Gawat, Drone Tua Ukraina Nyasar Masuk Ibu Kota Kroasia
loading...
A
A
A
ZAGREB - Warga Kota Zagreb dikejutkan dengan suara ledakan keras dari pesawat misterius tak berawak yang nyasar dan jatuh di wilayah ibu kota Kroasia , Kamis 10 Maret 2022. Suara ledakan membuat heboh dan di lokasi pesawat tak berawak jatuh terbentuk lubang kawah besar.
Di sekitar lokasi tampak puing-puing bagian-bagian pesawat dan parasut di dekatnya. Ketika pertama kali ditemukan, benda misterius itu sempat dikira rudal. Dikutip dari laman The War Zone, setelah diperiksa dari dekat lebih mirip pesawat pengintai Tu-141 "Strizh".
Pesawat misterius yang jatuh di ibu kota Kroasia tampaknya sejenis pesawat tak berawak era Soviet yang hanya dioperasikan oleh Ukraina. Diperkirakan drone tua itu tidak berfungsi dengan baik sehingga menerobos melintasi wilayah Hongaria atau sebagian Kroasia.
Berarti drone mirip pesawat tak berawak Tu-141 "Strizh" terbang dari perbatasan Ukraina ke Zagreb berjarak hampir 350 mil (563 Km). Sebelumnya telah dilaporkan bahwa Ukraina menggunakan drone era Soviet berkecepatan tinggi dalam beberapa hari terakhir setelah invasi Rusia.
“Kecelakaan misterius ini pertama kali dikabarkan oleh @Darkstar_OSINT. Setelah memeriksa puing-puing di sekitar lokasi ledakan, kami menyimpulkan hanya satu pesawat yang benar-benar sesuai, yaitu Tu-141,” tulis The War Zone.
Kebetulan salah satu sayap terlihat masih utuh, memungkinkan untuk mencocokan dengan dugaan awal itu adalah pesawat tak berawak Tu-141. Namun, fakta bahwa pesawat tak berawak ini terbang begitu jauh sangat membingungkan sekaligus mengkhawatirkan.
Tapi itu bukan pertama kali Tu-141 jatuh dalam perang, beberapa hari lalu satu unit drone serupa milik Ukraina juga dikabarkan jatuh. Kondisi ini jelas mengkhawatirkan sejumlah negara tetangga Ukraina karena bisa saja pesawat tak berawak itu masuk ke wilayah mereka. Bila jatuh di permukiman penduduk sipil atau fasilitas vital, tentu bisa membuat perang jadi melebar.
Tu-141 adalah perangkat keras era Soviet yang menarik dan telah ditingkatkan oleh Ukraina setelah invasi Krimea pada tahun 2014. Tu-141 lebih cocok disebut rudal jelajah daripada drone tradisional, karena diluncurkan dengan roket dari trailer dan terbang menuju target dengan kecepatan transonik.
Cikal bakal Tu-141 adalahTu-123, yang pertama kali terbang pada tahun 1960 dan pertama kali diperkenalkan ke layanan oleh Uni Soviet pada akhir 1970-an. Dengan jangkauan sekitar 650 mil, Tu-141 dapat melakukan beberapa misi yang dapat dilakukan oleh jet pengintai taktis berawak, tetapi tanpa risiko kehilangan awak.
Ukraina juga telah menggunakan Tu-141 sebagai drone target yang bertindak sebagai umpan selama pertempuran. Ada juga kemungkinan Rusia telah mengeluarkan drone sejenis dari gudang penyimpanan sebagai umpan untuk mengetahui kekuatan pertahanan udara Ukraina, namun belum ada bukti kuat.
Di sekitar lokasi tampak puing-puing bagian-bagian pesawat dan parasut di dekatnya. Ketika pertama kali ditemukan, benda misterius itu sempat dikira rudal. Dikutip dari laman The War Zone, setelah diperiksa dari dekat lebih mirip pesawat pengintai Tu-141 "Strizh".
Pesawat misterius yang jatuh di ibu kota Kroasia tampaknya sejenis pesawat tak berawak era Soviet yang hanya dioperasikan oleh Ukraina. Diperkirakan drone tua itu tidak berfungsi dengan baik sehingga menerobos melintasi wilayah Hongaria atau sebagian Kroasia.
Berarti drone mirip pesawat tak berawak Tu-141 "Strizh" terbang dari perbatasan Ukraina ke Zagreb berjarak hampir 350 mil (563 Km). Sebelumnya telah dilaporkan bahwa Ukraina menggunakan drone era Soviet berkecepatan tinggi dalam beberapa hari terakhir setelah invasi Rusia.
“Kecelakaan misterius ini pertama kali dikabarkan oleh @Darkstar_OSINT. Setelah memeriksa puing-puing di sekitar lokasi ledakan, kami menyimpulkan hanya satu pesawat yang benar-benar sesuai, yaitu Tu-141,” tulis The War Zone.
Kebetulan salah satu sayap terlihat masih utuh, memungkinkan untuk mencocokan dengan dugaan awal itu adalah pesawat tak berawak Tu-141. Namun, fakta bahwa pesawat tak berawak ini terbang begitu jauh sangat membingungkan sekaligus mengkhawatirkan.
Tapi itu bukan pertama kali Tu-141 jatuh dalam perang, beberapa hari lalu satu unit drone serupa milik Ukraina juga dikabarkan jatuh. Kondisi ini jelas mengkhawatirkan sejumlah negara tetangga Ukraina karena bisa saja pesawat tak berawak itu masuk ke wilayah mereka. Bila jatuh di permukiman penduduk sipil atau fasilitas vital, tentu bisa membuat perang jadi melebar.
Tu-141 adalah perangkat keras era Soviet yang menarik dan telah ditingkatkan oleh Ukraina setelah invasi Krimea pada tahun 2014. Tu-141 lebih cocok disebut rudal jelajah daripada drone tradisional, karena diluncurkan dengan roket dari trailer dan terbang menuju target dengan kecepatan transonik.
Cikal bakal Tu-141 adalahTu-123, yang pertama kali terbang pada tahun 1960 dan pertama kali diperkenalkan ke layanan oleh Uni Soviet pada akhir 1970-an. Dengan jangkauan sekitar 650 mil, Tu-141 dapat melakukan beberapa misi yang dapat dilakukan oleh jet pengintai taktis berawak, tetapi tanpa risiko kehilangan awak.
Ukraina juga telah menggunakan Tu-141 sebagai drone target yang bertindak sebagai umpan selama pertempuran. Ada juga kemungkinan Rusia telah mengeluarkan drone sejenis dari gudang penyimpanan sebagai umpan untuk mengetahui kekuatan pertahanan udara Ukraina, namun belum ada bukti kuat.
(wib)