Rusia Kerahkan Helikopter Mi-28NM Bersenjata Rudal Ataka, Pembunuh Tank Leopard dan Abrams
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia langsung merespons pengiriman tank ke Ukraina oleh negara Eropa dengan mengerahkan helikopter Mil Mi-28NM Havoc . Bahkan helikopter serang Mil Mi-28NM telah terlihat di Ukraina dengan senjata baru peluru kendali anti-tank (ATGM) 9M120 yang dijuluki Ataka.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Helikopter Mi-28NM sudah terlihat di Ukraina pada 14 Januari 2023, beberapa hari sebelum keputusan pengiriman tank ke Ukraina. Rusia rupanya terkesan dengan helikopter tersebut dan memesan 100 unit, padahal seharus mulai beroperasi pada tahun 2027.
Rusia mengerahkan helikopter Mi-28NM untuk menghadapi kedatangan pengiriman tank Barat. Tank Challenger 2 dan Leopard akan datang dari sekutu Ukraina di Eropa (Inggris dan Jerman), dan tank Abrams disuplai dari Amerika Serikat.
“Helikopter Mi-28NM merupakan modifikasi terbaru dari Mi-28N. Kemampuannya telah ditingkatkan, termasuk kemampuan manuver. Helikopter tersebut menggunakan senjata presisi tinggi dan memiliki sistem kontrol baru dengan elemen kecerdasan buatan,” kata pakar militer Rusia Dmitry Litovkin kepada Bulgarian Military, Senin (30/1/2023).
Senjata andalan helijopter Mi-28NM adalah rudal anti-tank (ATGM) 9M120 yang dijuluki Ataka. Rudal Ataka memiliki jangkauan 25 km dan telah terbukti dalam medan pertempuran di Suriah.
Rudal Ataka dirancang khusus untuk membunuh kendaraan tempur lapis baja berat, seperti tank, pengangkut personel lapis baja, dan senjata self-propelled anti-tank. Rudal Ataka menggunakan pemandu gabungan berupa pemandu inersia, satelit, dan optik.
Helikopter Mi-28NM dapat menembakkan dua varian berbeda dari rudal 9M120 Ataka. Versi pertama adalah rudal dua tahap dengan hulu ledak tandem. Versi kedua adalah rudal dengan misil, tetapi dirancang untuk diluncurkan dari peluncur berbasis darat.
Rudal 9M120 Ataka ditempatkan di bawah sayap helikopter Rusia Mi-28NM, dalam tabung plastik yang diperkuat kaca yang juga berfungsi sebagai peluncurnya. “Helikopter Mi-28NM dengan rudal Ataka dapat digunakan dalam berbagai formasi dan bereaksi cepat,” kata Dmitry Litovkin.
Helikopter Mi-28NM merupakan mesin perang yang kompleks dan memungkinkan penggunaan senjata kapan saja dan dalam kondisi cuaca apa pun. Helikopter Havoc ini memberikan kemungkinan penggunaan secara kelompok dalam pertempuran.
Kemampuan ini didukung fitur locator (radar onboard) baru yang memberikan tinjauan melingkar, terletak di fairing bola di atas sumbu rotor utama helikopter Mi-28NM. Perangkat ini memungkinkan pemindaian wilayah udara dengan sudut 90 derajat secara horizontal dan 44 derajat (vertikal).
Kemampuan mendeteksi mendeteksi berbagai target ini tanpa membuka posisi helikopter sehingga mengurangi risiko kedua awaknya. Salah satu peningkatan penting helikopter Mi-28NM adalah kontrol ganda, jika pilot cedera atau tewas, helikopter tetap dapat dikendalikan oleh navigator.
Helikopter dapat beroperasi dalam kondisi cuaca yang sederhana dan kompleks, dan terbang dalam mode manual dan otomatis. Demi keselamatan awak jika terjadi kecelakaan, pintu kabin dilepas dan tangga darurat digelembungkan saat pilot meninggalkan helikopter.
