Mengenal Jet Tempur Eksperimental MiG 1.44 Flatpack, Punya Spesifikasi Segahar F-22 Raptor
loading...
A
A
A
MOSKOW - Jet tempur MiG 1.44 Flatpack dibuat oleh Biro Desain Mikoyan dalam program pesawat tempur multifungsi atau Multifunctional Fighter Programme (MFI) pada akhir tahun 1990-an. MiG 1.44 merupakan jet tempur eksperimental generasi kelima yang dibuat sebagai respons atas kehadiran F-22 Raptor AS .
MiG 1.44 Flatpack dirancang memiliki kemampuan supermanoeuvrability, supersonic non-afterburner cruise, stealthiness, presisi yang lebih tinggi terhadap target darat dan udara. Jet tempur MiG 1.44 yang merupakan rancangan pesawat tempur siluman pertama Rusia ini melakukan penerbangan perdana pada tahun 2000.
Dibangun dalam lima prototipe, yang pertama adalah MiG 1.44 asli, sedangkan dua lainnya merupakan versi prototipe yang ditingkatkan dari pesawat tempur tersebut. Dikutip dari laman Bulgarian Military, Selasa (20/2/2023), Rusia mengatakan bahwa pesawat ini dirancang untuk melakukan semua yang bisa dilakukan F-22 Raptor.
Meskipun di atas kertas jet tempur MiG 1.44 Flatpack dinilai memiliki kemampuan siluman dan dapat manuver gesit. Soal kehebatan manuver sulit dibantah, namun kemampuan siluman masih diragukan dan dinilai tak sebanding dengan F-22 Raptor.
Setidaknya ada dua alasan yang meragukan kemampuan siluman jet tempur MiG 1.44 Flatpack, yaitu desain sayap dan penempatan senjata. Penggunaan sayap delta dan canards (paruh bebek) di bawah kokpit secara umum tidak cocok untuk desain siluman.
Canards memainkan peran penting dalam manuver, namun keberadaannya di bawah kokpit menambah penampang badan pesawat yang dapat memantulkan sinyal radar. Ditambah dengan penempatan beberapa pod rudal di sayap MiG 1.44 Flatpack, tidak cocok dengan karakteristik pesawat siluman.
Sebagai contah jet tempur F-22 Raptor tidak menggunakan pot rudal di bawah sayapnya. Semua persenjataan canggih yang dimiliki disimpan di bawah perut bagian dalam pesawat.
Setelah menjalani uji terbang pada tahun 2000, Kremlin tidak melanjutkan pengembangan jet tempur MiG 1.44 Flatpack. Apalagi dalam penerbangan perdana itu ditemukan sejumlah kekurangan kinerja dan masalah teknik.
Dikutip dari laman nationalinterest, setelah Uni Soviet runtuh, kemudian Rusia mengembangkan pesawat siluman melalui proyek Sukhoi T-50 yang sekarang dikenal sebagai Su-57. Padahal, jika pengembangan jet temput MiG 1.44 dilanjutkan dengan membenahi kekuarangannya, tentu Rusia tak terlambat dalam membangun pesawat generasi silumannya.
Sebab, MiG 1.44 memiliki spesifikasi sebagai pesawat tempur yang gahar. MiG 1.44 dirancang menggunakan mesin AL-41F, memiliki kecepatan sekitar 1.500 km/jam dan jangkauan hingga 4.500 km.
MiG 1.44 memiliki 12 cantelan internal dan delapan cantelan eksternal, untuk membawa rudal AAM R-27, R-33, R-60M, RVV-AE, Vympel K-37, dan K-77M. MiG 1.44 dibekali satu meriam 30 mm dan nacelles di antara mesin yang menutupi belahan belakang pesawat untuk menembakkan rudal ke belakang.
MiG 1.44 disebutkan menggunakan radar Phazotron AESA NIIR N-104 dengan kemampuan pelacakan dari 20 hingga 40 target secara bersamaan sambil pencarian terus berlanjut. Jangkauan radar diperkirakansejauh 300 km dan mampu melakukan jamming di bawah cakrawala sejauh 200 km.
