Digertak Jet Typhoon, Rusia Pastikan Inggris dalam Kondisi Bahaya

Minggu, 12 Februari 2023 - 19:52 WIB
loading...
Digertak Jet Typhoon,...
Jet Typhoon milik Inggris pesawat yang menjadi andalan NATO saat ini. FOTO/ DAILY
A A A
MOSCOW - Niat Inggris menyuplai jet tempur canggihnya ke Ukaraina mengundang reaksi keras Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam akan ada konsekuensi politik-militer jika Inggris melakukan itu.



Dalam kunjungan pertamanya ke Inggris, Rabu (8/2/2023) malam, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy antara lain meminta dukungan pesawat tempur

Inggris adalah donor militer terbesar Eropa untuk Kyiv, dengan £2,3 miliar dihabiskan pada tahun 2022, dan sebanyak itu pula akan ada lagi pada tahun 2023 ini.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Boris Johnson, mendesak Inggris untuk menawarkan semua jet tempur dan tanknya, dengan mengatakan bahwa langkah terbaik melawan agresi Rusia adalah menggunakan 100 jet Typhoon Inggris dan stok tank Challenger dan yang serupa.

Rishi Sunak telah mengingatkan bahwa 'langkah pertama' itu akan memakan beberapa waktu. "Sepanjang konflik ini, kami berada di depan," katanya, dan ia membantah ada 'keengganan'.

Sunak mengatakan, penting bagi pilot Ukraina untuk berlatih menyesuaikan dengan jet tempur standar NATO ini.

Jet tempur berada di urutan teratas dalam daftar belanjaan Volodymyr Zelenskyy saat tiba di Inggris dan dia membuat sanggahan tajam terhadap saran Rishi Sunak bahwa pilot Ukraina membutuhkan waktu tiga tahun untuk belajar menerbangkan Typhoon RAF.

Inggris memiliki 137 Typhoon, di mana sekitar 100 di antaranya 'di jalur penerbangan', dengan kata lain beroperasi. Ini berbasis di RAF Lossiemouth di Skotlandia dan RAF Coningsby di Lincolnshire.

Seminggu yang lalu No 10 menolak tuntutan Boris Johnson yang bersikeras agar Inggris menyediakan jet tempur, sebagai 'tidak praktis'.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)