Kondisi Alam Khurasan, Tempat yang Dipercaya Munculnya Dajjal
loading...
A
A
A
MERV - Khurasan adalah suatu tempat yang diprediksi munculnya Dajjal. Dugaan itu didasarkan pada berbagai kondisi yang ada, termasuk letak geografis tempat tersebut.
Selain itu, dugaan diperkuat juga dengan beberapa pendapat ataupun bukti tertulis yang menyatakan ciri tempat kemunculan Dajjal ini.
Khurasan merupakan sebuah wilayah luas di sebelah Timur jazirah Arab. Jangkauan wilayahnya meliputi Nishapur (Iran), Herat (Afghanistan), Merv (Turkmenistan) dan beberapa negara lainnya.
Dikutip dari Insight of Scientific, jejak peradaban manusia di Khurasan sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Saat Khurasan berada di bawah kekuasaan Achaemenid Persia, wilayah ini menjadi primadona dan banyak diperebutkan.
Saat ini, Khurasan menjadi salah satu nama di provinsi timur Iran. Khurasan Iran berbatasan dengan Turkmenistan di utara dan Afghanistan di timur. Selain itu, dalam bahasa Persia, Khurasan memiliki arti ‘Tanah Matahari Terbit’.
Sama halnya dengan Pulau Socotra, Khurasan juga diduga sebagai tempat persembunyian dajjal. Hal ini diperkuat dengan salah satu hadits dalam agama Islam yang menyatakan Dajjal akan keluar dari wilayah di Timur bernama Khurasan.
Selain kedua lokasi tersebut, ada juga pendapat yang mengatakan beberapa tempat lain sebagai tempat persembunyian dajjal. Dari sebuah pulau di Laut Arab hingga ada juga yang menyebut Lakshadweep.
‘’Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, ‘’ (Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HRTurmidzi).
Dalam kedua hadis itu tercantum kata ‘’Khurasan’’. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.
Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.
Selain itu, dugaan diperkuat juga dengan beberapa pendapat ataupun bukti tertulis yang menyatakan ciri tempat kemunculan Dajjal ini.
Khurasan merupakan sebuah wilayah luas di sebelah Timur jazirah Arab. Jangkauan wilayahnya meliputi Nishapur (Iran), Herat (Afghanistan), Merv (Turkmenistan) dan beberapa negara lainnya.
Dikutip dari Insight of Scientific, jejak peradaban manusia di Khurasan sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Saat Khurasan berada di bawah kekuasaan Achaemenid Persia, wilayah ini menjadi primadona dan banyak diperebutkan.
Saat ini, Khurasan menjadi salah satu nama di provinsi timur Iran. Khurasan Iran berbatasan dengan Turkmenistan di utara dan Afghanistan di timur. Selain itu, dalam bahasa Persia, Khurasan memiliki arti ‘Tanah Matahari Terbit’.
Sama halnya dengan Pulau Socotra, Khurasan juga diduga sebagai tempat persembunyian dajjal. Hal ini diperkuat dengan salah satu hadits dalam agama Islam yang menyatakan Dajjal akan keluar dari wilayah di Timur bernama Khurasan.
Selain kedua lokasi tersebut, ada juga pendapat yang mengatakan beberapa tempat lain sebagai tempat persembunyian dajjal. Dari sebuah pulau di Laut Arab hingga ada juga yang menyebut Lakshadweep.
‘’Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, ‘’ (Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HRTurmidzi).
Dalam kedua hadis itu tercantum kata ‘’Khurasan’’. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.
Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.
(wbs)