Kabin baru kedap udara, berventilasi, ber-AC, dan memiliki perlindungan lapis baja, termasuk kaca lapis baja depan yang dapat menahan peluru 12,7mm. Ditambah partisi lapis baja antara anggota kru meminimalkan kemungkinan kematian kedua pilot secara bersamaan. Armor lambung dapat menahan hantaman peluru 20mm.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Helikopter Mi-28NM sudah terlihat di Ukraina pada 14 Januari 2023, beberapa hari sebelum keputusan pengiriman tank ke Ukraina. Rusia rupanya terkesan dengan helikopter tersebut dan memesan 100 unit, padahal seharus mulai beroperasi pada tahun 2027.
Rusia mengerahkan helikopter Mi-28NM untuk menghadapi kedatangan pengiriman tank Barat. Tank Challenger 2 dan Leopard akan datang dari sekutu Ukraina di Eropa (Inggris dan Jerman), dan tank Abrams disuplai dari Amerika Serikat.
“Helikopter Mi-28NM merupakan modifikasi terbaru dari Mi-28N. Kemampuannya telah ditingkatkan, termasuk kemampuan manuver. Helikopter tersebut menggunakan senjata presisi tinggi dan memiliki sistem kontrol baru dengan elemen kecerdasan buatan,” kata pakar militer Rusia Dmitry Litovkin kepada Bulgarian Military, Senin (30/1/2023).
Senjata andalan helijopter Mi-28NM adalah rudal anti-tank (ATGM) 9M120 yang dijuluki Ataka. Rudal Ataka memiliki jangkauan 25 km dan telah terbukti dalam medan pertempuran di Suriah.
Rudal Ataka dirancang khusus untuk membunuh kendaraan tempur lapis baja berat, seperti tank, pengangkut personel lapis baja, dan senjata self-propelled anti-tank. Rudal Ataka menggunakan pemandu gabungan berupa pemandu inersia, satelit, dan optik.
Helikopter Mi-28NM dapat menembakkan dua varian berbeda dari rudal 9M120 Ataka. Versi pertama adalah rudal dua tahap dengan hulu ledak tandem. Versi kedua adalah rudal dengan misil, tetapi dirancang untuk diluncurkan dari peluncur berbasis darat.
Rudal 9M120 Ataka ditempatkan di bawah sayap helikopter Rusia Mi-28NM, dalam tabung plastik yang diperkuat kaca yang juga berfungsi sebagai peluncurnya. “Helikopter Mi-28NM dengan rudal Ataka dapat digunakan dalam berbagai formasi dan bereaksi cepat,” kata Dmitry Litovkin.
Helikopter Mi-28NM merupakan mesin perang yang kompleks dan memungkinkan penggunaan senjata kapan saja dan dalam kondisi cuaca apa pun. Helikopter Havoc ini memberikan kemungkinan penggunaan secara kelompok dalam pertempuran.
Kemampuan ini didukung fitur locator (radar onboard) baru yang memberikan tinjauan melingkar, terletak di fairing bola di atas sumbu rotor utama helikopter Mi-28NM. Perangkat ini memungkinkan pemindaian wilayah udara dengan sudut 90 derajat secara horizontal dan 44 derajat (vertikal).
Kemampuan mendeteksi mendeteksi berbagai target ini tanpa membuka posisi helikopter sehingga mengurangi risiko kedua awaknya. Salah satu peningkatan penting helikopter Mi-28NM adalah kontrol ganda, jika pilot cedera atau tewas, helikopter tetap dapat dikendalikan oleh navigator.
Baca Juga
Helikopter dapat beroperasi dalam kondisi cuaca yang sederhana dan kompleks, dan terbang dalam mode manual dan otomatis. Demi keselamatan awak jika terjadi kecelakaan, pintu kabin dilepas dan tangga darurat digelembungkan saat pilot meninggalkan helikopter.
Kabin baru kedap udara, berventilasi, ber-AC, dan memiliki perlindungan lapis baja, termasuk kaca lapis baja depan yang dapat menahan peluru 12,7mm. Ditambah partisi lapis baja antara anggota kru meminimalkan kemungkinan kematian kedua pilot secara bersamaan. Armor lambung dapat menahan hantaman peluru 20mm.
(wib)