Spesifikasi Tupolev Tu-141 Strizh Rusia, Pesawat Intai Tak Berawak yang Diubah Jadi Drone Kamikaze

Sabtu, 04 Februari 2023 - 13:48 WIB
loading...
Spesifikasi Tupolev...
Tu-141 Strizh merupakan pesawat pengintai tak berawak taktis buatan Tupolev pada era Uni Soviet tahun 1960. Foto/Wikimag/Wikimedia/mil.au
A A A
MOSKOW - Tu-141 Strizh merupakan pesawat pengintai tak berawak taktis buatan Tupolev pada era Uni Soviet tahun 1960 dan pertama terbang pada 1974. Setelah pecah perang Rusia Ukraina , Tu-141 Strizh perannya diubah menjadi drone pengebom kamikaze.

Ukraina menggunakan Tu-141 Strizh sebagai drone kamikaze untuk menyerang pangkalan Rusia Diaghilev pada 5 Desember 2022, Pangkalan Engles-2 (5 Desember 2022), dan Pangkalan Halino (6 Desember 2022). Rusia juga melaporkan menembak jatuh Tu-141 Strizh di dekat Kursk (5 Desember 2022) dan Belbek (6 Desember 2022).

Pada awal invasi Rusia, dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (4/2/2023), sekitar bulan Maret, tiga drone varian Tu-141 Strizh ditembak jatuh di dekat Kursk, satu di dekat Rostov, dan satu di dekat Bryansk. Beberapa drone Tu-141 Strizh juga dilaporkan nyasar masuk wilayah udara Rumania, Hongaria, dan Kroasia (10 Maret 2022).



Fakta ini tentu menarik karena Tupolev Tu-141 awalnya didesain sebagai pesawat tanpa awak atau UAV pengintai jarak menengah berkecepatan subsonik. Bodi Tu-141 tergolong besar, panjang 14,33 meter dan tinggi 2,4 meter, menggunakan mesin turbojet KR-17A dengan daya dorong 19,6 kN.

Laman Globalsecurity menyebutkan bahwa Tu-141 Strizh dapat membawa berbagai muatan, termasuk kamera film, kamera inframerah, dan radar pencitraan. Tu-141 Strizh diluncurkan dari truk trailer menggunakan roket pendorong atau akselerator bahan bakar padat awal yang kuat di bawah bagian ekor badan pesawat.

Tu-141 Strizh dirancang untuk menembus jauh ke dalam wilayah udara musuh, melakukan aktivitas pengintaian dan kembali ke pangkalan. Tu-141 Strizh mendarat dengan cara yang unik, mengurangi kecepatan di udara dan mengembangkan parasut, atau dikenal dengan sistem rem dan parasut pendaratan.
Spesifikasi Tupolev Tu-141 Strizh Rusia, Pesawat Intai Tak Berawak yang Diubah Jadi Drone Kamikaze


Tu-141 mirip mesin dartlike lainnya, mempunyai sayap delta yang dipasang di belakang, canard di bagian depan, dan ujung sayap yang bisa dilipat. Pesawat Tu-141 Strizh dikendalikan menggunakan dua elevon di bagian sayap dan kemudi.



Badan pesawat berbentuk bulat dengan diameter 950 mm di bagian silinder, melewati area pemasangan bentuk mesin menjadi oval. Asupan udara subsonik, dipasang di atas badan pesawat sehingga mampu terbang dengan jangkauan sekitar 1.000 km atau 620 mil.

Penggunaan Tu-141 Strizh pada perang Rusia Ukraina berubah, perannya bukan sebagai pesawat pengintai tanpa awak. Pasukan Ukraina mengubah Tu-141 Strizh yang dimiliki menjadi drone kamikaze yang dibekali bom berdaya ledak tinggi.

Sebelum serangan di pangkalan Rusia, Kiev sudah mengumumkan sedang mempersiapkan drone kamikaze baru dengan muatan hulu ledak seberat 165 pon. Tu-141 dimodifikasi dari drone pengintaian menjadi drone tempur kamikaze karena membawa bom OFAB-100-120 yang lebih berat sekitar 220 pon.
Spesifikasi Tupolev Tu-141 Strizh Rusia, Pesawat Intai Tak Berawak yang Diubah Jadi Drone Kamikaze


Ukraina mengganti sistem navigasi inersia berbasis giroskop pada Tu-141 Strizh dengan mengintegrasikan navigasi satelit pakai bantuan GPS. Dengan salah satu dari dua sistem navigasi yang tersedia, Ukraina dapat dengan mudah mengoordinasikan serangan Tu-141 Strizh terhadap pangkalan militer Rusia.



Kecepatan Tu-141 juga sudah ditingkatkan menjadi transonik atau supersonik kecil sekitar 1.200-1.300 km / jam, yang mampu menerobos sistem pertahan udara musuh. Tidak ada data pasti berapa jumlah drone Tu-141 Strizh yang dimiliki Ukraina, namun Tupolev dalam kurun waktu 1979 sampai 1989 sebelum Uni Soviet bubar tercatat memproduksi sebanyak 152 unit.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)