Bukti Pergerakan Alam Semesta Menghasilkan Musik Ilahi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan, bahwa pergerakan alam semesta menghasilkan musik ilahi. Hal ini dibuktikan dengan rekaman satelit atas gelombang suara yang beresonansi dengan magnetosfer bumi.
Magnetosfer bumi merupakan gelembung magnetik yang melindungi manusia dari radiasi luar angkasa.
Dilansir dari Universal SCI, ada dua hal penting yang menyebabkan nada-nada alat musik terdengar, yakni ukuran dan bentuk alat musik, serta kecepatan suara di dalamnya.
Kedua hal itu menentukan nada-nada dan warna suara, karakter atau kualitas suara. Melalui gelombang berdiri atau resonansi yang tereksitasi di dalam alat musik saat gelombang suara memantul di sekitarnya.
"Sederhana dan elegan, namun menjelaskan keragaman suara musik yang dimungkinkan. Hal yang sama juga terjadi di dalam magnetosfer pelindung bumi, yang diukir oleh angin matahari," tulis laman itu, dikutip Sabtu (1/4/2023).
Angin matahari itu membentuk gelombang suara atau osilasi yang bergerak di ruang angkasa. Gelombang itu tidak persis sama dengan yang biasa didengar di bumi.
"Ruang angkasa dipenuhi dengan plasma, bukan gas biasa: suatu kondisi materi yang berbeda yang terbuat dari partikel-partikel bermuatan yang dapat menghasilkan dan dipengaruhi medan listrik dan magnet," jelasnya.
Interaksi semacam ini dapat menghasilkan gelombang suara yang setara dengan plasma: gelombang magnetosonik. Gelombang ini juga merupakan gelombang tekanan, tetapi dengan beberapa magnet tambahan.
Gelombang magnetosonik dapat memantul-mantul di dalam magnetosfer dan sering kali membentuk resonansi, di mana frekuensinya tepat, sehingga gelombang tumbuh dan bertambah energinya.
"Sebagian besar alat musik hanya mendukung satu jenis resonansi, baik itu getaran senar seperti pada gitar, gelombang permukaan pada membran seperti pada drum, atau suara di dalam rongga seperti pada seruling. Namun, magnetosfer memiliki analogi dari ketiga jenis resonansi yang terjadi sekaligus," ungkapnya.
Perbedaan lain antara alat musik magnetik bumi dan alat musik yang biasa digunakan adalah bagaimana alat musik itu berubah seiring waktu.
"Mainkanlah sebuah nada pada alat musik yang berjarak beberapa menit, jam atau bahkan hari, dan anda tidak akan mengharapkan banyak perbedaan dalam suara yang dihasilkan. Hal ini karena tidak banyak yang berubah. Tentu saja, pada akhirnya alat musik perlu disetel ulang dengan cara mengencangkan senar," sambungnya.
Sementara magnetosfer hampir selalu berubah. Mgnetosfer membesar dan mengecil, sebagai respons langsung terhadap angin matahari yang selalu berfluktuasi.
"Kita akan membayangkan hal ini akan mengubah nada-nada magnetosfer, mengingat cara kerja alat musik," tukasnya.
Magnetosfer bumi merupakan gelembung magnetik yang melindungi manusia dari radiasi luar angkasa.
Dilansir dari Universal SCI, ada dua hal penting yang menyebabkan nada-nada alat musik terdengar, yakni ukuran dan bentuk alat musik, serta kecepatan suara di dalamnya.
Kedua hal itu menentukan nada-nada dan warna suara, karakter atau kualitas suara. Melalui gelombang berdiri atau resonansi yang tereksitasi di dalam alat musik saat gelombang suara memantul di sekitarnya.
"Sederhana dan elegan, namun menjelaskan keragaman suara musik yang dimungkinkan. Hal yang sama juga terjadi di dalam magnetosfer pelindung bumi, yang diukir oleh angin matahari," tulis laman itu, dikutip Sabtu (1/4/2023).
Angin matahari itu membentuk gelombang suara atau osilasi yang bergerak di ruang angkasa. Gelombang itu tidak persis sama dengan yang biasa didengar di bumi.
"Ruang angkasa dipenuhi dengan plasma, bukan gas biasa: suatu kondisi materi yang berbeda yang terbuat dari partikel-partikel bermuatan yang dapat menghasilkan dan dipengaruhi medan listrik dan magnet," jelasnya.
Interaksi semacam ini dapat menghasilkan gelombang suara yang setara dengan plasma: gelombang magnetosonik. Gelombang ini juga merupakan gelombang tekanan, tetapi dengan beberapa magnet tambahan.
Gelombang magnetosonik dapat memantul-mantul di dalam magnetosfer dan sering kali membentuk resonansi, di mana frekuensinya tepat, sehingga gelombang tumbuh dan bertambah energinya.
"Sebagian besar alat musik hanya mendukung satu jenis resonansi, baik itu getaran senar seperti pada gitar, gelombang permukaan pada membran seperti pada drum, atau suara di dalam rongga seperti pada seruling. Namun, magnetosfer memiliki analogi dari ketiga jenis resonansi yang terjadi sekaligus," ungkapnya.
Perbedaan lain antara alat musik magnetik bumi dan alat musik yang biasa digunakan adalah bagaimana alat musik itu berubah seiring waktu.
"Mainkanlah sebuah nada pada alat musik yang berjarak beberapa menit, jam atau bahkan hari, dan anda tidak akan mengharapkan banyak perbedaan dalam suara yang dihasilkan. Hal ini karena tidak banyak yang berubah. Tentu saja, pada akhirnya alat musik perlu disetel ulang dengan cara mengencangkan senar," sambungnya.
Sementara magnetosfer hampir selalu berubah. Mgnetosfer membesar dan mengecil, sebagai respons langsung terhadap angin matahari yang selalu berfluktuasi.
"Kita akan membayangkan hal ini akan mengubah nada-nada magnetosfer, mengingat cara kerja alat musik," tukasnya.
(san)