Ukraina Akui Pakai Bom JDAM Buatan Amerika untuk Kalahkan Rusia, Ini Kelebihannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ukraina akhirnya mengakui sudah mulai memakai bom JDAM (Join Direct Attack Munition) buatan Amerika buat mengalahkan Rusia. Hal itu dipastikan juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat dikutip The War Zone.
Yuri Ignat mengatakan bom pintar JDAM itu akan sangat berguna buat angkatan udara Ukraina dalam menghancurkan target-target vital. " Bom ini memang tidak begitu kuat, namun sangat akurat. Kami ingin bom seperti ini lebih banyak lagi guna memenangkan pertempuran di garis depan," ucap Yuriy Ignat.
Pernyataan Yurig Ignat mengonfirmasi klaim Amerika Serikat yang mengakui sudah mengirimkan bom JDAM buat Ukraina.
“Baru-baru ini, kami baru saja mendapatkan beberapa amunisi presisi (ke Ukraina) yang memiliki jangkauan yang lebih jauh dan sedikit lebih jauh dari bom jatuh gravitasi dan memiliki (panduan) presisi,” kata Jenderal Angkatan Udara AS, James Hecker, Kepala Angkatan Udara AS di Eropa (USAFE), serta Komando Udara Sekutu NATO dan Angkatan Udara AS Afrika (AFAFRICA). "Itu adalah kemampuan baru-baru ini yang mungkin dapat kami berikan kepada mereka dalam tiga minggu terakhir," imbuhnya seperti dikutip dari The War Zone, Selasa (7/3/2023).
Lalu apa saja sih keistimewaan bom JDAM tersebut?
Saat ini bom JDAM telah secara efektif menggantikan bom konvensional sebagai senjata udara ke darat. Bom tersebut popular saat digunakan tentara Amerika Serikat di operasi Irak pada tahun 2003.
Disebutkan The War Zone saat ini ada tiga jenis bom JDAM berdasarkan berat yakni 225 kilogram, 450 kilogram, dan 900 kilogram. Saat ini memang tidak diketahui jenis mana yang digunakan Ukraina karena belum ada dokumentasi terbaru dari penggunaan bom JDAM itu di Ukraina.
Ketiga varian itu memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda. Bom yang diluncurkan dari pesawat tempur itu nantinya ada yang mampu menempuh jarak 24 kilometer dan 72 kilometer. Bom JDAM yang bisa menempuh jarak 72 kilometer didesain khusus dengan sayap tambahan yang bisa muncul saat berada di udara.
Yuri Ignat mengatakan bom pintar JDAM itu akan sangat berguna buat angkatan udara Ukraina dalam menghancurkan target-target vital. " Bom ini memang tidak begitu kuat, namun sangat akurat. Kami ingin bom seperti ini lebih banyak lagi guna memenangkan pertempuran di garis depan," ucap Yuriy Ignat.
Pernyataan Yurig Ignat mengonfirmasi klaim Amerika Serikat yang mengakui sudah mengirimkan bom JDAM buat Ukraina.
“Baru-baru ini, kami baru saja mendapatkan beberapa amunisi presisi (ke Ukraina) yang memiliki jangkauan yang lebih jauh dan sedikit lebih jauh dari bom jatuh gravitasi dan memiliki (panduan) presisi,” kata Jenderal Angkatan Udara AS, James Hecker, Kepala Angkatan Udara AS di Eropa (USAFE), serta Komando Udara Sekutu NATO dan Angkatan Udara AS Afrika (AFAFRICA). "Itu adalah kemampuan baru-baru ini yang mungkin dapat kami berikan kepada mereka dalam tiga minggu terakhir," imbuhnya seperti dikutip dari The War Zone, Selasa (7/3/2023).
Lalu apa saja sih keistimewaan bom JDAM tersebut?
Saat ini bom JDAM telah secara efektif menggantikan bom konvensional sebagai senjata udara ke darat. Bom tersebut popular saat digunakan tentara Amerika Serikat di operasi Irak pada tahun 2003.
Disebutkan The War Zone saat ini ada tiga jenis bom JDAM berdasarkan berat yakni 225 kilogram, 450 kilogram, dan 900 kilogram. Saat ini memang tidak diketahui jenis mana yang digunakan Ukraina karena belum ada dokumentasi terbaru dari penggunaan bom JDAM itu di Ukraina.
Ketiga varian itu memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda. Bom yang diluncurkan dari pesawat tempur itu nantinya ada yang mampu menempuh jarak 24 kilometer dan 72 kilometer. Bom JDAM yang bisa menempuh jarak 72 kilometer didesain khusus dengan sayap tambahan yang bisa muncul saat berada di udara.