MiG 1.44 memiliki panjang bodi sekitar 21,7 meter, rentang sayap 17 meter, dan tinggi 4,5 meter. Pesawat ini dikendalikan seorang pilot, memiliki berat penuh 28.600 kg dan berat lepas landas 37.000 kg.
MiG 1.44 Flatpack dirancang memiliki kemampuan supermanoeuvrability, supersonic non-afterburner cruise, stealthiness, presisi yang lebih tinggi terhadap target darat dan udara. Jet tempur MiG 1.44 yang merupakan rancangan pesawat tempur siluman pertama Rusia ini melakukan penerbangan perdana pada tahun 2000.
Dibangun dalam lima prototipe, yang pertama adalah MiG 1.44 asli, sedangkan dua lainnya merupakan versi prototipe yang ditingkatkan dari pesawat tempur tersebut. Dikutip dari laman Bulgarian Military, Selasa (20/2/2023), Rusia mengatakan bahwa pesawat ini dirancang untuk melakukan semua yang bisa dilakukan F-22 Raptor.
Meskipun di atas kertas jet tempur MiG 1.44 Flatpack dinilai memiliki kemampuan siluman dan dapat manuver gesit. Soal kehebatan manuver sulit dibantah, namun kemampuan siluman masih diragukan dan dinilai tak sebanding dengan F-22 Raptor.
Setidaknya ada dua alasan yang meragukan kemampuan siluman jet tempur MiG 1.44 Flatpack, yaitu desain sayap dan penempatan senjata. Penggunaan sayap delta dan canards (paruh bebek) di bawah kokpit secara umum tidak cocok untuk desain siluman.
Canards memainkan peran penting dalam manuver, namun keberadaannya di bawah kokpit menambah penampang badan pesawat yang dapat memantulkan sinyal radar. Ditambah dengan penempatan beberapa pod rudal di sayap MiG 1.44 Flatpack, tidak cocok dengan karakteristik pesawat siluman.
Sebagai contah jet tempur F-22 Raptor tidak menggunakan pot rudal di bawah sayapnya. Semua persenjataan canggih yang dimiliki disimpan di bawah perut bagian dalam pesawat.
Setelah menjalani uji terbang pada tahun 2000, Kremlin tidak melanjutkan pengembangan jet tempur MiG 1.44 Flatpack. Apalagi dalam penerbangan perdana itu ditemukan sejumlah kekurangan kinerja dan masalah teknik.
Dikutip dari laman nationalinterest, setelah Uni Soviet runtuh, kemudian Rusia mengembangkan pesawat siluman melalui proyek Sukhoi T-50 yang sekarang dikenal sebagai Su-57. Padahal, jika pengembangan jet temput MiG 1.44 dilanjutkan dengan membenahi kekuarangannya, tentu Rusia tak terlambat dalam membangun pesawat generasi silumannya.
Sebab, MiG 1.44 memiliki spesifikasi sebagai pesawat tempur yang gahar. MiG 1.44 dirancang menggunakan mesin AL-41F, memiliki kecepatan sekitar 1.500 km/jam dan jangkauan hingga 4.500 km.
MiG 1.44 memiliki 12 cantelan internal dan delapan cantelan eksternal, untuk membawa rudal AAM R-27, R-33, R-60M, RVV-AE, Vympel K-37, dan K-77M. MiG 1.44 dibekali satu meriam 30 mm dan nacelles di antara mesin yang menutupi belahan belakang pesawat untuk menembakkan rudal ke belakang.
MiG 1.44 disebutkan menggunakan radar Phazotron AESA NIIR N-104 dengan kemampuan pelacakan dari 20 hingga 40 target secara bersamaan sambil pencarian terus berlanjut. Jangkauan radar diperkirakansejauh 300 km dan mampu melakukan jamming di bawah cakrawala sejauh 200 km.
MiG 1.44 memiliki panjang bodi sekitar 21,7 meter, rentang sayap 17 meter, dan tinggi 4,5 meter. Pesawat ini dikendalikan seorang pilot, memiliki berat penuh 28.600 kg dan berat lepas landas 37.000 kg.
(wib)