baru-baru ini telah dilakukan di dekat Luxor, termasuk patung domba jantan raksasa yang ditemukan di dekat Kuil Karnak. Ada juga penemuan mumi seorang remaja yang dikuburkan dengan perhiasan yang bagus.
Diketahui Firaun Thutmose III masih kecil, mungkin baru berusia 2 tahun, ketika dia naik takhta sekitar tahun 1479 SM. Hatshepsut, ibu tirinya, bertindak sebagai kepala pemerintahan dan wakil penguasa sampai kematiannya sekitar tahun 1458 SM.
Dalam pemerintahan bersama itu, mereka membangun sebuah kuil di Deir el-Bahri dan ekspedisi Mesir yang sukses ke tempat yang dikenal sebagai Punt, terletak di Afrika Timur. Penggalian dan analisis sisa-sisa makam sedang berlangsung.
(wib)