3 Ilmuwan yang Memeluk Islam Setelah Temukan Keajaiban dalam Al-Quran
loading...
A
A
A
Keyakinan Maurice Bucaille pada kebenaran isi Al-Quran sehingga memeluk Islam berawal ketika dia memimpin ilmuwan Prancis untuk memeriksa dan meneliti jenazah Firaun. Ketika itu Presiden Prancis François Mitterrand pada akhir 1980-an, meminta Mesir untuk melakukan serangkaian eksperimen monumental mumi firaun.
Dalam Al-Quran (Yunus: 92) dia menemukan kisah dan jawaban mengapa mumi firaun tetap utuh setelah tenggelam di laut. Bucaille pun menyatakan “Saya telah masuk Islam dan beriman kepada Al-Quran ini.”
Profesor Tejatat Tejasen adalah Ketua Departemen Anatomi dan mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai, Chiang Mai, Thailand. Profesor Tejasen mempelajari berbagai artikel tentang Al-Quran dan embriologi modern serta pernah menghadiri Konferensi Medis Saudi ke-8 di Riyadh, Arab Saudi.
Salah satu bidang pertanyaan berkaitan dengan penemuan modern di bidang dermatologi yang dipelajari adalah tentang karakteristik sensorik kulit. Diketahui kulit merupakan pusat kepekaan terhadap luka bakar. Jadi, ketika kulit benar-benar terbakar api, maka kehilangan kepekaannya.
“Anda akan tertarik mengetahui bahwa dalam buku ini (Kitab Suci Al-Quran; An-Nisa: 56), ada referensi 1400 tahun yang lalu yang berkaitan dengan penghukuman orang-orang kafir oleh api Neraka. Itu menyatakan bahwa ketika kulit mereka dihancurkan, Allah membuat kulit lain untuk mereka sehingga mereka merasakan hukuman dengan api, menunjukkan pengetahuan tentang ujung saraf di kulit,” katanya.
Dalam Al-Quran (Yunus: 92) dia menemukan kisah dan jawaban mengapa mumi firaun tetap utuh setelah tenggelam di laut. Bucaille pun menyatakan “Saya telah masuk Islam dan beriman kepada Al-Quran ini.”
3. Tejatat Tejasen
Profesor Tejatat Tejasen adalah Ketua Departemen Anatomi dan mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai, Chiang Mai, Thailand. Profesor Tejasen mempelajari berbagai artikel tentang Al-Quran dan embriologi modern serta pernah menghadiri Konferensi Medis Saudi ke-8 di Riyadh, Arab Saudi.
Salah satu bidang pertanyaan berkaitan dengan penemuan modern di bidang dermatologi yang dipelajari adalah tentang karakteristik sensorik kulit. Diketahui kulit merupakan pusat kepekaan terhadap luka bakar. Jadi, ketika kulit benar-benar terbakar api, maka kehilangan kepekaannya.
“Anda akan tertarik mengetahui bahwa dalam buku ini (Kitab Suci Al-Quran; An-Nisa: 56), ada referensi 1400 tahun yang lalu yang berkaitan dengan penghukuman orang-orang kafir oleh api Neraka. Itu menyatakan bahwa ketika kulit mereka dihancurkan, Allah membuat kulit lain untuk mereka sehingga mereka merasakan hukuman dengan api, menunjukkan pengetahuan tentang ujung saraf di kulit,” katanya.
(wib)