Gunung Berapi Alaska Bergemuruh Berulang-ulang usai Tertidur 1 Abad
loading...
A
A
A
ALASKA - Aktivitas vulkanik berulang-ulang yang terjadi selama beberapa minggu terakhir dan terus meningkat di gunung berapi terpencil Alaska usai tertidur selama satu abad, hal ini diprediksi akan memunculkan gempa yang lebih besar.
Observatorium Gunung Api Alaska telah menaikkan tingkat siaga ke status penasehat untuk Gunung Berapi Tanaga Selasa (7/3/23) malam lalu, setelah gempa terpantau menjadi sangat kuat.
“Kami mulai melihat banyak sekali gempa bumi yang terjadi, satu demi satu, beberapa per menit,” kata John Power, sebagaimana dilansir dari US News.
Ahli geofisika dari US Geological Survey yang ditempatkan di Anchorage di Alaska Volcano Observatory itu mengatakan, ada ratusan gempa kecil. Gempa tersebut tidak lebih besar dari 2,75 SR, tetapi terkonsentrasi di bawah puncak gunung berapi.
“Itu menunjukkan bahwa kita melihat kerusuhan yang signifikan di gunung berapi tersebut, Tapi kami cukup khawatir tentang hal itu sehingga kami telah meningkatkan tingkat peringatan” kata Power.
“Apakah ini akan menyebabkan letusan atau tidak adalah sesuatu yang tidak bisa kami katakan pada saat ini,” katanya
Sementara peningkatannya menimbulkan kekhawatiran, ia mengatakan berkali-kali bahwa aktivitas gempa akan menurun tanpa letusan.
“Tidak ada yang bisa menebak di mana putaran aktivitas gempa ini akan berakhir,” katanya.
Gunung berapi itu berada di pulau tak berpenghuni di Aleutian barat, sekitar 2.012 kilometer barat daya Anchorage.
Observatorium Gunung Api Alaska telah menaikkan tingkat siaga ke status penasehat untuk Gunung Berapi Tanaga Selasa (7/3/23) malam lalu, setelah gempa terpantau menjadi sangat kuat.
“Kami mulai melihat banyak sekali gempa bumi yang terjadi, satu demi satu, beberapa per menit,” kata John Power, sebagaimana dilansir dari US News.
Ahli geofisika dari US Geological Survey yang ditempatkan di Anchorage di Alaska Volcano Observatory itu mengatakan, ada ratusan gempa kecil. Gempa tersebut tidak lebih besar dari 2,75 SR, tetapi terkonsentrasi di bawah puncak gunung berapi.
“Itu menunjukkan bahwa kita melihat kerusuhan yang signifikan di gunung berapi tersebut, Tapi kami cukup khawatir tentang hal itu sehingga kami telah meningkatkan tingkat peringatan” kata Power.
“Apakah ini akan menyebabkan letusan atau tidak adalah sesuatu yang tidak bisa kami katakan pada saat ini,” katanya
Sementara peningkatannya menimbulkan kekhawatiran, ia mengatakan berkali-kali bahwa aktivitas gempa akan menurun tanpa letusan.
“Tidak ada yang bisa menebak di mana putaran aktivitas gempa ini akan berakhir,” katanya.
Gunung berapi itu berada di pulau tak berpenghuni di Aleutian barat, sekitar 2.012 kilometer barat daya Anchorage.